Macam-Macam Database

Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh.

Di abad 21 ini, data menjadi hal yang tidak tergantikan. Bahkan beberapa pihak mengatakan bahwasanya hari ini dan kedepannya, data akan lebih berharga dari pada emas. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa data merupakan hal yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik.

Untuk menjaga data agar tidak terjadi kebocoran (terhapus / dicuri) maka kita harus menyiapkan sebuah tempat untuk mengumpulkan dan menyimpan data itu ditempat yang aman. Tempat menyimpan tersebut dinamakan dengan Database.

Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di server (computer) secara sistematik sehingga dapat diolah oleh sistem baik itu untuk disajikan ke masyarakat maupun dikumpulkan dari masyarakat.

Namun dalam dunia IT, umumnya database dikenal dengan sebuah sistem penyimpanan data untuk diolah dikemudian hari. Database sendiri sudah banyak kita gunakan bahkan tanpa kita sadari. Salah satu contohnya adalah artikel yang sedang kamu baca ini adalah sebuah teks yang disimpan didalam database kemudian diolah oleh sistem untuk disajikan kepada para pembaca.

Dan sekarang sudah banyak sekali sistem penyimpanan atau Database yang mendukung pembuatan aplikasi baik itu skala kecil maupun skala besar. Dan database sendiri saat ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu SQL dan NoSQL.

Database SQL

1. Oracle

Oracle adalah sebuah Relational Database Management System (RDBMS) dari Oracle Corporation. Oracle dirancang khusus untuk sistem dengan skala besar, bukan skala menengah apalagi kecil. Namun database ini masih bisa digunakan untuk sistem skala kecil, tapi dengan efesiensi yang rendah.

Database ini tidak cocok dipelajari untuk orang yang baru belajar database, karena database ini cukup sulit dipelajari. Dan database oracle juga termasuk yang paling mahal di dunia, karena itu tidak cocok untuk digunakan pada sistem skala kecil.

 

2. Ms. Access

Database ini merupakan salah satu anggota keluarga dari Microsoft Office family. Database yang satu ini sangat mudah dipelajari, jadi sangat cocok untuk pemula yang baru belajar database. Selain itu, database ini mempunyai size kecil.

Namun database ini tidak cocok digunakan untuk skala menengah keatas, karena selain kapasitas data yang dapat disimpannya terbatas, namun keamanannya juga kurang bagus.

 

3. MySQL

Database yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga para developer. MySQL adalah sebuah server yang menyediakan sistem multi-user yang bisa mengakses sejumlah database. MySQL sangatlah populer dan tercatat memiliki jumlah instalasi sebanyak 6 juta kali diseluruh dunia.

MySQL mendukung banyak sekali bahasa pemrograman, mempunyai sistem keamanan yang bagus, dan banyak dukungan komunitas. Namun, MySQL memliki jumlah data yang terbatas dan cukup lambat untuk menangani proses tertentu seperti join tabel. Akan tetapi database ini cocok digunakan oleh pemula karena selain mudah dipelajari, database ini juga cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi apapun.

 

Database NoSQL

Selain database SQL ada juga varian database yang tidak menggunakan SQL, dan beberapa diantaranya juga tidak mendukung database relasional.

1. MongoDB

MongoDB merupakan database yang paling populer diantara jajaran database NoSQL. MongoDB sendiri memiliki proses penginstalan dan penggunakan yang relative simpel, dan juga bersifat open source sehingga banyak orang yang ikut mengembangkan. Hal ini lah yang menjadikan MongoDB menjadi sebuah platform database NoSQL yang paling populer.

MongoDB menyimpan datanya dengan format JSON yang disebut BSON (Binary JSON).

 

2. Firebase

Firebase merupakan sebuah platform yang menyediakan berbagai layanan, salah satunya adalah Firebase Real Time Database. Database ini mengusung konsep NoSQL, dan menyimpan datanya dalam format JSON.

Database ini kurang cocok untuk beberapa kasus, karena bersifat non relasional seperti database NoSQL pada umumnya. Namun database ini cocok digunakan untuk beberapa aplikasi yang membutuhkan transfer data secara cepat seperti dalam aplikasi Chat.