mbak zaskia ku tunggu jawabanmu

Halo, Mbak Zaskia Gotik. Selamat, ya, Mbak. Hari ini (saya sebut hari ini karena saya  hari kemarin), Kamis, 7 April 2016, Anda dipilih menjadi “Duta Pancasila” oleh ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Kading. Wah, dengan ditunjuknya Zaskia Gotik menjadi Duta Pancasila ini pasti membuat masyarakat menjadi kaget.

Lho, kenapa? Zaskia kan sebelumnya terjerat kasus yang (diduga) melecehakan lambang negara karena salah menjawab hari kemerdekaan Republik Indonesia dan gambar sila ke lima Pancasila dalam acara sesion tanya jawab diacara televisi swasta yang ditayangkan secara live.

Diberitakan life.viva.co.id, ketua fraksi PKB, Abdul Kadir Kading menyebutkan dipilihkan penyanyi dengan goyangan khasnya “Goyang Itik” ini karena untuk menyemangatinya belajar soal wawasan negara khususnya, Pancasila.

"Justru dia kita dorong untuk semangat mempelajari Pancasila.  Apalagi kalau sampai jadi duta, itu luar biasa. Itukan hikmah dari apa yang terjadi," kata Abdul Kadir saat diwawancara di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis, 7 April 2016, seperti dikutip dari life.viva.co.id.

Selain itu, Abdul Kadir Kading juga mempunyai alasan lain memilih Zaskia Gotik menjadi “Duta Pancasila”. Menurut dia, posisi Zaskia sangat strategis, karena menjadi seorang artis/public figure yang sering nongol di televisi dan kebanyakan masyarakat sekarang juga sering mendengarkan kata-kata yang sering dikeluarkan artis.

Zaskia pun ternyata tidak  menolaknya. Perempuan kelahiran Bekasi menerimanya dengan senang hati dan perlahan mulai belajar dan meghafalkan Pancasila.

"Siap enggak siap, makanya itu harus belajar. Dari tidak tahu, supaya tahu ya belajar. Mulai sekarang neng sudah belajar menghafal Pancasila, hafal lambang-lambang Pancasila, pelan-pelanlah," kata Zaskia seperti yang diberitakan life.viva.co.id.

Setelah  membaca berita ini, saya pun menjadi merasa senang bahkan bahagia lahir batin. Pasalnya, Mbak Zaskia mau belajar lagi dalam menghafal Pancasila dan lambang-lambang negara. Jadi nanti kalau ada “Tes” dadakan dari siapapun yang tanya kepada Neng tidak akan salah lagi menjawabnya.

“Masak iya masih salah terus menjawabnya, sekarang sudah jadi Duta Pancasila lohhh…”

Selain itu, saya juga mulai menghayal nich… Pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Mbak Zaskia Gotik, Ayo Hafalkan Lagi Pancasilanya….Cemungutt” saya menuliskan kalimat seperti ini “Kembali ke Mbak Zaskia yang cantik ini, jujur saya bilang Zaskia cantik, pertama karena memang seorang artis dan punya uang, jadi bisa perawatan dan membuat wajahnya jadi cantik, kedua karena perempuan dan ketiga saya juga gak nolak kalau Zaskia mau sama saya, wkwkwkwk (mengharapkan merubah status jomblo).”

Pada kalimat “….ketiga saya juga gak nolak kalau Zaskia mau sama saya, wkwkwkwk…” saya mulai menghayal seandainya Zaskia Gotik membaca tulisan saya yang berjudul “Mbak Zaskia Gotik, Ayo Hafalkan Lagi Pancasilanya….Cemungutt” itu memberikan jawabannya dan mau menerima dengan senang hati… wkwkwkwkwk. Dan kalau pun benar hayalan itu terjadi, Mbak Zaskia kan juga bakal mengganti status jomblonya dengan status berpacaran. Hemmmm

Semoga setelah tulisan saya terpublish ada teman, tetangga, saudara, sahabat karibnya bahkan mantannya Mbak Zaskia Gotik yang cantik itu membaca dan melanjutkannya ke Mbak Zaskia Gotik, atau justru Mbak Zaskia Gotik sendiri yang membacanya. Ah, rasanya gimana gitu lho. Saya mah terserah apalah jawabannya. Mau “iya” atau “tidak” atau bahkan “bingung” tetap saja saya terima dengan senang hati. Ibaratnya, saya mengharapkan durian runtuh dari pohonnya. Jadi, gak perlu memanjat deh. Hehehe

Tapi, sepertinya kok menghayal ini saya terlalu tinggi, ya. Atau, malah ngawur! Tapi tak apalah, lagi pula ini kan sekadar menghayal. Menghayal itu kan seperti mimpi, yang gratis dan bisa kemana-mana. Saya juga berpesan kepada pembaca tulisan ini. Kalau Anda jangan terlalu terjerumus ke dunia hayal, malah-malah nanti kalau punya pasangan juga cuman sekadar hayalan. Duh, kasian amat.

Sungguh, menghayal itu memang bisa datang secara tiba-tiba. Dan, siapa tahu lusa yang akan datang setelah tulisan saya ini nongol dihadapan Anda sekalian, saya bisa diajak ‘kencan’ di Lombok, Nusa Tenggara Barat, diiringi alunan lagu-lagu yang romantis di kelilingi ribuan lilin yang menyala redup di tepian pantai yang asri nan menawan. Atau bahkan di ajak “ketemuan” di Kantor Urusan Agama (KUA).

“Namanya saja menghayal, ya boleh saja toh!”