Jatuh Hati Dengan Cappuccino Coffee & Oven

Beberapa hari lalu saya diberi tugas oleh instansi tempat bekerja untuk menilik pantai Kuta, yang disinyalir kadar sampahnya sudah kelewatan. Memang, sesampainya di sana, polusi visual terasa cukup mengganggu pantai yang dulu sempat jadi 'The Most Wanted Beach In South East Asia' pada era 80's 90's. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya edukasi dari dinas pariwisata setempat terhadap warga lokal, agar mereka disiplin serta bahu membahu bersama-sama menjaga pantai tersebut. Sebenarnya sederhana, cukup dimulai dari disiplin terhadap diri sendiri saja dulu, yakni: membuang sampah pada tempatnya. 

 

Coffee N' Oven Wyndham Kuta Bali 5

Waktu beranjak senja, dan kebetulan sudah mendekati saatnya berbuka puasa, saya pulang ke hotel tempat menginap, Wyndham Kuta Bali, mandi, dan tanpa berpikir dua kali, mencari coffee shop terdekat untuk berbuka. Tak dinyana, di dalam hotel yang nyaman ini, saya menemukan surga kecil yang tepat bagi penikmat kopi sejati seperti saya, yakni Coffee N' Oven. Mau tau mengapa?

Setelah diberi tajil oleh waiter, saya pesan Cappuccino-nya. Ohya, saya memang terbiasa untuk selalu mencoba Cappuccino terlebih dahulu, di setiap coffee shop yang baru saya kunjungi. Tak lama kemudian pesanan yang ditunggu-tunggu tersebut datang, lalu saya sesap, tanpa diberi gula tambahan, yes! Cappuccino mereka rasanya berhasil mewujudkan ekspektasi saya, dan berhak masuk ke dalam list salah satu coffee shop dengan Cappucino terbaik versi saya. Tanpa berpikir dua kali, saya pesan kembali Cappuccino-nya, karena terus terang, ini seperti mood booster bagi saya, setelah bekerja keras seharian dari pagi buta hingga sore.

Lalu saya pergi ke Musholla-nya, untuk maghriban, sekembalinya dari sana, saya pesan homemade burger mereka. Sambil menunggu, saya nikmati pemandangan pantai Kuta di senja nan gemilang ini, dimana pantai Kuta pada malam hari nampak begitu menyenangkan, ditambah langit sedang dalam performa terbaiknya, sungguh sebuah kombinasi tercantik malam itu. Tak lama pesanan datang, saya tunggu 30 detik, lalu mulut langsung bergerak pada gigitan pertama, untuk mendapatkan sensasi awal si homemade burger tersebut, dan ternyata, rasanya meluluhlantakan perasaan saya untuk jatuh hati terhadap si burger ciamik Coffee N' Oven Kuta. Terima kasih semesta untuk nikmat yang dikau berikan, malam itu menjadi salah satu malam terbaik saya, dan saya langsung meminta persetujuan jiwa, jika kembali lagi ke Bali, Coffee N' Oven akan saya datangi kembali, namun di tempat yang satunya lagi, Coffee N' Oven Canggu, karena setelah saya telusuri, awal mula Coffee shop spekta ini, berawal dari sana.