5 Hal yang Membuatmu Selalu Tidak Merasa Puas

Sudah kodratnya jika manusia memang memiliki keinginan yang harus ia capai. Keinginan inilah yang membuat manusia melakukan sesuatu dalam hidup. 

Pun dengan saya. Ketika saya menginginkan sesuatu, maka saya harus mengejarnya dan melakukan sesuatu untuk mendapatkannya. 

Anda pun pastinya demkian. Melihat sepatu baru yang berkualitas, Anda merasa ingin memilikinya. Atau tiap bulan hadir gadget terbaru, bikin Anda ingin membelinya. 

Padahal gadget yang Anda sudah lebih dari cukup dan masih layak digunakan.  Anda pun kemudian menumpuk gadget tersebut seperti kertas-kertas berserakan yang tidak dibutuhkan  

 Contoh lainnya, ketika Anda belum bekerja, Anda memimpikan mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan pemasukan tiap bulannya. 

Setelah bekerja…. 

Anda memang punya pemasukan tetapi Anda masih merasa kurang. 

Benar kan? 

Jangan malu untuk jujur! 

Karena Anda tidak sendirian. 

Hampir semua orang, memang merasa demikian. Seolah-olah kita ini sebagai manusia diciptakan untuk selalu merasa kurang. Ini juga beberapa kali saya alami. 

Padahal, saya sudah mengalami beberapa perubahan yang lebih baik  tapi tampak masih merasa kurang. 

Dan, ketidakpuasan ini kadang-kadang sering meganggu karena kita selalu ingin leibh, lebih, dan lebih.

Karena saya pernah mengalami ini, saya jadi memperhatikan dengan apa yang terjadi dengan saya dan mengapa saya selalu tidak puas? 

Setelah mendapatkan berbagai nasihat dan renungan hidup (halah….), ada 5 hal yang menurut saya membuat manusia itu tidak pernah puas. 

 

1. Tidak Pernah Bersyukur 

Ini yang paling menjadi dasar mengapa semua orang tidak pernah puas. Mereka selalu lupa untuk bersyukur. Yah, termasuk saya juga. 
Ini juga tamparan buat saya.

Pernah suatu ketika saya bilagn kepada teman saya, beruntung karena dia mendapatkan gaji yang tinggi dibandingkan saya. 

Tapi kemudian dia bilang, kamu yang beruntung mendapat pekerjaan yang tidak terlalu membebani dan bisa membuatmu mengatur waktu sendiri. 

Saya seperti ditampar bahwa saya seharusnya bersyukur dengan apa yang saya capai. Bukan lantas merasa kalah karena teman yang lain mendapat keuntungan atau”nilai” yang lebih baik. 

Setelah itu, saya jadi tahu bahwa saya harus selalu bersyukur dengan kondisi saya. Bukan mengejar sesuatu yang sebetulnya mengganggu pikiran saya. 

 

2. Melihat Sesuatu yang Tidak Dimiliki 

Poin kedua ini masih menyambung dengan poin pertama. Ketika kita tidak bersyujur, kita akan selalu melihat apa yang kita tidak miliki. 

Tetangga sebelah membeli mobil baru sementara kita hanya punya sepeda motor, kita jadi merasa “gerah”. Kita jadi terganggu karena ingin seperti tetangga, 

Saya juga pernah mengalami hal ini. 

Ketika saya punya ponsel biasa, saya merasa iri dengan teman saya yang punya smartphone. Ketika saya punya smartphone murah, saya merasa tidak puas dan ingin memiliki smartphone berkelas. 

Dan ketika saya mendapatkannnya (bahkan saya mendapatkannya secara cuma-cuma), saya ingin punya lebih dari satu. 

Ini karena teman saya juga memiliki smartphone lebih dari satu. 

Faktor inilah yang membuat manusia meman tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki. Intinya, kita  lebih fokus melihat apa yang kita tidak miliki dibandingkan fokus pada apa yang kita miliki. 

 

3. Iri dengan Apa yang Dicapai Orang Lain 

Siapa dari Anda yang tidak suka atau gerah dengan teman Anda di media sosial yang pamer. 

Ada yang pamer jalan-jalan ke luar negeri, ada yang pamer liburan di pulau, ada yang pamer menikah, punya bayi, atau pamer karena membeli rumah karena Anda jarang gunakan media sosial. 

Tapi lihatlah sebagian lainnya, yang lebih sibuk mengomentari apa yang dicapai orang lain. 
Seakan-akan orang lain itu sombong karena pamer sesuatu. Padahal sebenarnya kitalah yang iri dan gerah karena kita tidak seperti mereka. 

Untungnya perasaan ini  masih bisa diredam. Caranya. Dengan mengurangi melihat apa yang didapat orang, “menguntit” media sosial orang, atau menggosipkan orang akan prestasi yang ia dapat. 

 

4. Ambisius 

Faktor lainnya yang membuat kita sebagai manusia tidak pernah puas adalah ambisi. Faktor ini memang menjadi sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu demin mendapatkan apa yang mereka inginkan. 

Setelah didapatkan, biasanya ingin lagi dan lagi. 

Tidak pernah sebenarnya memiliki ambisi untuk yang terbaik tetapi dalam tataran positif, misalnya, melatih kemampuan atau atau bekerja lebih giat. 

Tapi, lain cerita jika “ambisius” yang mengacu pada sesuatu yang sebenarnya malah membuat resah. 

Misalnya kita mendapatka suatu prestasi tetapi kita tidak bahagia karenanya dan kita ambisius untuk hal yang demikian. 

 

5. Keinginan yang Terus Bertambah

Salah satu gaya hidup manusia modern yang konyol tapi banyak dilakukan adalah “membeli sesuatu yang sebenarnya tidak mereka butuhkan”. 

Contohnya, gadget

Sebagai manusia modern memang layak menggunakan smartphone. Tapi, belum tentu kita harus memiliki sebuah tablet. 

Karena banyak orang yang membeli tablet berlogo apel misalnya, maka yang tadinya tidak kita butuhkan menjadi ikutan-ikutan untuk membelinya. 

Padahal, belum tentu digunakan karena orang tersebut masih nyaman menggunakan laptop. 

Karena itu belilah sesuatu yang memang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Karea yang diinginkan selalu akan bertambah dan tidak akan membuat puas

Nah, apakah Anda setuju dengan opini saya ini? Atau Anda punya pendapat lain? Yuk, tulis di komentar