Perangkat smartphone memang menawarkan cara kerja yang sangat meyakinkan. Hal tersebut berdasarkan kemampuannya mengumpulkan banyak informasi dan pada dasarnya perangkat ini mengetahui dengan baik siapa penggunanya. Lalu apakah mungkin mereka hanya mengetahui sedikit informasi mengenai penggunanya? Rata-rata pengguna smartphone mungkin akan terkejut mengenai jumlah "mata-mata" dan apa yang mereka lakukan terhadap perangkatnya. Sebagai contoh kecil, Anda dapat menggunakan beragam aplikasi berbasis lokasi yang mampu mengikuti Anda kemana saja. Sekecil apapun informasi akan sangat bernilai bagi para agen-agen marketing.
Maka Anda tidak perlu terkejut apabila suatu hari mendapatkan banyak notifikasi dan aplikasi favorit Anda menyarankan membeli produk barang ataupun jasa. Dengan semakin menjalarnya pengguna smartphone secara global serta teknologi mobile yang senantiasa meningkat, ketertarikan Anda dengan aplikasi-aplikasi berbasis lokasi akan semakin menarik. Pew Research Center telah melakukan studi mengenai seberapa jauh smartphone memata-matai penggunanya selama ini.
Aplikasi-aplikasi berbasis lokasi memungkinkan kehidupan penggunanya menjadi semakin menarik dan mudah. Tetapi mereka pun membuat privasi penggunanya semakin terbuka. Aplikasi ini bekerja dengan cara menyediakan informasi spesifik mengenai lokasi, jarak, dan juga berdasarkan sistem promosi dalam hitungan bisnis. Anda mungkin bertanya-tanya hal apa yang mereka ikuti dari para penggunanya? Aplikasi semacam ini mengikuti setiap data ID ponsel, kontak-kontak, nomor telepon, website yang dikunjungi, dan di mana Anda melakukan "check in." Berdasarkan hal tersebut. Kemudian apa yang mereka lakukan terhadap data tersebut? Ada banyak pengembang aplikasi yang bekerja dengan para agen marketing. Maka mereka menggunakan data-data tersebut untuk membuat target pasar, iklan, dan menyusun berkas-berkas mengenai rincian umur serta jenis kelamin para pengguna smartphone.
Aplikasi berbasis lokasi sendiri mengumpulkan data untuk keperluan tertentu seperti peningkatan produk dan layanan, menyediakan layanan yang sesuai, dan lainnya. Mereka mengawasi setiap penggunanya untuk dijadikan target periklanan. Bahkan beberapa aplikasi smartphone tanpa Anda sadari mengaktifkan microphone perangkat untuk mendengarkan suara dan laporan mengenai apa yang mereka dengar. Ha-hal tersebutlah yang membantu jejaring sosial menentukan apabila pengguna yang berbeda berada di dalam satu ruang sama atau menyaksikan program televisi yang sama dalam lokasi berbeda.
Walaupun hasil studi membuktikan bahwa setiap pengguna smartphone tengah dimatai-matai, sebagian besar dari mereka tetap mengisi informasi-informasi personal. Itu dapat dilihat dari jumlah pengguna aplikasi berbasis lokasi yang berjumlah 74%. Sedangkan 18% memanfaatkan aplikasi yang sama untuk melakukan check in melalui layanan geososial atau berbagi informasi lokasi mereka kepada temannya. Fakta lain pun menyebutkan bahwa para mahasiswa perguruan tinggi merupakan segmen pasar terbanyak yang menggunakan aplikasi semacam ini. Mereka menggunakan aplikasi berbasis lokasi untuk mengetahui informasi aktifitas kampus, memberikan update informasi terbaru, melakukan promosi, dan menemukan komunitas-komunitas online menarik.
Perkembangan ini tidak dapat dilepaskan dengan pertumbuhan smartphone yang begitu pesat. Di Amerika Serikat sendiri terdapat sekitar 46% orang dewasa yang telah memiliki perangkat smartphone. Namun persoalan pentingnya menjaga privasi informasi pribadi memang harus ditanggapi secara serius. Mengetahui tingkat keamanan penggunaan aplikasi adalah salah satu hal terpenting sebelum menggunakannya. Oleh sebab itu Anda sepatutnya melakukan pemeriksaan terhadap opsi keamanan serta melakukan pengaturan privasi. Anda pun harus cermat meng-klik setiap link ataupun iklan yang muncul dan mematikan ftur "locate me" sesering mungkin. [MS]
