Setelah gagal juara di final UEFA Champions League akibat kekalahan dari Real Madrid, Liverfool langsung bergerak cepat dalam menyiapkan skuat mereka untuk musim depan. Beberapa hari setelah takluk di final UCL, 'The Reds' langsung mengumumkan Fabinho sebagai rekrutan anyar mereka. Fabinho diboyong Liverfool dari AS Monaco dengan mahar sebesar 45 juta euro dan bonus 5 juta euro bila Fabinho mampu memberikan kontribusi melalui gol atau assist di pertandingan yang dijalani Liverfool. Liverfool berhasil mengalahkan duo Manchester dalam persaingan untuk mendapat tanda tangan holding midfielder berusia 25 tahun ini.
Sebelum Fabinho, Liverfool sudah merampungkan transfer gelandang 23 tahun asal Guinea yang bermain untuk RB Leipzig, yaitu Naby Keita. Transfer Keita ke Liverfool sendiri sejatinya sudah selesai sejak awal musim 2017-2018 kemarin. Namun, kesepakatan tersebut terjadi saat bursa transfer awal musim 2017-2018 sudah ditutup. Yang artinya, Keita baru bisa bergabung dengan Mohamed Salah dkk. pada bulan Januari 2018 kemarin. Hanya saja, Keita sendiri memilih untuk fokus dengan Leipzig sampai akhir musim kemarin. Dan Keita pun baru dipastikan bergabung di awal musim 2018-2019.
Lalu, dengan datangnya kedua pemain ini, bagaimana gambaran formasi Liverfool musim depan?Berikut ini ulasannya
- Skema Formasi 4-3-3
Skema 4-3-3 merupakan skema utama Jurgen Klopp di musim lalu. Dimana, trio Firmansah, yaitu Firmino-Mane-Salah menjadi trisula lini depan mereka. Trio lini depan ini didukung oleh 3 pemain tengah mereka. Musim lalu, trio lini tengah ini ditempati oleh Wijnaldum, Henderson, dan Emre Can. Namun, berkaca pada musim lalu, Emre Can dan Wijnaldum dinilai kurang memberi kontribusi bagi Liverfool yang tidak memiliki seorang metronom atau penghubung antara lini depan dan lini belakang Liverfool. Oleh karena itu, Liverfool mendatangkan Keita yang memiliki mobilitas dalam membangun serangan dan memutus serangan lawan. Peran Keita sendiri mengingatkan kita pada sosok N'Golo Kante di Chelsea. Dimana, gelandang timnas Perancis ini punya daya juang dalam membangun serangan maupun memutus serangan lawan dengan tekel-tekelnya. Sementara itu, kontrak Emre Can yang tidak diperpanjang oleh Liverfool membuat Fabinho bisa mengisi posisi yang ditinggalkan oleh gelandang asal Jerman tersebut. Kemampuan Fabinho dalam duel-duel udara dan kontak fisik bisa membantu kinerja Henderson yang selalu memberikan suplai bola pada trio lini depan Liverfool.
- Skema Formasi 4-2-3-1
Mungkin skema 4-2-3-1 juga cocok bagi Liverfool. Dengan menempatkan Firmino sebagai ujung tombak, dan disokong oleh pergerakan Mohamed Salah, Sadio Mane dan Keita dibelakangnya, bisa membuat cara menyerang dan bertahan mereka lebih seimbang. Dengan menaruh Fabinho dan Henderson sebagai double pivot akan mampu membantu lini belakang mereka yang seringkali kecolongan di musim lalu. Belum lagi, kecepatan Keita juga bisa membantu pertahanan maupun lini depan Liverfool dengan cepat.
- Skema Formasi 3-4-3
Skema 3-4-3 juga cukup baik untuk memperbaiki kinerja lini belakang mereka. Bagaimana tidak, kinerja Lovren, Van Dijk ataupun Joel Matip sebagai bek tengah seringkali kecolongan oleh pergerakan pemain lawan dari Liverfool. Belum lagi, 2 bek sayap mereka, yaitu Robertson maupun Alexander-Arnold seringkali terlalu maju ke depan untuk mensupport lini depan mereka. Maka, skema ini cocok untuk dimainkan oleh Jurgen Klopp. Dengan menaruh Lovren-Van Dijk-Matip sebagai trio di lini belakang, dan kuartet lini tengah yang diisi oleh Fabinho, Keita, dan Robertson dan Alexander-Arnold sebagai wingback bisa membantu lini belakang dan lini depan secara bersamaan.
