Coba saja banyangkan ketika kita tiba di tempat kerja pada pagi hari, kita bertemu dengan ruang kerja yang rapi, apik, lengkap dengan hiasan – hiasan dinding serta pernak – pernik meja yang sangat cantik. Pasti kita akan lebih semangat lagi dalam bekerja, dibandingkan dengan bertemu ruangan yang penuh barang berserakan, kotor, kumuh dan bahkan untuk melewatinya saja susah sebab ruangan tersebut sangat berangtakan.
Dan ternyata menurut psikologis pun, lingkungan fisik ruang kerja yang di desain dengan baik dan semenarik mungkin memang bisa berdampak pada produktivitas para pekerjanya. Ini disebabkan rasa positif, berenergi dan bersemanfat secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerja. Namun sebaliknya, jika ruang kerja yang kita tempati itu tidak ditata dan tidak rapi maka dapat mengurangi produktivitas dan bisa membuat pekerja menjadi lebih mudah stres.
Seorang Senior Coach yang bernama Dr. Andin Andiyasari, ACC mengatakan bahwa “Mendekorasi ruangan akan lebih banyak manfaatnya baik bagi perusahaan, maupun karyawan. Meningkatnya produktivitas, mood, maupun semangat bekerja, juga berdampak pada level energi positif yang didapatkan.
Namun ternyata ruang kerja dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu ada ruang kerja sebagai public space dan ada juga ruang kerja sebagai private space. Ruang kerja sebagai public space akan lebih baik bila didekor secara rapi dan bersih dan juga merepresentasikan budaya, merek, dan nilai – nilai perusahaan. Sementara ruang kerja yang sifatnya private space akan lebih baik bila di desain secara seimbang. Lalu antara area yang bisa diatur sebagai spirit dan karakter pekerja, dengan area yang memang menjadi bagian dari ciri khas perusahaan yang kita tempati.
Selanjutnya jenis pekerjaan juga harus dapat kita pertimbangkan baik – baik, kombinasi keduanya akan memperkuat nilai perusahaan, selain itu juga tetap mempertahankan ciri khas individual. Menurut Andin, tidak masalah ruang kerja di desain berantakan dan penuh barang, sejauh barang tersebut tertata dan ada ruang cukup untuk akses bekerja. Namun, jika ruang kerja terlalu berantakan sampai – sampai tidak tahu letak suatu barang saat sedang mencarinya, maka ini perlu diperbaiki karena akan sangat berpengaruh pada tingakt energi yang dimiliki.
“Lambat laun, ruang kerja yang tidak rapi, berantakan dan tidak memenuhi kaidah kesehatan akan berdampak negatif. Secara tidak langsung, berdampak pada level energi menurun. Terutama, saat dalam tingkat stress kerja yang tinggi. Efek lebih lanjutnya adalah level energi yang terus turun membuat kinerja juga turun. Selanjutnya bisa dipastikan berdampak pada kualitas kerja dan karirâ€, menurun Andin.
Tentunya dekorasi yang disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan ataupun menggunakan kaidah – kaidah ilmu dekorasi dan desain akan lebih baik dibandingkan sekadar mendekor tanpa mempertimbangkan faktor – faktor terkait. Dan perlu diingat juga bahwa dekorasi dan desain yang baik itu harus melihat subjek – subjek yang ada di dalam ruang tersebut.
