Â
Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Inilah demokrasi. Pada 9 Desember kemarin kita telah melaksanakan hajatan akbar yaitu pilkada serentak yang diikuti oleh 263 Provinsi, Kota, Kabupaten. Semoga yang sudah terpilih menjalankan amanah dan janji-janjinya terhadap masyarakat. Yang tidak terpilih semoga legowo (menerima atas keputusan yang terjadi) karena masih ada lagi kesempatan lagi.
Saya sebagai mahasiswa yang jauh di prantauan tidak bisa menyuarakan hak pilih saya. Kemudian mencoba menggantinya dengan berpartisipasi cara yang lain dengan cara menulis, dengan menulis seputar tentang pilkada serentak. Ini salah satu saya menyuarakan aspirasi saya terhadap demokrasi akbar tahun ini. saya sebagai rakyat Indonesia mencoba berpartisipasi untuk melakukan pengabdian terhadap negara.
Mungkin saya berbeda dengan mahasiswa lainnya berpartisipasi dalam pilkada dalam menjanai demokrasi. Sesuai dengan pendapat Robert A Dahl demokrasi memiliki tujuh ciri hakiki. (1) pejabat yang terpilih, (2) pemilihan yang bebas, (3) hak pilih yang mencakup semua, (4) hak pilihan mencakup yang mencaku semua, (5) kebebasan pengungkapan baik secara lisan maupun tulisan, (6) informasi alternatif, (7) kebebasan membentuk asosiasi, (Masduki:2007).
Untuk itu saya mencoba mengamalkan sesuai pendapat  Robert A Dahl yang ke-5 dalam berdemokrasi. Semoga para pejabat yang terpilih amanah dan mengabdi terhadap masyarakat. Sehingga terciptanya kemakmuran bagi rakyat Indonesia. Dalam menulis kita bisa memantau setiap gerakan para kandidiat calon yang ada. Kita bisa melakukan dengan berbagai cara untuk mengawal sebuah pilkada. Yaitu dengan salah satu menulis di media. Baik online maupun cetak.
Maka dari itu rakyat yang baik bukan hanya kita setelah mencoblos calon kemudian dibiarkan. Tetapi rakyat yang baik mencoba mengontrol terus kinerja apa saja yang sudah terealisasikan dalm berbagai agenda atau rapat kerja yang sudah tersusun. Pemerintah harus berada dalam pengawalan rakyatnya.
Â
Â
