Canon yang merupakan salah satu vendor raksasa di pasar kamera Indonesia, tidak henti - hentinya memeras ide demi ide untuk mendapatkan inovasi–inovasi terbarunya. Beberapa kamera digital rumpun PowerShot dan Ixus luncurannya pun, telah membanjiri pasar kamera Indonesia dengan gemilang kesuksesan yang pesat. Dan kini Canon telah menambah daftar seri pada keluarga Ixus andalannya. Seri terbarunya tidak lain adalah **Canon Ixus 230HS** yang molek. Berbekal harapan dan percaya diri, Canon melahirkan seri terbarunya tersebut dengan mengandalkan berbagai fitur dan kemampuan yang terbilang mapan.
Teluran Canon ini dirancang dengan dimensi tubuh berukuran 96 x 57 x 22 mm yang memiliki bobot sebesar 140 gram, cukup mirip dengan kamera pendahulunya. Tidak seperti seri - seri sebelumnya dikeluarga Ixus, meskipun dilihat dari segi penampilan tidak ada yang berbeda, namun jika ditilik dari spesifikasi, seri 230HS terbaru ini rupanya hadir dengan kemampuan dan performa yang sedikit lebih terdepan dari kakak–kakaknya. Tidak heran apabila sang vendor menyanjung Canon Ixus 230HS sebagai seri paling mapan diantara keluarga Ixus. Ixus 230HS membawa layar LCD yang lebih besar dari pendahulunya, yakni sebesar 3 inci dengan resolusi 461 pixels. Selain itu, kamera ini mengusung rentang lensa 28–224 mm (ekivalen 35 mm) yang sebanding dengan zoom 8x dengan resolusi berkekuatan 12 MP, lebih panjang dari kakak - kakaknya. Ixus 230HS mampu memotret objek makro dengan jarak hanya 3 cm saja. Hal itu didukung dengan dibekalinya fitur Image Stabilizer pada lensa kameranya. Sehingga, ia mampu meminimalisir adanya getaran pada saat memotret.
Tersedia bermacam mode yang dapat digunakan pada saat merekam atau memotret gambar. Diantaranya adalah fireworks, portrait, night shot, dan lain sebagainya. Namun, sayangnya Canon Ixus 230HS tidak dibekali fungsi manual dalam pengontrolan dan pengaturan kecepatan rana serta diafragma. Meski begitu, dengan adanya mode rekam, sekiranya telah cukup untuk menutupi kekurangan tersebut. Selain itu juga, kamera ini telah menyediakan fungsi filter yang memungkinkan anda untuk memasukkan efek secara langsung kepada objek, seperti miniature, fish eye, toy camera, dan lain sebagainya. Dan masing–masing filter juga terbagi lagi kedalam beberapa variasi turunannya, sehingga mampu untuk membuat hasil potret yang artistic.
Canon Ixus 230HS mengusung sensor berkemampuan High Sensitivity yang memungkinkan kamera untuk menghasilkan gambar dengan kualitas memuaskan. Selain itu, ia juga mampu meminimalisir adanya noise pada gambar yang dihasilkan serta gambar akan jauh lebih halus dan jernih. Dan hal tersebut dapat terbuktikan saat memotret gambar dengan penggunaan ISO maksimal. Dimana kamera ini memiliki ekivalen ISO mulai dari 100, 200, 400, 800, 1600, hingga 3200. Resolusi foto minimal 230HS yakni 480 x 480 pixels, sedangkan resolusi maksimalnya adalah 4000 x 3000 pixels, yang dikemas dengan format RAW atau JPEG.
Sementara untuk fungsi video recordernya, Canon Ixus 230HS mengusung kemampuan yang sama dengan pendahulunya. Ia mampu menghasilkan rekaman objek bergerak dengan kualitas rekam yang tergolong memuaskan. Resolusi minimal yang dapat digunakan dalam merekam video adalah 320 x 240 pixels @30 fps, sedangkan resolusi video maksimalnya yaitu Full HD 1920 x 1080 pixels @24 fps dengan format video berupa MOV.
Sebagai ruang penyimpanan foto dan video, kamera ini mendukung media SD / SDHC / DXC. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan energi kamera, Canon Ixus 230HS mengandalkan baterai isi ulang berlabelkan Canon NB-4L, yang merupakan produk milik Canon sendiri. Jika menilik spesifikasi konektifitasnya, cukup disayangkan bahwa 230HS hanya mendukung koneksi miniUSB saja sebagai fitur penghubung kamera ke komputer. Tidak tersedia port koneksi lain seperti HDMI dan lain sebagainya.
Beralih ke harga, Canon mengemas Ixus 230HS ke pasar kamera Indonesia dengan bandrol harga bekisar Rp 2.200.000. Tidak mengherankan apabila Canon mematok harga sebesar itu, melihat kemampuan Canon Ixus 230HS yang terbilang mapan dan tangguh. Bagi penggiat dunia fotografi, tentunya kamera ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya dalam beraktifitas fotografi. Bagaimana, apakah anda tertarik? Salam Pasebania. [HRS]
