Sehubungan dengan menjalankan tugas-tugasnya untuk mendidik lalu melakukan evaluasi terhadap murid, guru dalam hal ini dituntut untuk mampu menjadi sosok yang sifatnya profesional. Ini bisa tercermin dari caranya menampilkan diri serta melakukan tugas. Masing-masing kegiatan yang mereka lakukan disertai dengan keahlian baik dalam memberi materi atau memilihkan metode pembelajaran.
Di samping menyinggung soal keahliannya, sosok guru profesional juga terlihat dari jenis tanggung jawab yang diemban. Guru profesional diharapkan mampu mengangkat tanggung jawabnya sebagai seorang guru terhadap peserta didik, orang tua murid, warga masyarakat, bangsa dan negara.
Merujuk kepada laman Kemdikbud, sosok guru yang bersikap profesional adalah dengan ditandai 5 sifat utama, hal ini seperti yang disampaikan oleh Sutikno, M.Pd selaku Kepala Sekolah Indonesia Jeddah dalam sesi “Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Persekolahan/PLP I Dan II Implementasi Kurikulum Merdeka: Menjadi Guru Profesional Dan Berkarakter Kebhinekaan.” Lantas apa saja sifat-sifat yang dimaksudkan tersebut? Simak di bawah ini penjelasan singkat dari kami melalui artikel ini.
1. Sifat yang mengutamakan profesional
Sifat yang pertama dan paling umum tentunya adalah memiliki jiwa profesional. Sifat ini akan tercermin dari rasa percaya diri yang dapat memotivasi untuk melakukan prestasi dengan dukungan emosi yang stabil dalam melakukan tugas, dapat bekerja sama dengan rekan-rekan dan murid, solutif, sehat dan energik. Seorang guru yang profesional haruslah mempunyai komitmen dalam bekerja keras untuk dapat memajukan institusi pendidikan kemudian mendedikasikan keahliannya demi untuk kepentingan institusi. Tak berhenti hingga di sini saja, guru profesiobal harus mempunyai kebiasaan berbuat kebaikan dan memiliki sikap menghormati terhadap para siswa/wi maupun para orang tua.
2. Sifat yang mengutamakan pola berpikir
Guru profesional haruslah mempunyai sifat-sifat berpikir dalam hal kemampuan melakukan analisis dan berpikir konsepsional. Melalui jurnal “Proses Berpikir Peserta Didil Dalam Pemecahan Soal Cerita Matematika Ditinjau Dari gaya Kognitif Susunan Econ Kabirin dkk.” Dijelaskan bahwa berpikir konseptual adalah salah satu cara berpikir untuk mampu memecahkan suatu masalah dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki dari hasil penilaian yang diberikan selama ini. Untuk hal yang terkait dengan kemampuan analisis berarti para guru harus mampu menguraikan, kemudian merincikan dan sekaligus menganalisa beberapa informasi yang tersedia untuk memahami suatu masalah yang ert hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Dalam melakukan proses menganalisa ini seseorang tidak memakai perasaan atau tebakan melainkan akal dan pikiran yang sifatnya logis.
3. Sifat untuk berekspektasi
Sifat untuk dapat melakukan ekspektasi adalah dimaksudkan untuk mampu memahami karakter para siswa yang belajar di sekolah. Dengan begitu, para guru bisa memberikan materi dan metode belajar yang sesuai kemudian menetapkan ekspektasi yang tepat dari hasil pembelajarannya. Di samping itu guru profesional juga harus paham dengan tugas-tugas dan program pendidikan agar bisa bekerja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan institusi pendidikan.
4. Sifat yang ada hubungannya dengan kepemimpinan.
Sosok guru profesional harusnya mempunyai sifat kepemimpinan yaitu memiliki tanggung jawab, fleksibel dan termotivasi untuk belajar. Jadi bukan hanya siswa yang dituntut untuk terus belajar melainkan juga guru. Guru tidak akan bisa menghasilkan peserta didik yang cerdas jika mereka sendiri tidak menguasai materi pelajaran. Penguasaan ilmu juga harus memiliki sifat fleksibel agar bisa menghasilkan metode belajar yang tidak kaku dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Semoga bermanfaat.
