Semua orang tidak akan menyangka bahwa sebuah debat di meja makan dapat berujung ke sebuah peristiwa yang bisa dibilang cukup mengerikan.
Contohnya seperti peristiwa berikut ini yang terjadi pada tanggal 5 Maret 2016 di rumah sebuah keluarga di sebuah kota di provinsi Jiangsu bernama Suzhou, China.
Menurut salah satu media massa China, seorang anak dengan nama samarannya Xiaopeng bangun di pagi hari seperti biasanya dan langsung memainkan game favoritnya di smartphone miliknya.
Dipanggil oleh ibunya untuk sarapan pagi, Xiaopeng yang saat ini berumur 11 tahun pun kemudian pergi ke meja makan sambil membawa smartphone miliknya. Setelah ia sampai ke meja makan, ia kemudian duduk dan melanjutkan bermain game favoritnya lagi sambil menunggu porsi makanannya tiba.
Keseruan Xiaopeng bermain game ternyata membuat adiknya yang berumur enam tahun tergoda. Adiknya pun kemudian mendekati Xiaopeng dan menonton sang kakak bermain game. Hal tersebut tentu membuat ibunya sedikit kesal.
Ibu Xiaopeng kemudian mengingatkan Xiaopeng agar mencontohkan hal-hal baik kepada adiknya seperti membuka buku dan belajar, bukannya bermain game.
Namun, Seperti tenggelam dalam dunianya sendiri, Xiaopeng merespon kata-kata ibunya dengan mengatakan bahwa ia sudah pernah melakukan hal tersebut tahun lalu, namun tidak berhasil.
Beberapa saat kemudian, sang ayah dari keluarga tersebut pun kemudian tiba di meja makan. Melihat dan mengerti tentang situasi yang sedang terjadi pada saat itu, sang ayah kemudian memarahi Xiaopeng karena terlalu banyak bermain video game serta karena tidak menurut pada apa yang ibunya katakan.
Tanpa pikir panjang, Xiaopeng yang pada saat itu sedang menyantap makanannya, menjatuhkan garpu yang sedang ia pegang kemudian berbalik ke meja yang ada di belakangnya dan mengambil pisau yang tergeletak di meja tersebut.
Setelah mengambil pisau tersebut, orang tua Xiaopeng cukup kaget melihat kelakuan anaknya. Namun, kekagetan tersebut berubah menjadi sebuah shock ketika Xiaopeng menghantamkan mata pisau tersebut ke jari tangannya.
Entah hanya kebetulan atau bukan, Xiaopeng menghantamkan pisau tersebut tepat ke sendi kedua yang menghubungkan jari telunjuk pada tangan kirinya. Hal tersebut menyebabkan potongan yang dilakukan Xiaopeng terlihat rapi.
Melihat kejadian tersebut, kedua orang tua Xiaopeng sempat shock. Namun setelah beberapa saat, mereka kemudian membalut jari telunjuk Xiaopeng yang terpotong dan langsung membawanya ke Rumah Sakit terdekat.
Xiaopeng kemudian masuk ruang operasi selama tiga jam. Dalam operasi yang cukup membuat dokter kewalahan tersebut, tim dokter yang menangani xiaopeng akhirnya berhasil menyambungkan kembali jari telunjuk Xiaopeng yang terputus.
Namun, kepastian tentang jari Xiaopeng dapat berfungsi kembali atau tidak hanya dapat diketahui seminggu setelah operasi.
Dari segi pemulihan, Xiaopeng mungkin membutuhkan waktu lama agar tangannya dapat pulih kembali. Namun dari segi mental keluarga, sepertinya hal ini akan menjadi coretan hitam di dalam sejarah keluarga tersebut yang tidak dapat dilupakan dengan mudah.
Yang mungkin dapat dipelajari dari kejadian ini adalah jangan memarahi anak dengan benda tajam bergeletakan di sekitarnya. Selain itu, marahilah anak tanpa nada yang terlalu membuatnya terpojokkan.
Buat mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, dan bukan menyalahkan mereka secara langsung.
Â
Â
Â
Sumber: Sina News