Perangkat mobile seperti tablet telah menjadi bagian tak terpisahkan oleh sebagian orang saat ini. Perangkat tersebut telah menembus banyak batas-batas sosial, termasuk keluarga. Saat ini banyak perangkat mobile yang diproduksi sesuai dengan umur penggunanya. Sebagian dari anak-anak saat ini telah menerapkan pendidikan berbasis teknologi melalui penggunaan tablet ataupun smartphone sebagai media komunikasi dan pembelajaran kedua. Oleh sebab itu banyak anak-anak saat ini tumbuh dewasa dengan sudut pandang teknologi yang maju melalui perangkatnya. Sementara, sebagian dari orang tua mereka memberikan perangkat tersebut agar dapat membantu pengawasan dan banyak hal lainnya. Pada kenyataannya, banyak dari para orang tua tersebut memberikan anak-anaknya perangkat mobile seperti smartphone atau tablet agar dapat mereka dapat menyibukkan diri mereka sendiri saat orang tuanya sibuk mengurus bisnisnya. Oleh sebab itu, cara ini biasa digunakan oleh kalangan dengan tingkatan sosial menengah ke atas.
Penggunaan tablet memang sedang secara masif di konsumsi oleh banyak orang dari berbagai bidang. Namun, apakah mereka dapat menggantikan kemampuan visi ataupun cara berinteraksi para anak-anak saat ini? Sepertinya hal tersebut dapat terjadi. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya orang tua yang menggunakan perangkat tablet atau smartphone miliknya untuk menyelesaikan pekerjaannya, ataupun berinteraksi dengan anaknya melalui banyak aplikasi. Banyak dari para orang tua modern saat ini berpikir bahwa perangkat mobile tidak hanya dapat membuat anak-anaknya tetap sibuk, tetapi dapat pula membantu mereka tumbuh dan belajar. Sedangkan sebagian dari para orang tua pastilah berpendapat bahwa membiarkan anaknya bebas menggunakan perangkat mobile di masa pertumbuhan seperti itu tidaklah terlalu baik.
Lalu apa saja yang biasa dilakukan oleh anak-anak saat menggunakan perangkat tabletnya? Berdasarkan informasi grafik yang diakses melalui Mashable, 77% penggunaan tablet oleh anak-anak digunakan untuk memainkan game hasil unduhan mereka. Ini memang tak dapat dipungkiri. Hadirnya berbagai game menarik yang dapat dengan mudah diakses baik secara gratis ataupun berbayar, memberikan peluang tersendiri bagi anak-anak untuk bermain permainan virtual tersebut. Setelah itu, sebagai dari mereka biasa menggunakan perangkat tabletnya untuk kepentingan dunia pendidikannya. Terhitung ada 57% anak yang melakukan hal tersebut Ada beragam aplikasi pendidikan dan pembelajaran yang secara khusus dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan akademiknya. Fitur hiburan saat melakukan perjalanan hadir pada posisi ketiga dengan 55 %. Sementara untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga, sekitar 15% anak-anak telah menerapkan kemampuan itu.
Para orang tua yang menerapkan teknologi semacam tablet untuk membantu anaknya menunjukkan pendapat yang positif. Ada sekitar 77 % pendapat yang berkata bahwa tablet sangat bermanfaat bagi anak-anak. Sedangkan 77% orang tua pun mengatakan bahwa perangkat itu dapat membantu meningkatkan daya kreatifitas anaknya. Saat anak-anak mengetahui dan mengerti kegunaan tablet, merupakan waktu yang baik untuk memperkenalkan perangkat tablet yang telah didesain khusus untuk anak-anak. Beberapa tablet memang telah memiliki beberapa fitur dan kemampuan yang dapat membantu anak untuk mendapatkan asupan pengetahuan yang lebih banyak. Ada beragam tablet yang dapat digunakan seperti Nabi, VTech, LeapFrog dan lainnya yang didesain untuk anak-anak.
Posisi orang tua dalam penerapan teknologi mobile kepada anaknya pun tidak dapat dipungkiri dipengaruhi oleh banyaknya pilihan aplikasi. Terhitung ada sekitar 25% para orang tua yang telah mengunduh aplikasi untuk digunakan oleh anak-anak mereka. Apa saja jenis aplikasi yang biasa digunakan oleh anak-anak berusia 1 hingga 8 tahun dapat perangkat tablet? Ada sekitar 42% orang tua yang mengunduh game-game pembelajaran untuk anaknya seperti game puzzle, berhitung, membaca, ataupun permainan yang mengandalkan kemampuan ingatan anak. Sebanyak 46% mengunduh game hanya untuk sekadar bersenang-senang, dan 28 % mengunduh aplikasi untuk mengasah daya kreatif si anak. Aplikasi ini biasanya memiliki kategori seni seperti musik ataupun video. Sementara ada 19 % dan 16 % orang tua yang mengunduh aplikasi untuk mendapatkan karakter-karakter hiburan anak yang terdapat di dalam televisi dan lainnya.
Ketika seorang anak telah mengerti penggunaan tablet, tentunya para orang tua tidak dapat melepaskannya begitu saja. Ada banyak hal yang tentunya masih harus dilakukan setelahnya seperti melakukan pengawasan terhadap penggunaan perangkat. Pengawasan dilakukan agar anak mendapatkan akses yang benar dan baik seperti aplikasi, video, musik dan game yang dibutuhkannya. Dengan kategori dan proses unduhan yang mudah, tak ayal ada begitu banyak akses bebas dan mudah yang dapat diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Para orang tua harus mengingat bahwa setiap pilihan penggunaan tablet atau tidak berada di tangannya. Tidak hanya permasalahan jenis tablet yang hendak digunakan, tetapi juga tentang pilihan apakah sang anak telah siap menggunakan perangkat tersebut. Oleh sebab itu diperlukan konsultasi ataupun komunikasi yang dilakukan orang tua seperti memutuskannya. [MS]
