Literasi digital adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mencakup tentang kecakapan untuk mengaplikasikan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam rangkaian proses menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina terjadinya komunikasi dan interaksi di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut penjelasan dari ‘Materi Pendukung Literasi Digital Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI’ oleh seorang peneliti literasi digital bernama Douglas A.J. Belshaw menyatakan dalam tesisnya bahwa terdapat delapan elemen esensial di dalam hubungannya dengan pengembangan literasi digital diantaranya adalah sebagai berikut :
- Bertanggung jawab secara sosial.
- Kritis dalam menyikapi konten.
- Kreatif di dalam melakukan hal-hal baru dengan cara baru.
- Kepercayaan diri dan penuh tanggung jawab.
- Komunikatif yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital.
- Konstruktif yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.
- Kognitif adalah yang berhubungan dengan daya pikir di dalam menilai konten.
- Kultural yaitu pemahaman terhadap ragam konteks pengguna dunia digital.
Tantangan Dan Peluang Yang Tersedia
Berkembangnya peralatan-peralatan digital saat ini dan akses informasi digital yang membanjir, keterampilan di dalam literasi menjadi hal yang wajib untuk dikuasai oleh pemakai internet.
Riset melalui wearesocial.sg menjelaskan bahwa tahun-tahun sebelum tahun 2021 ini terdapat sekitar 132 juta pengguna internet di seluruh Indonesia dengan angka pertumbuhan diprediksi sebanyak 51% hanya dalam setahun.
Sebagai salah satu negara dengan jumlah pemakai internet terbesar di dunia, Indonesia mengalami perkembangan dunia digital yang memiliki dua sisi sifat saling berlawanan dalam hubungannya dengan perkembangan literasi digital. Di satu sisi, akses informasi yang mudah dapat memudahkan anda memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu, sedangkan di sisi lainnya, dengan tidak mempunyai keterampilan khusus di dunia digital maka hal ini akan memicu munculnya dampak negatif untuk kehidupan anda sehari-hari.
Peralatan digital yang mengalami perkembangan disertai dengan akses informasi tentu akan menjadi tantangan sekaligus peluang. Melalui pemanfaatan dan penggunaan internet yang terbilang tinggi maka pihak pemerintah Indonesia wajib memikirkan tentang cara terbagus diaplikasikan guna menanggulangi berita-berita atau informasi hoaks, ujaran-ujaran kebencian, dan perilaku intoleran yang dapat dengan mudah ditemuai di media sosial.
Media digital memberikan kemungkinan adanya peluang seperti meningkatnya keuntungan dalam menjalankan bisnis e-commerce, lahirnya lapangan pekerjaan baru berbasis media digital, dan pengembangan kemampuan literasi tanpa mengesampingkan teks berbasis cetak.
Sudah lama sekali pemerintah melihat hal ini sebagai sebuah peluang besar untuk menciptakan 1.000 technopreneurs dengan nilai bisnis sebesar rata-rata $ 10 miliar dan disertai nilai e-commerce mencapai $ 130 miliar atau setara dengan Rp.1.800 triliun pada tahun 2020 yang lalu.
Dengan tersedianya jaringan internet yang kian tahun semakin lancar, digitalisasi akan bisa difungsikan sebagai media perantara guna menuju praktik-praktik literasi yang akan menghasilkan teks berbasis cetak. Contohnya adalah kegiatan menulis di blog-blog pribadi dapat diarahkan untuk dapat mengumpulkan tulisan yang selanjutnya bisa dicetak menjadi buku yang berisikan kumpulan tulisan dengan tema-tema tertentu yang diambil dari blog pribadi.
Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel dengan judul ‘Pengertian, Tantangan Dan Peluang Literasi Digital’ yang dirangkum dari sebuah sumber berita. Semoga memberikan manfaat bagi para pembaca.
Â
Â
Â
