24 Desember dan 25 Desember 2015. Merupakan peringatan hari besar kedua agama. Dimana 24 Desember hari Maulid Nabi yaitu kelahiran Nabi Muhammad 12 Robiul Awal tahun Gajah dalam sejarah Islam. Sedangkan natal merayakan kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa). Namun saya tidak akan membahas bagaimana sejarah kedua pencerah ini dilahirkan. Tetapi bagaimana subtansi hidup mereka sebagai utusan Tuhan untuk merubah masyarakat untuk lebih baik lagi.
Persamaan peran kehidupan kedua utusan tersbut mempunyai misi yang sama yaitu Yesus dengan kasih sayang umat dan Nabi Muhammad dengan Rahmatan lil Alamini. Memberi rahmat bagi seluruh alam. Dalam persamaan ini sama-sama membawa kebenaran dan menyelamatkan umatnya baik di dunia maupun di akhirat. Bagaimana dengan  sejarah yang tidak bisa dibantah lagi. Nabi membawa masyarakat arab dari budaya yang tidak beradab membawa masyarakat menjadi beradab atau yang sering kita sebut dengan jaman jahiliah.
Yesus mengenalkan umatnya untuk sesama mengasihi dan menyayangi terhadap manusia. Bagaimana kita bisa menghargai sesama manusia tidak ada diskriminasi terhadap perbedaan. Rahmat berasal dari kata Bahasa Arab rahima yaiu welas ( B.Jawa) in bagaimana kita bisa menyelesaikan untuk mengikuti dalam melaksanakan kehidupan yang lebih humanis dan toleransi dengan sesama.
Namun yang perlu kita teladani dari kedua utusan Tuhan tersebut bagaimana kita melanjutkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita sudah berbuat baik terhadap sesama manusia? Ini yang perlu intropeksi diri terhadap sesama. Bukan hanya baik terhadap sesama agama, organisasi, politik, daerah, suku, ataupun keluarga. Tetapi kita berbuat baik terhadap sesama manusia yang hidupnya berbeda dengan kita. Bukan karena perbedaan kita bertengar, ribut, dan saling membunuh.
Coba kita bayangkan ketika kita saling bertengkah, mebunuh dan berbuat kejelekan sedangkan kita posisi dalam keadaan beriman. Kemudian perselisihan itu terjadi di depan Rasul. Bagaima perasaan kita sebagai sorang yang iman dan beragama. Apakah pantas denganapa yang sudah diperbuat, karena hal berbeda dalam kehidpuan kita? Saya rasa itu merupakan hal yang konol dan tidak pantas dilakukan sebagai umat yang beragama. Karena kedua utusan Tuhan di atas tidak mengajarkan untuk berbuat keburukan dan onar di muka bumi.
Melainkan yang perlu kita tekankan Habluminallah (hubungan dengan Tuhan), Habluminannas (hubungan degan manusia), dan Habluminalalam (hubungan dengan alam atau lingkungan). Hal ini akan masuk kedalam kehidupan untuk menjadi kemashlahatan umat. Karena tidak ada lagi yang perlu kita permaslahan dalam beragama. Semua agama menjamin kebahagiaan untuk penganutnya.Â
Sumber foto: Aneihira.com