3 Macam Tugas Sederhana agar menjadi Leader yang Baik

Pict by Google

                Pada umumnya, tugas pemimpin adalah mengupayakan agar kelompok yang dipimpinya dapat merealisasikan tujuan dengan sebaik-baiknya dalam kerja sama yang produktif dan dalam keadaan-keadaan bagaimanapun yang dihadapi kelompoknya. Selain itu, tentulah harus dapat mengawasi tingkah laku dan anggota-anggota kelompok berdasarkan patokan yang telah dirumuskan bersama. Pada akhirnya, Leader harus dapat menyadari dan merasakan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, dan cita-cita para anggota kelompoknya, serta mewakilinya kedalam maupun keluar kelompoknya.

                Berikut ini adalah 3 macam tugas leader yang baik.

1.Tugas pertama seorang pemimpin adalah memberikan struktur yang jelas tentang situasi-situasi rumit yang dihadapi oleh kolompok (Structuring the situation).

Artinya, leader harus mampu menjelaskan situasi yang sulit itu dengan cara yang memuaskan bagi semua anggota kelompoknya. Situasi yang sulit adalah situasi yang didalamnya terdapat hal-hal yang kurang jelas.

Leader bisa menekankan segi-segi tertentu dan mengabaikan segi-segi lainya dalam situasi itu. Ia membedakan yang terpenting dan yang kurang penting, dan dia mampu memusatkan perhatian anggota kelompok kepada tujuan yang harus dicapai oleh kelompok dalam situasi yang rumit itu dilihat dari seluruh kepentingan kelompok.

 

2.Tugas pemimpin yang kedua adalah mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok (Controling group behavior).

Leader harus dapat mengawasi tingkah laku individual yang tidak selaras dan yang jelas menyeleweng. Dalam suatu kelompok yang demokratis, seorang pemimpin harus berupaya untuk menepati peraturan-peraturan yang sudah dibuat oleh kelompok, yaitu bisa dengan menggunakan sistem penghargaan dan hukuman.

Ia pun membuat peraturan-peraturan sendiri untuk dapat menyalurkan aktivitas kelompok sehingga selaras dengan kepentingan kelompok.

 

3.Menjadi juru bicara kelompok (Spokesman for the group).

Sementara itu, Leader harus dapat merasakan dan menerangkan kebutuhan-kebutuhan kelompok keluar, yaitu baik mengenal sikap-sikap kelompok maupun mengenai harapan-harapan, tujuan-tujuan, dan kekhawatiran-khwatiran kelompok. Untuk menjadi juru bicara kelompok itu, ia harus dapat menafsirkan sendiri dimana letak kebutuhan-kebutuhan kelompok secara tepat.

                Inilah garis-garis besar tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin dan merupakan anjuran-anjuran yang sesuai dengan kepemimpinan yang bersifat demokratis.