Panggung MotoGP sekarang hanya meninggalkan tiga seri tersisa, persaingan perebutan gelar di sisa musim bisa dipastikan akan menjadi milik Valentino Rossi kontra Jorge Lorenzo.
Meskipun di seri sebelumnya, Motegi Jepang, Lorenzo kalah dari pesaing terdekatnya dalam perburuan gelar, Valentino Rossi, namun pembalap bernomer 99 tersebut meyakini bahwa dirinya adalah pembalap tercepat musim ini.
“Saya dalam momen terbaik saat kondisi trek kering, sekarang di basah. Itu berarti saya bisa bertarung untuk menang dalam tiga grand prix tersisa. Itu memberikan saya kepercayaan bahwa saya masih bisa menjadi juara MotoGP,†ucap Lorenzo.
"Di Qatar, aku mempunyai masalah pada helm. Dan pada balapan lain, aku merupakan yang tercepat di saat lintasan kering lalu turun hujan. Jadi, aku tak bisa mengambil keuntungan dari kecepatanku untuk memetik 25 poin dalam dua, tiga, atau empat balapan," tambahnya.
“Saat ini, aku yang tercepat saat lintasan kering dan basah. Tapi, itu menghilang saat lintasan mulai basah dan aku tak bisa memenangi balapan yang kupercaya bisa aku menangi."
"Jadi, aku percaya di kejuaraan saat ini terutama pada umumnya, aku yang tercepat saat ini karena motor, kecepatanku, konsentrasiku. Tapi, seperti inilah situasinya dan mungkin itu akan berubah di babak berikutnya," pungkas Lorenzo.
Untuk bisa meraih gelar musim ini, Lorenzo setidaknya harus bisa finish pertama dan ada pembalap lain yang finish lebih cepat dari Rossi, apabila Rossi finish tepat dibelakang Lorenzo, perolehan akumulasi poin Rossi masih bisa mengungguli Lorenzo. Target Lorenzo sendiri adalah ingin sapu bersih di tiga seri terakhir.
Sementara Valentino Rossi, dalam menyikapi peluang perebutan gelar, masih enggan untuk memberikan prediksi. Pembalap bernomer 46 tersebut lebih memilih untuk fokus ke setiap balapan, hal ini dikarenakan sebuah kalkulasi lebih sering meleset. Peluang duo Honda dalam tiga balapan tersisa juga masih berpotensi mengganggu dominasi duo Yamaha. Terlebih penampilan impresif Pedrosa, yang berhasil menyelesaikan lomba di depan Valentino Rossi dalam balapan Aragon dan Motegi.
Dani Pedrosa, yang merupakan pemenang seri Motegi, memberikan penilaiannya tersendiri terkait persaingan perebutan gelar musim ini.
“Valentino (Rossi) dan Jorge (Lorenzo) punya gaya balap yang amat berbeda dan mereka menjalani balapan dengan cara yang berbeda pula. Saya rasa pertarungan mereka kini soal poin. Namun, poin tak hanya berhubungan dengan hasil balap, tapi juga apa yang dilakukan pembalap lain di antara mereka berdua,†ungkap Pedrosa.
“Marc (Marquez), dua Andrea (Dovizioso dan Iannone) dari Ducati, dan tentunya saya bisa saja membuyarkan apa yang sudah mereka rencanakan. Harus diakui kalau titel juara memang sudah pasti jadi milik Valentino atau Jorge, suatu hal yang pantas karena mereka luar biasa musim ini. Tapi, jangan lupa juga kalau para rider lainnya tetap akan profesional dan bersungguh-sungguh,†tambah Pedrosa.
“Kita bisa melihat bahwa Valentino dan Jorge sangat nyaman, performa motor mereka juga bagus. Tapi, situasinya kini sangat sulit bagi keduanya. Mereka harus menghindari kesalahan apapun dan jeli memanfaatkan situasi. Itulah yang sulit dilakukan,†pungkas pembalap bernomer 26 tersebut.
Dalam balapan, apapun masih bisa terjadi, seperti di seri Motegi hari Minggu lalu, sejak sesi latihan bebas digelar, kondisi cuaca tidak hujan, namun ketika balapan digelar kondisi hujan deras. Perubahan kondisi cuaca akan membuat strategi pembalap harus berubah dalam menyikapi jalannya balapan. Jorge Lorenzo yang tampil dominan sejak sesi latihan bebas digelar, terpaksa harus mengalah dari Dani Pedrosa yang dalam sesi latihan bebas kurang begitu bersinar.
Kejuaraan MotoGP, akan segera memasuki tiga seri terakhir, Minggu ini akan digelar di sirkui Phillip Island Australia, seminggu kemudian akan menuju ke sirkuit Sepang Malaysia, dan dua minggu kemudian akan ditutup di Valencia.
