Mengenal Beberapa Suku Terisolasi di Indonesia

Negara Indonesia diberikan kekayaan alam yang berlimpah disertai dengan budaya yang beraneka ragam. Keanekaragam budaya ini sifatnya heterogen dalam masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa. Hingga saat in Indonesia mempunyai lebih dari 1300 suku yang mendiami kepulauan Nusantara dari Sabang hingga Merauke. Namun dalam faktanya, masih ada beberapa suku yang dipercaya belum sepenuhnya teridentifikasi dikarenakan mereka menolak modernisasi dan lebih memilih hidup sesuai dengan tradisi mereka sejak dahulu. Pada umumnya mereka tinggal di pedalaman hutan yang jauh dari peradaban. Tersebut di bawah ini adalah beberapa daftar suku paling terisolasi di Indonesia. 

 

1/ Suku Mante 

Suku Mante atau Suku Nanti adalah sekumpulan orang yang diyakini adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di tanah Aceh dan menjadi cikal bakal pembentukan masyarakat Aceh modern. Diperkirakan sudah berada di Aceh selama 3000 tahun namun informasi mengenai keberadaan mereka masih sangat minim karena hampir tidak pernah berinteraksi dengan manusia luar. Mereka mendiami beberapa pedalaman hutan Aceh seperti hutan Jantho, hutan Tangse, hutan Geumpang, hutan Pidie dan hutan lainnya yang ada di Aceh bagian tengah. Suku ini memiliki ciri fisik yang mudah dikenali yaitu berperawakan kerdil tetapi memiliki kemampuan berlari sangat kencang. Pernah diprediksi punah pada tahun 2017 tetapi tersebar video yang menampilkan seseorang dengan ciri persis seperti orang dari suku ini.

 

2/ Suku Kombai 

Suku Kombai adalah suku kedua di Indonesia yang termasuk kategori suku terisolasi mendiami pedalaman tanah papua yang hingga saat ini keberadaannya masih terisolasi dari dunia luar. Suku ini keberadaannya baru diketahui keberadaannya sejak 30 tahun silam. Mereka tinggal di Citak, Mitak, Kabupaten Mappi atau di perbatasan Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Boven Digoel. Ini diyakini sebagai suku terakhir yang mampu bertahan sampai saat ini sejak zaman batu. Ketika ditemukan pertama kali ada sekitar 5000 jiwa dan sudah mulai menerima modernisasi. Sebagian dari mereka telah bersentuhan dengan masyarakat lainnya dan membuat pemukiman baru seperti di Yaniruma. Rata-rata mereka memeluk agaram Kristen dan memiliki kebudayaan unik terlihat dari bentuk rumah sebagai tempat tinggal dibangun di atas pohon pada ketinggian 10 meter hingga 30 meter.

 

3/ Suku Laut 

Suku Laut populer dikenal sebagai orang laut atau orang selat yang hidup di pulau sekitar muara sungai di Kepulauan Riau-Lingga, Pulau Tujuh, Kepulauan Batam, pesisir dan pulau-pulau di lepas pantai Sumatera Timur serta Semenanjung Malaya bagian selatan. Orang-orang dari suku ini mempunyai kehidupan yang sangat unik yaitu dengan berpindah-pindah atau nomaden mengelilingi lautan. Karena berdiri di atas perairan maka rumah yang mereka gunakan mirip seperti sampan yang sederhana. Mereka memiliki keyakinan ibarat sebuah tugas adalah menjaga lautan dari para bajak laut dan mengarahkan para pedagang menuju ke pelabuhan yang pada zaman dahulu dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya kemudian digantikan oleh suku Bugis. Meskipun tinggal di atas lautan, sesekali mereka akan mendarat untuk mengebumikan sanak saudara mereka yang meninggal dunia.

 

 

Semoga bermanfaat.