Smartphone flagship besutan Samsung, Galaxy s6 dan s6 edge memang cukup menarik perhatian publik, namun kedua andalan Samsung tersebut bukan berarti tanpa celah kekurangan.
Bicara spesifikasi, kedua smartphone flagship Samsung tersebut memang layak diacungi jempol, terlebih inovasi yang dibuat Samsung di seri Edge, yang menghadirkan layar lengkung di kedua sisi kanan kirinya.
Dengan desain unibodi (baterai menyatu dengan bodi), membuat smartphone besutan Samsung ini berbeda dengan pendahulunya yang biasanya mengusung baterai removable.
Desain unibodi mungkin tidak jadi soal, namun di seri S6, tampaknya Samsung harus mengupgrade kapasitas penyuplai daya tersebut lebih besar lagi, tentunya agar pengguna bisa melaju lebih lama dengan smartphone andalan Samsung tersebut. Galaxy S6 dan S6 edge masing-masing memiliki kapasitas baterai 2.550 mAh dan 2.600 mAh. Untuk ukuran smartphone masa kini, kapasitas baterai diangka 2000 an sepertinya kurang besar, terlebih Android dikenal cukup menguras baterai.
Sebagai perbaikan di seri pendahulu, Galaxy S7 dikabarkan akan memiliki baterai yang ditingkatkan kapasitasnya, yaitu dengan kapasitas 3000 untuk Galaxy S7 dan 3600 untuk Galaxy S7 edge.
Selain baterai, banyak kritikan yang dilayangkan ke seri Galaxy S6 terkait memori internal yang tidak dapat di upgrade. Walaupun Samsung sudah menjelaskan, alasan S6 tidak memberi opsi eksternal memori adalah karena untuk kepentingan kinerja sistem lebih baik, namun para pecinta Galaxy tampaknya masih menginginkan kapasitas memori smartphonenya masih dapat ditingkatkan lagi.
Galaxy S7 dikabarkan akan menggunakan dapur pacu buatan dari Samsung sendiri, yaitu Exynos 8890. Namun untuk pasar Amerika, Galaxy S7 rencananya akan menggunakan prosesor besutan Qualcomm terbaru, Snapdragon 820.
Jika dibandingkan dengan seri Galaxy S pendahulu, Samsung memang merombak di banyak sisi Galaxy S6. Perluasan layar di sisi kiri dan kanan di seri Galaxy S6 edge membuat smartphone ini unggul dibanding pesaingnya.
Ajang Mobile World Congres yang akan digelar bulan depan, dikabarkan akan menjadi momentum Samsung memperkenalkan lini flagship terbarunya kepada publik.
Samsung masih bercokol sebagai produsen smartphone paling besar sejagat, meskipun begitu, vendor asal Korea tersebut masih harus bertarung dengan vendor lain yang berasal dari China terutama di level bawah dan menengah. Di pasar atas, Samsung tentunya masih harus berhadapan dengan Apple dengan Iphone-nya dan smartphone Android besutan vendor yang lain.
