Saat ini di Indonesia sedang maraknya terjadi perampokan dari berbagai macam motif atau modus yang berbeda – beda. Oleh karena itu kita harus bisa menjaga diri dan selalu waspada pada setiap keadaan sekitar kita. Namun disini saya ada beberapa tips menjaga diri untuk menghindari diri dari perampokan, yang dilansir dari www.cnnindonesia.com yaitu :
1. Jangan Melamun
Seseorang mungkin memiliki kebiasaan melamun saat berada di kendaraan umum maupun dijalan raya. Melamun memang terbilang menyenangkan apalagi dalam keadaan yang membosankan dalam kendaraan maupun dijalan raya. Meskipun demikian, kebiasaan itu ternyata dapat membuat seseorang jadi sasaran empuk dari aksi kejahatan seperti hipnotis atau pencopetan. Aksi kejahatan itu memang marak di transportasi umum. Ketika seseorang melamun, secara tidak sadar dia akan menjadi lengah dan pikiran kosongnya itu dapat dikuasai oleh pelaku kejahatan. Tidak melamun juga bukan berarti seseorang bebas memainkan barang elektroniknya. Karena hal itu dapat mengundang kejahatan seperti jambret. Seseorang mungkin dapat melakukan hal lain yang membuat otak bekerja seperti membaca buku, berbincang dengan penumpang lain atau mendengarkan musik.
2. Hindari Jalanan Yang Sepi
Belakangan ini marak sekali dengan aksi begal di jalanan. Biasanya, mereka beraksi di jalan sepi dan pada sore, malam hingga dini hari. Tentu saja ini menjadi ketakutan sendiri bagi para pekerja yang mengharuskan pulang malam serta berangka kerja dini hari. Seseorang pasti sudah mengetahui secara pasti situasi jalan dari kantor menuju rumahnya. Maka itu, dia juga sudah mengetahui kapan saja jalan akan menemui saat-saat sepi dan mencekam. Sebaiknya, seseorang menghindari jalan-jalan seperti itu karena rawan. Jalanan sepi seperti itu biasanya merupakan jalan pintas untuk menghindari kemacetan. Maka itu, seseorang akan lebih aman ketika melewati jalan utama yang ramai di malam hari.
3. Kenali Lingkungan Sekitar
Sebagai manusia tentu kita tidak dapat hidup sendiri. Kekurangan masyarakat saat ini adalah menjadi orang yang individual tanoa mau mengenali lingkungan sekitar. Salah satu yang paling mudah adalah dengan mengenal tetangga dekat di rumah. Dengan mengetahui latar belakang mereka maka dapat membuat lebih merasa aman. Jika kejahatan menyerang, tetangga dapat diminta pertolongannya. Meski demikian, seseorang dianjurkan untuk tidak boleh lengah. Kunci rumah serapat mungkin saat ingin bepergian.
4. Berlatih Bela Diri
Setiap orang memang lebih baik melakukan aksi beladiri. Hal itu untuk membantu mereka dalam keadaan terdesak seperti saat berhadapan dengan kejatan. Seseorang yang mampu melakukan aksi beladiri akan mengetahui kelemahan lawan dan dapat langsung melumpuhkannya. Salah satu hal yang paling mudah adalah dengan mengarah kepada bagian vital lawan. Namun, tentu diperlukan keberanian untuk melakukannya.
5. Mencari Informasi Mengenai Senjata
Kalian juga memang perlu hati – hati dengan perampokan saat ini. Hal itu karena adanya penggunaan senjata api maupun senjata tajam. Caranya yaitu, cari informasi soal senjata tersebut untuk mengetahui bagaimana senjata itu digunakan. Hal itu dapat embantu untuk melumpuhkan lawan. Selain itu, Kalian juga harus tetap bisa mengendalikan pikiran dan fokus agar dapat menghadapi pelaku kejahatan itu, dan bahkan menjatuhkan senjata api ataupun senjata tajam yang digunakan oleh pelaku kejahatan tersebut.
6. Memperhatikan CCTV
Perampokan sangat mungkin terjadi ketika dijalan sekitar atau ditempat yang tidak ada CCTV, perhatikan juga apakah jalan sekitar ada CCTV atau tidak dan misalnya ditempat parkir kendaraan ada CCTV atau tidak. Para pelaku kejahatan itu biasanya berani melakukan aksinya ditempat yang sepi dan tidak ada pemantauan dari orang – orang maupun CCTV sekalipun. Oleh karena itu kita harus bisa lebih teliti dan berhati – berhati ketika sedang dimana saja.
7. Menyediakan Senjata Untuk Membela Diri
Meski sudah menjaga diri seketat mungkin, bukan berarti tidak mungkin jika seseorang akhirnya akan dipertemukan dengan pelaku kejahatan. Biasanya para pelaku kejahatan itu tidak pandang bulu siapa korbannya. Misalnya ketika pergi kemana – kemana seseorang lebih baik membawa benda yang dapat digunakan untuk membela diri, contohnya itu seperti semprotan bubuk merica dalam tasnya/saku celananya. Namun perlu diingat, kita tidak boleh panik ketika menghadapi kejahatan, melainkan harus bisa mengendalikan diri agar tetap fokus.
