Sebuah kejutan terjadi pada lanjutan pertandingan La Liga pekan ke-12. Barcelona yang bermain sebagai tuan rumah untuk menghadapi Real Betis, tim yang berada di posisi 13 klasemen sementara diluar dugaan takluk dengan skor 3-4 di hadapan public Camp Nou sendiri. Secara permainan, Barcelona memang seperti biasa mampu menguasai banyak penguasaan bola dan peluang, namun kecerdasan Real Betis dalam memaksimalkan setiap peluang yang ada membuat Barca ketar-ketir menghadapinya.
Dengan hasil ini, Real Betis naik satu peringkat ke posisi 12 dengan perolehan 16 poin. Meskipun Barcelona kalah, mereka tetap berada di puncak klasemen dengan 24 poin, namun jarak poin mereka menjadi menipis dengan Sevilla, Atletico Madrid, dan Alaves yang mengintip posisi mereka dengan jarak 1 poin.
Lalu, mengapa bisa Real Betis mampu menciptakan banyak gol, bahkan hingga 4 kali membobol gawang yang dikawal oleh kiper sehebat Marc-Andre Ter-Stegen?
Secara susunan pemain, Barcelona tetap memasang strategi andalan mereka, yaitu 4-3-3. Hanya saja kali ini tidak ada nama Coutinho yang diistirahatkan. Namun, kali ini Messi kembali masuk ke lini depan Barcelona dan Malcom masuk untuk menambal posisi dari Coutinho. Disisi lain, perjudian dilakukan oleh pelatih Quique Setien dari Betis. Dirinya memasang strategi 3-5-2 untuk menghadapi tim sekelas Barcelona.
Menempatkan 3 bek tengah dalam pertandingan menghadapi Barcelona jelas sangat beresiko. Mengingat lini depan Barcelona memiliki Messi, Suarez dan Malcom yang mampu mengacak-acak 3 bek tersebut. Namun, kecerdasan Setien disini adalah dirinya memasang Willian Carvalho sebagai gelandang bertahan, itu artinya dirinya menjadi pemain pertama Betis yang mencegah Barcelona melakukan serangan balik.
Seperti yang diketahui kalau Barcelona suka sekali memainkan penguasaan bola khas mereka. Bukan hanya itu, mereka seringkali mendorong dua bek sayap mereka, Sergio Roberto dan Jordi Alba untuk lebih masuk ke pertahanan lawan. Hal inilah yang menjadi kekuatan utama dari Barcelona setiap kali mereka mencetak gol.
Namun, resiko dari permainan seperti ini adalah ketika mereka gagal melancarkan serangan, baik Alba dan Roberto sama-sama dalam kondisi out-position, atau terlalu naik sehingga celah di posisi mereka terlalu terbuka untuk dieksploitasi lawan. Situasi ini yang membuat Setien memasang 2 wingback agar mereka bisa menyerang dan bertahan sama baiknya, karena mereka tahu kalau Messi dan Malcom sama-sama mencari ruang lebih kedalam pertahanan mereka dan saat itulah Alba dan Roberto masuk dari sisi sayap.
Beberapa kali peran Cristian Tello dan Junior Firpo membuat Alba dan Roberto kerepotan. Kecepatan dua pemain ini menjadi awal mula terjadinya dua gol dari Betis di babak pertama. Bukan hanya karena Alba dan Roberto yang terlalu naik, namun keberadaan dua bek Barca, Pique dan Lenglet yang sama-sama tidak memiliki kecepatan untuk beradu lari dengan pemain Betis menjadi penyebab Betis mendapat banyak peluang di babak pertama.
Dibabak kedua, Real Betis masih mempertahankan bentuk permainan mereka. Kembali peran Tello dan Firpo mampu memberikan tekanan yang sangat berbahaya terhadap pertahanan Barcelona. Disisi lain, peran dari Arthur Melo dan Rakitic pada pertandingan ini seperti dimatikan oleh Carvalho dan Guardado yang bermain agresif untuk menghentikan passing berbahaya terhadap Messi dan Suarez.
Namun, Barcelona melihat sebuah peluang untuk menghancurkan Betis. Celah tersebut antara lini tengah dan lini belakang yang terlalu jauh karena pemain Betis cenderung memainkan high pressing langsung dari pertahanan Barcelona. Hal inilah yang membuat Alba dan Roberto bermain lebih melebar, lalu memasukkan Arturo Vidal serta Munir di babak kedua.
Keberadaan Munir di babak kedua membuat Messi bisa bermain diantara celah tersebut. Tidak hanya Messi, Vidal pun ikut serta dalam beberapa peluang Barcelona dibabak kedua. Alhasil, kedua pemain inilah mampu mencetak gol kegawang Betis sebanyak 3 kali.
Sayangnya, harapan membalikkan keadaan musnah akibat kartu merah yang diterima Rakitic, dan dua gol Betis yang diciptakan oleh Canales dan Lo Celso. Dimana salah satu gol Betis tersebut terjadi akibat blunder dari Ter Stegen. Hingga akhir pertandingan, Barcelona gagal menyelamatkan diri mereka dari kekalahan, sehingga posisi mereka di klasmen terancam oleh Sevilla, Atletico dan Alaves.
Bisa disimpulkan kalau Barcelona seakan terlambat panas di pertandingan ini. Permainan mereka baru muncul di babak kedua setelah gol pertama diciptakan. Namun beberapa kesalahan Barcelona yang berasal dari lini pertahanan mereka menjadi sumber penyebab kekalahan mereka.