Ini bukanlah suatu kritikan tetapi lebih kepada fakta bahwa dunia akademik dan dunia teknologi berjalan pada langkah yang sangat berbeda. Pendidikan seringnya tertinggal ketika berbicara mengenai adopsi dan integrasi teknologi. Padahal apabila ditelaah peranan teknologi informasi, yang telah sangat efektif diterapkan pada bidang lain, juga bisa memiliki manfaat yang besar bagi dunia pendidikan.
Memang peranan teknologi informasi pelan-pelan mulai dilakukan, seperti langkah untuk menerapkan BSE (Buku Sekolah Elektronik) gratis oleh Kemendiknas yang pantas diacungi jempol. Melalui http://bse.kemdiknas.go.id/, "Portal rumah belajar merupakan media belajar berbasis internet(on-line) yang dibangun secara khusus untuk memudahkan guru dan siswa mendapatkan bahan atau materi untuk kepentingan mengajar siswa," Ebook buku pelajaran tingkat SD hingga SMA/SMK bisa di-download dengan gratis. Dan diikuti dengan "Penyediaan Bandwidth untuk Zona Sekolah dan Kelengkapannya"Â yang perlahan akan mulai dilakukan.
Apakah langkah ini sudah efektif tanpa ada inovasi lebih lanjut? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pendidikan masih tertinggal. Di mana peranan teknologi informasi saat ini sudah menuju ke media yang lebih atraktif dan interaktif, contoh hanya "berbincang" dengan iPhone Siri Anda bisa menemukan banyak edukasi, sementara dunia pendidikan memanfaatkan Ebook yang notabene teknologi beberapa tahun silam.
Okey, harus diakui membandingkan dengan Siri adalah terlalu muluk, sementara dunia pendidikan memiliki beberapa "keterbatasan" tersendiri (you know what I mean about "keterbatasan" right?). Jadi daripada mengomentari peranan teknologi informasi dalam dunia pendidikan sekarang(yang, apabila mengambil salah satu pribahasa dalam pelajaran bahasa Indonesia, bisa dibilang masih "bagai punguk merindukan bulan" hehe", lebih baik memberikan sedikit masukan inovasi menggunakan tren teknologi yang ada saat ini.
Social
Siswa saat ini dapat dipastikan memiliki berbagai akun jejaring sosial dan sharing berbagai macam konten dengan teman-teman mereka. Dan apabila dilihat dari sudut pandang artikel ini, masih belum tersedia media dengan konteks yang tepat bagi peranan teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
Contoh: menciptakan suatu tools atau aplikasi yang bisa mendukung kegiatan belajar siswa. Contoh tool yang bisa memudahkan interaksi antar siswa dan antar alumni dalam diskusi pelajaran. Atau langkah paling mudahnya saat ini adalah memasukkan BSE pada jejaring sosial.
Dan masih banyak potensi lain dari jejaring sosial yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan peranan teknologi informasi bagi efektivitas dunia pendidikan. [RY]
Anda bisa membaca kelanjutan artikel ini, pada artikel Plimbi selanjutnya
