Mari Kita Kenal Fotosintesis pada Rumput Laut

Apakah kalian tahu apa itu rumput laut? 

Rumput laut atau seagrass adalah tumbuhan tingkat rendah berupa batang atau dapat disebut juga tallus yang memiliki cabang. Nah, rumput laut biasanya hidup di perairan laut dengan kedalaman yang masih dapat dicapai oleh sinar matahari. 

Karena rumput laut itu butuh cahaya dalam melakukan fotosintesis, maka persebaran dan tingkat kesuburan rumput laut bergantung pada ketersediaan cahaya. Nah, diketahui juga bahwa semakin bertambahnya kedalaman suatu perairan maka ketersediaan cahaya akan berkurang lho!

Cahaya memiliki peran yang penting pada proses fotosintesis. Hal ini menyebabkan proses penyerapan energi cahaya pada tumbuhan bergantung dan terikat erat dengan panjang gelombang dari cahaya, intensitas cahaya, juga seberapa lama tumbuhan tersebut terkena cahaya.

Nah! Biasanya, fotosintesis yang terjadi pada kloroplas itu memerlukan sunlight atau cahaya matahari dalam pembuatan glukosa. Namun, terdapat pula fotosintesis tanpa cahaya. Oleh karena itu fotosintesis terbagi menjadi dua reaksi, yaitu reaksi terang serta reaksi gelap.

1. Reaksi terang

Reaksi terang ialah suatu reaksi yang memerlukan energi dari cahaya matahari secara langsung. Namun, molekul energi cahaya tersebut belum dapat digunakan pada proses selanjutnya.

2. Reaksi gelap

Reaksi gelap itu suatu reaksi yang tidak memerlukan cahaya. Reaksi ini terjadi saat hasil reaksi terang dijadikan pembentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Reaksi ini tidak akan terjadi jika tanaman/tumbuhan tidak menjalani reaksi terang lebih dulu.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Farah Diana pada tahun 2016, diketahui dan sudah terkonfirmasi bahwa cahaya memiliki pengaruh besar pada fotosintesis rumput laut. Jika intensitas cahaya yang diterima oleh rumput laut terlalu tinggi, maka akan menghilangkan kandungan proteinnya. Hal ini mengakibatkan rumput laut menjadi berwarna putih.

Selain cahaya, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi fotosintesis pada rumput laut lho! Yuk simak ulasan berikut!

1. Fosfat

Dalam perairan, kandungan fosfat dibutuhkan oleh rumput laut untuk membentuk sel-sel pertumbuhan pada talus.

2. Nitrat

Kandungan nitrat berperan dalam pertumbuhan rumput laut lho! Hanya saja, saat  suatu perairan memiliki kandungan nitrat yang tinggi,  hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhan rumput laut.

3. Amoniak

Ternyata, jika  suatu perairan memiliki kadar amoniak tinggi, maka amoniak akan menjadi racun dan menghambat pertumbuhan rumput laut. Maka dari itu, agar fotosintesis pada rumput laut berjalan dengan optimal, perairan tersebut harus memiliki kadar amoniak yang rendah.

4. pH

Kadar pH pada suatu perairan dapat memberikan pengaruh terhadap fotosintesis seagrass atau rumput laut. Maka dari itu, nilai pH pada perairan harus stabil agar dapat mendorong laju pertumbuhan rumput laut.

5. Salinitas

Umumnya, seagrass atau rumput laut memiliki tingkat toleransi rendah pada perubahan salinitas. Oleh karena itu, dalam budidaya rumput laut para pembudidaya harus memperhatikan salinitas perairannya juga ya!

6. Oksigen

Selain dari faktor-faktor diatas, hal yang harus diperhatikan juga adalah oksigen. Kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan rumput laut agar proses fotosintesisnya optimal yaitu sekitar 3-8mg/l.

7. Suhu

Hal yang tak kalah penting dalam fotosintesis rumput laut adalah suhu. Rumput laut atau seagrass dapat tumbuh dengan optimum pada suhu 26-33°C. Jadi faktor suhu juga dapat memberikan pengaruh pada fotosintesis rumput laut ya teman-teman.

8. Kualitas perairan

Kekeruhan, nutrient, serta banyaknya unsur hara pada perairan juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut lho!

Maka dari itu, agar fotosintesis pada rumput laut berjalan dengan optimal, faktor-faktor diatas juga harus dijadikan suatu perhatian.