Masih di seri "Gimana Sih Proses Rekrutmen Seorang Programmer Itu?". Entah apapun namanya baik programmer, application developer, software engineer, software developer, tetap saja pekerjaan seorang programmer adalah merealisasikan suatu rancangan dari sistem analis menjadi aplikasi dalam berbagai wujud entah itu desktop, mobile, web, dan mikrokontroler.
Kita ingin mencoba cerita selanjutnya bagaimana seorang programmer direkrut oleh suatu perusahaan. Kasus ini masih diambil dari kisah nyata seorang kontributor Codepolitan yang telah mencoba proses rekrutmen di beberapa perusahaan.
Tahukah kalian bahwa perusahaan memiliki sebuah sistem yang dapat merekomendasikan karyawan baru berdasarkan testimoni dari karyawan yang sudah bekerja di perusahannya? Sistem ini biasa dinamakan dengan referral, dimana seorang bisa saja direkomendasikan temannya untuk masuk ke suatu perusahaan, dan tentu saja kemampuannya harus kredibel dan terbukti dalam menangani berbagai kasus yang akan dia selesaikan ketika bekerja di perusahaan tersebut.
Suatu ketika, sebut saja dia Si Jono, sudah diterima di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang simulasi. Namun ternyata seniornya membajak dirinya untuk masuk ke perusahaannya yang bergerak dalam bidang konsultansi salah satu BUMN di Indonesia. Seniornya tersebut memiliki jabatan sebagai Technical Leader di perusahaan tersebut. Spesifikasi yang dibutuhkan adalah Django, PostgreSQL, dan berbagai teknologi open source lainnya.
Tentu saja si Jono senang sekali bisa mendapatkan pekerjaan yang menggunakan Django sebagai tools sehari - harinya. Akhirnya dapat mencoba pengalaman baru selain menggunakan PHP saja. Kemudian oleh seniornya tersebut, si Jono dipertemukan dengan manager yang mengelola perusahaan tersebut. Namun mereka bertemu tidak di kantor perusahaan tersebut. Namun di sebuah kafe dekat kantor pusat BUMN tersebut karena Pak manager sedang men-deliver, ngobrol - ngobrol diawali dengan mencari tahu sejauh mana skill yang dimiliki si Jono. Kemudian si Jono diminta untuk menceritakan pengalamannya bekerja di sebuah perusahaan reservasi tiket online. Selain itu ditanya juga pernah belajar apa dan mengerjakan apa saja. Karena walaupun dia seorang web developeryang menggunakan PHP. Di luar waktu pekerjaan dia biasa mengerjakan proyekan dan proyek pribadi menggunakan Django dan Express.js. Akhirnya Pak manager pun tertarik dan mengajak si Jono untuk bertemu lagi di lain hari karena saat pertemuan tersebut sangat singkat dan Pak manager harus segera bertemu client kembali.
Di lain hari, si Jono datang ke kantor perusahaan seniornya tersebut dan mengikuti sesi rekrutasi lanjutan. Dia ditanya berapa gaji yang akan dibayar di perusahaan yang mengembangkan simulasi. Lalu Pak manager pun menawarkan gaji yang cukup tinggi dibanding perusahaan simulasi. Selain itu si Jono pun diberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai proyek menggunakan Django dan berbagai teknologi open source lainnya mulai dari merancang infrastruktur, implementasi hingga mencoba berbagai teknologi web, khususnya Django.
Si Jono pun tertarik untuk masuk perusahaan tersebut, dan membatalkan proses rekrutasi dari perusahaan simulasi yang sebelumnya pernah dia ikuti. Si Jono pun ditantang untuk mempelajari banyak hal selain web framework, seperti web socket, realtime notification, deploy aplikasi, message queue, dan merancang database dengan object relational mapper. Tidak hanya itu, si Jono pun diberikan kesempatan untuk membangun sebuah RESTful Web Service dengan menggunakan Django. Pengalaman yang didapatkan pun akan lebih banyak bila bekerja di perusahaan tersebut.
Dengan menjalani sistem referral dan sesi interview yang cukup dua kali. Akhirnya si Jono pun mengirimkan surat resign kepada perusahaannya saat ini, dan menggantung laptop lamanya di perusahaan tersebut untuk menerima laptop baru dari perusahaan barunya.
