Manisnya susu kental manis (skm) ternyata tidaklah semanis khasiat yang terkandung di dalamnya. Baru-baru ini BPOM mengeluarkan imbauan berupa pengetatan aturan peredaran susu kental manis.
Hal tersebut dilakukan semata demi melindungi anak-anak. Karena setelah diketahui ternyata susu kental manis tidak baik dikonsumsi oleh anak-anak dibawah usia 5 tahun.
Penyebutan kata 'susu' dalam peredaran susu kental manis dipersoalkan. Karena susu kental manis bukanlah produk susu yang dapat disetarakan dengan produk susu lainnya seperti susu murni, susu formula, susu UHT, susu pasteurisasi dan susu pertumbuan.
Beredar kabar yang menyebutkan susu kental manis lebih banyak mengandung gula dibanding kandungan susu itu sendiri. Gula digunakan sebagai pengawet.
Banyaknya gula di dalam susu kental manis inilah yang dianggap membuat susu kental manis lebih banyak mengandung kalori. Sehingga tidak baik dikonsumsi secara rutin terlebih untuk anak-anak.
Namun bukan berarti produk susu kental manis ini dilarang peredaraannya. Hanya saja aturan peredaraannya yang diperbarui agar lebih ramah anak.
Lalu pertanyaannya jika benar susu kental manis dilarang, maka jenis susu apa yang baik dikonsumsi? Berikut ini urutan jenis susu yang baik dikonsumsi anak-anak :
1. Air Susu Ibu (ASI)
Sejauh ini belum ada jenis susu yang lebih baik dari ASI. Tanpa perlu banyak komentar, kita semua pasti sepakat ASI yang menjadi sumber makanan utama bayi ini adalah susu terbaik yang pernah ada.
2. Susu murni Pasteurisasi
Proses pasteurisasi yang sangat cepat maka membuat zat gizi dalam kandungan susu murni tidak banyak rusak atau minimum kerusakaan. Komposisi susu murni inilah yang paling mendekati susu yang diproduksi sapi.
3. Susu Ultra High Temperature (UHT)
Jika tidak ada susu pasteurisasi, maka alternatifnya ialah susu UHT. Kelebihan susu UHT ini meskipun tanpa pengawet namun masih bisa bertahan di suhu ruang.
Meskipun demikian, disarankan kedua jenis susu (pasteurasi dan UHT) di dikonsumsi anak diatas usia 5 tahun. Untuk anak dibawah usia 1 tahun disarankan tidak minum susu murni. Karena protein ASI dan susu sapi murni berbeda. Sedangkan pencernaan setiap anak bayi tidak sama.
4. Susu bubuk
Susu bubuk sebenarnya banyak kehilangan kandungan gizinya akibat proses pengeringan. Namun masih tertolong karena ada proses fortifikasi untuk menutupi kekurangan kandungan gizi. Apabila tidak ditemukan susu murni, maka susu bubuk menjadi pilihan selanjutnya.
5. Susu kental manis?
Sengaja saya kasih tanda tanya. Karena belakangan keberadaan susu kental manis 'digugat' status susu didalamnya. Susu kental manis dianggap bukanlah jenis susu yang baik untuk dikonsumsi sebagai sumber makanan yang bisa menutupi kekurangan gizi.
Maka itu lebih baik tidak minum susu jika yang diminum hanya susu kental manis. Namun bukan berarti tidak boleh mengkomsumsi. Susu kental manis boleh saja dikonsumsi, hanya saja jangan terlalu sering.
Sementara untuk orang dewasa. Beberapa studi menyebutkan bahwa bagi orang dewasa tidak perlu minum susu. Dikutip dari CNN Indonesia (9/7/2018) studi King's College London menyebutkan bahwa sebenarnya orang dewasa tidak perlu mengkomsumsi susu secara rutin.
Kandungan Laktosa dalam susu merupakan gula alami. Enzim Laktase yang berguna untuk mengolah laktosa banyak diproduksi ketika masih bayi. Sementara itu produksi enzim laktase di masa dewasa semakin berkurang.
Terutama bagi mereka yang tidak rutin minum susu, seperti hal orang-orang di Asia. Imbasnya akan terjadi intoleransi laktosa atau alergi susu.
Namun bagi orang dewasa tidak perlu galau jika tidak bisa mengkomsumsi susu. Karena dijaman modern seperti sekarang masih banyak makanan pengganti yang tidak kalah nutrisinya dibanding susu.
