Teknologi sudah bisa menjangkau manusia dari usia muda hingga dewasa di era modern ini. Sehingga tak dapat disangkal lagi kebutuhan akan teknologi akan menciptakan sebuah kondisi hubungan dalam keluarga menjadi kurang kompak atau cenderung berkembang tidak harmonis. Ditambah lagi dengan kondisi dimana tidak ada angka ajaib untuk menetapkan penggunaan ponsel dan komputer karena alasan yang berbeda-beda. Bagi anak-anak mungkin diperlukan untuk belajar, bermain atau bersosialisasi sedangkan untuk orangtua meungkin mempunyai alasan untuk mengecek pekerjaan mereka. Meskipun kondisi ini tidak dapat disalahkan begitu saja, yang terpenting adalah para orangtua dapat menerapkan batasan layar atau screen time yang jelas dengan memberikan contoh baik untuk anak-anak. Dalam menerapkan screen time ini memang tidaklah mudah dilakukan. Membutuhkan waktu untuk beradaptasi agar menjadi semakin bermanfaat. Namun bukan semudah bisa diterapkan pada setiap anggota keluarga yang bertujuan untuk menjaga kekompakan dan keharmonisan antara anggota keluarga.
Screen time sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan anak-anak anda. Menurut pendapat yang dikeluarkan oleh The American Psychological Association, sekitar 53 persen anak-anak usia 8 sampai dengan 12 tahun sudah mempunyai ponsel sendiri. Survey selanjutnya yang dilakukan oleh Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, AS menjelaskan bahwa sekitar lebih dari 90 persen balita usia 2 tahun terpapar layar selama satu hingga tujuh jam per hari. Meskipun teknologi tersebut menyimpan banyak manfaat untuk anak-anak, banyak juga penelitian yang menjelaskan bahwa kebiasaan screen time yang kurang sehat berpengaruh untuk mengambangkan gaya hidup sedentarian yang bisa meningkatkan risiko obesitas, menghambat perkembangan bahasa anak maupun keterampilan interaksi sosialnya.
Berikut di bawah ini kami berikan beberapa tips dari psikolog Erlanger Turner, Ph.D., di Los Angeles untuk mengembangkan screen time yang sehat pada anak-anak.
1/ Sepakati usia
Disarankan untuk membatasi penggunaan layar untuk anggota keluarga di bawah usia 18 sampai dengan 24 bulan selain untuk video call. Anda perlu menyepakati usia dimana orangtua mempunyai otoritas penuh untuk menentukan apa yang bisa ditonton oleh anak-anak, pada usia berapa mereka boleh memilih sendiri apa yang mereka tonton, maupun pada usia berapa mereka bisa mempunyai gawai sendiri.
2/ Buat panduan
Susun panduan mengenai penggunaan screen time di keluarga anda. Panduan ini bisa berisikan tentang bagaimana screen time bisa diberlakukan, apakah harus bersama orangtua atau anak-anak bisa melakukannya sendiri dengan pengawasan serta apa saja yang bisa diakses oleh anak-anak. Buat aturan bahwa screen time tidak boleh mengesampingkan waktu interaksi bersama keluarga.
3/ Jangan gunakan screen time sebagai penenang
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orangtua adalah memberikan screen time untuk menenangkan anak-anaknya. Screen time bukan guru mereka untuk belajar menenangkan diri. Anak-anak perlu diajari tentang cara mengenali dan mengelola emosinya sekaligus perlu mengembangkan cara-cara kreatif untuk mengatasi kebosanannya.
4/ Buat pengaman
Susun atau buat pengaman guna melindungi anak-anak dari konten yang tidak diharapkan seperti pornografi, kata-kata kasar, penyebaran identitas pribadi untuk tujuan jahat dan lain sebagainya. Maksimalkan teknologi yang anda miliki untuk melakukannya.
5/ Tetapkan batasan dan dorong waktu bermain
Penggunaan screen time seharusnya mempunyai batasan. Komunikasikan durasi yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk menatap layar. Anda bisa mencoba berbagai tehnik seperti membagikan koin pada anak-anak yaitu satu koin dihargai dengan 20 menit screen time. Lalu dorong anak-anak bermain untuk mengasah kreativitas dan memberikan stimulasi yang sifatnya kompleks.
6/ Jadilah panutan
Contohkan kepada anak-anak kebiasaan menggunakan screen time yang bijaksana. Jangan sampai anda berharap anak-anak mempunyai kebiasaan yang sehat namun anda sedniri bermain ponsel saat makan atau bahkan ketika sedang menemani anak-anak bermain.
Semoga bermanfaat.
