CEO baru di Research in Motion, Thorsten Heins sebagai pengganti Mike Lazaridis, mengungkapkan bahwa ia kini telah membuat rencana perubahan yang mungkin terbilang cukup 'signifikan' untuk RIM, pernyataannya ini sekaligus mengklarifikasi pernyataan sebelumnya di mana ia pernah mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan seismik pada tubuh BlackBerry.
Sebelum Heins dipromosikan sebagai CEO RIM, peran Heins sebelumnya adalah sebagai COO. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Heins mengatakan rencananya tentang presentasi kepada dewan mengenai masa depan perusahaan dalam waktu mendatang. Perubahan ini akan membuat BlackBerry menjadi signifikan, tetapi Heins sendiri tidak merinci detail-nya secara lebih spesifik.
Klaim ini memang kontras dengan konferensi pertamanya beberapa minggu sebelumnya di mana ia berkata: "Saya tidak berpikir untuk melakukan beberapa perubahan drastis. RIM memang akan terus berkembang, tetapi bukan berarti hal tersebut sebuah perubahan seismik", aku CEO RIM - Heins.
Heins mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak ingin mengubah inti dari bisnis RIM. Menurutnya, melemparkan perusahaan untuk bisa dijual atau spin-off hanya akan membuat perubahan yang drastis dan seismik sehingga akan merobek perusahaan menjadi terpisah", menurut Heins.
Seorang analis mengatakan pada ZDNet Asia bahwa menunjuk seorang CEO RIM baru tidak akan mampu mempertahankan BlackBerry, hal ini diakibatkan karena perusahaan tersbut berada di tempat yang sulit di mana Apple dan sistem operasi mobile (OS) Google Android mendominasi pasar ponsel. Selain itu, seorang analis juga menambahkan bahwa produk rilisan RIM baru yang tertunda, yakni BlackBerry OS 10 akan membuatnya bersaing dengan ponsel lainnya termasuk generasi masa depan dari iPhone, Android dan perangkat Windows. "Mereka kehilangan pangsa pasar yang cukup substansial di pasar ponsel. Dan hal itu merupakan sesuatu yang mereka harus atasi," katanya. [ND]
