Terlepas dari dampak negatifnya yang sangat banyak, rokok ternyata dianggap haram dikonsumsi oleh beberapa ulama dan otoritas agama Islam, khususnya di Indonesia karena alasan-alasan berikut:
Bahaya Kesehatan
Rokok diketahui memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan. Dalam Islam, menjaga kesehatan adalah kewajiban, dan merokok dianggap merusak tubuh yang merupakan amanah dari Allah.
Tapi banyak perokok yang menyangkalnya dengan mengatakan, “yang tidak merokok aja banyak yang sakit”. Adalah contoh-contoh kaum yahudi pada zaman nabi Muhammad SAW.
Mubazir
Rokok dianggap sebagai pemborosan uang karena tidak memberikan manfaat yang signifikan. Pemborosan atau mubazir adalah perbuatan yang tidak disukai dalam Islam. Bayangkan saja jika Anda mengkonsumsi 40 batang rokok dalam sehari dimana satu buah rokok harganya tiga ribu perbatang, maka Anda sudah membuat 120 ribu rupiah dengan percuma. Coba 120 ribu itu 100 ribunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak istri atau orang yang Anda sayangi, akan berbeda ceritanya.
Dampak Negatif pada Orang Lain
Asap rokok juga berdampak buruk bagi orang di sekitar perokok. Merugikan orang lain atau menyebabkan bahaya bagi mereka adalah tindakan yang berdosa dan dilarang dalam agama Islam.
Ketergantungan
Merokok dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi, yang dianggap mengurangi kebebasan individu dan mengganggu kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab dan ibadah dengan baik.
Fatwa dan Pandangan Ulama
Banyak ulama dan otoritas agama di berbagai negara Muslim telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa merokok adalah haram atau setidaknya makruh (tidak disukai). Mereka mendasarkan pandangan mereka pada prinsip-prinsip Islam yang mendorong menjaga kesehatan dan kesejahteraan.
Sayangnya, mereka yang mengaku Islam di Indonesia tetap merokok, dan menganggap fatwa ulama itu hanya kentut belaka.
Perlu dicatat bahwa ada juga ulama yang menganggap rokok tidak haram, tetapi tetap memperingatkan tentang bahaya dan efek negatifnya, dan menyarankan umat untuk menjauhinya sejauh mungkin.
