Setiap film pasti menghadirkan hal yang berbeda-beda. Bahkan hal ini pun diterapkan pada sebuah movie anime yang berjudul Koe no Katachi.
Eiga Koe no Katachi atau yang dapat di translate kan sebagai The Shape of Voice The Movie, merupakan film drama remaja jepang yang berbentuk animasi yang diproduksi oleh Kyoto Animation, lalu di pimpin oleh Yamada Naoko dan di tulis oleh Yoshida Reiko, menghadirkan desain karakter oleh Nishiya Futoshi dan musik oleh Ushio Kensuke. Animasi ini berdasarkan dari manga yang berjudul sama yang di tulis dan di ilustrasikan oleh Ooima Yoshitoki.
Untuk kali ini saya akan mereview film ini dimulai dari Plot ceritanya, Art, Tokoh, dan Musik nya
Plot 4
Cerita dalam film ini memperlihatkan seorang laki-laki yang bernama Ishida Shoya yang berniat bunuh diri. Namun sebelum ia bunuh diri, ia teringat saat-saat dia masih berada di sekolah SD. Pada saat itu dia merupakan anak yang berbeda, ia memandang semua siswa sebagai cara untuk menghilangkan rasa kebosanannya. Kemudian, muncul seorang siswi baru yang masuk ke kelasnya bernama Nishimiya Shoko yang memunculkan ketertarikannya. Nishimiya memberitahu ke kelas nya bahwa dia adalah seorang tuna rungu dengan cara menuliskannya lewat buku. Walaupun dengan ketidakmampuannya dalam berbicara dengan baik, dia berusaha sebaik mungkin untuk hidup secara normal dan berhubungan dengan kelas, namun siswa lain dan bahkan guru pun menganggap nya sebagai kehadiran yang mengganggu keseimbangan sosial. Mereka merasa Nishimiya memaksakan mereka pada keterbatasannya. Shoya yang sadar dengan keanehan ini, mulai mem-bully dan mengusiknya tanpa berhenti.
Suatu hari, Shoya menarik alat bantu pendengaran Nishimiya yang menyebabkan telinga nya berdarah. Lalu setelah manajemen sekolah tahu apa yang terjadi dan kepala sekolah melakukan pertemuan dengan kelas tentang hal ini. Kemudian guru yang menjadi wali kelas di kelas tersebut tiba-tiba marah dan menyebut shoya sebagai pelaku nya. Shoya tersudut kan dan menyebutkan nama temannya yang terlibat dalam pembuliannya juga, tetapi mereka menghianati Shoya bahwa mereka tidak bersangkut paut dengan kejadian itu. Kemudian setelah kejadian itu, semua siswa yang dikelas mulai mem-bully nya.
Ia kemudian kembali dari pikirannya dan pulang ke rumah nya, Lalu dia bertemu kembali dengan Nishimiya di tempat pusat bahasa isyarat. Dia ingin mengembalikan buku yang dulu dijadikan sarana komunikasi Nishimiya. Dia mengatakan bahwa ia ingin menjadi teman dengan Nishimiya dan Shoya ingat Nishimiya pernah membuat gerakan yang sama, yang akhirnya dia pahami. Disinilah perjalanan Shoya dan Nishimiya dimulai.
Untuk plot saya suka dengan cerita nya dan disini pun di perlihatkan berbagai macam gerakan bahasa isyarat. Dalam cerita ini menghadirkan bagaimana hukum karma terjadi, lalu bahwa kesalahan mu dapat di perbaiki, teman tidak hanya memandang fisik. Namun minusnya disini tidak terlalu menonjolkan Romance nya dan juga ketika Scene sedih selalu terganggu oleh karakter lain. Namun dalam movie ini lebih di tonjolkan pada pertemanan. Jadi saya beri rate 4
