Belakangan ini, jagat dunia maya dikejutkan dengan munculnya berita mengenai sebuah motor listrik dengan embel-embel “karya anak bangsa” dengan nama Vision EV produksi dari sebuah merek bernama iMOTO.
Dari banyaknya informasi yang beredar, banyak kejanggalan-kejanggalan yang menimbulkan spekulasi bahwa kemunculan motor ini adalah hoax belaka. Atau jika memang motor ini benar-benar nyata, spesifikasi yang ditawarkan tidaklah sama dengan yang digembor-gemborkan.
Tanpa basa-basi lagi, berikut adalah kejanggalan-kejanggalan yang membuat motor ini too good to be true.
1. Pengenalan Motor Menggunakan Render Video 3D
Aneh rasanya ketika mengenalkan sebuah kendaraan, tapi kendaraan tersebut sama sekali tidak muncul di video. Yang muncul hanyalah sebuah render animasi video yang tidak merepresentasikan apa-apa selain desain fisiknya. Bahkan dari videonya pun terlihat ‘lebay’ sehingga pasti tidak hanya saya yang menyangka kalau motor Vision EV ini akan berbeda dari yang ada di video animasi.
Bahkan tidak sedikit orang yang pasti yakin kalau Vision EV ini hanya bualan belaka.
2. Perusahaannya Tidak Jelas
Menurut informasi yang dirangkum dari website resminya di imoto.co.id, Vision EV konon adalah produksi sebuah organisasi motor listrik yang berlokasi di Cikarang dengan nama perusahaannya adalah iMOTO. Kenapa menyebutnya organisasi secara umum dan tidak menyebutnya sebagai sebuah perusahaan secara langsung? Dari situ saja sudah ada kejanggalan.
Selanjutnya, jika Anda cari di Google Map kemudian mengetikkan pabrik iMOTO, tidak ada yang muncul sama sekali. Dan jika Anda cari di pencarian Google, Anda hanya akan disajikan lokasi kantornya yang berada Tower Kasablanka lantai 10 Unit E.
3. Karya Anak Bangsa apa Karya Anak India?
Jika dilihat dari struktur pegawai iMOTO yang teratas, foundernya sendiri adalah orang India yang memang sudah berpengalaman di dunia otomotif. Tergantung persepsi kita menilai ‘karya anak bangsa’ itu adalah sebuah produk yang memang dirintis oleh rakyat Indonesia dari nol atau bukan, maka Vision EV ini bisa berbeda makna. Kalau menurut saya sih, iMOTO ini adalah rintisan orang India dengan bantuan orang Indonesia. Sehingga tidak bisa secara murni dikatakan bahwa iMOTO ini adalah produk ‘karya anak bangsa’.
4. Spesifikasi yang Diluar Nalar
Banyak informasi beredar dari sumber-sumber yang memang sudah terpercaya di bidang otomotif mengatakan bahwa Vision EV adalah sebuah motor listrik revolusioner yang dirakit menggunakan TKDN hingga 75%. Yang membuat Vision EV ini seperti mimpi untuk saat ini adalah spesifikasinya. Salah satunya adalah fitur Quick Charging yang menyatakan bahwa hanya butuh 30 menit untuk mengisi hingga 80% kapasitas baterainya. Walaupun memang terlihat masih mimpi, fitur quick charging untuk motor ini sudah banyak diriset oleh berbagai pabrikan motor di dunia, khususnya China dengan teknologi EV-nya yang sudah termaju diantara negara-negara lain.
5. Rancangan Hanya 2,5 Tahun
Apakah sebuah motor dapat dirancang hanya dalam waktu 2,5 tahun? Sebetulnya jika didesain dari nol tanpa mencontek sana-sini, sebuah motor listrik mustahil dapat dirancang dalam waktu 2,5 tahun saja. Kecuali jika desain yang diusung bukanlah desain orisinil melainkan hasil contek sana-sini dengan meniru yang positif dan membuang yang negatif. Jika dilihat dari desainnya, Vision EV ini punya desain yang memang mirip dengan motor sejuta umat. Namun jika pihak iMOTO mengklaim kalau desain ini adalah orisinil dari nol, maka 2,5 tahun itu tidak cukup untuk mendesain sebuah motor listrik.
Singkat Kata
Apa yang dibahas di atas itu hanyalah sebuah opini dari saya sebagai penulis, dan mungkin sebagian orang yang memang mengamati perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Jadi, pembaca tidak harus percaya dengan pendapat saya, karena yang saya sebutkan di atas hanya sebuah opini pribadi tanpa keinginan untuk menggiring opini pembaca lainnya.