Smartphone kini seolah menjadi barang yang wajib dimiliki hampir semua orang, terutama di kota besar. Dengan berbagai macam varian harga, varian fitur, dan juga varian desain membuat perangkat ini menjadi barang dengan berbagai pilihan sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan. Kamu juga pastinya memiliki benda yang satu ini.
Lantas, pernahkah terpikir mengapa kamu harus memiliki smartphone? Mengapa kita rela mengeluarkan uang untuk sebuah perangkat canggih ini? Untuk komunikasi? Yakin? Kalau kamu membutuhkan komunikasi untuk mengobrol dan pesan, kamu cukup membeli featured phone saja. Pilihan smartphone tampaknya lebih ke arah gaya hidup dan mengikuti perkembangan zaman.
Sebagian dari kamu mungkin menjawab jika kamu menggunakan smartphone karena kebutuhan kerja. Hal ini cukup masuk akal. Kini, dengan smartphone kerja bisa lebih mudah. Kamu bisa menggunakan berbagai aplikasi untuk melihat cuaca, navigasi jalan, menemukan hal unik lain dan memudahkan kamu untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Smartphone Menguasai Penggunanya
Sekilas hal itu membuat kamu seolah terbantu oleh smartphone kamu . Kamu merasa raja dan smartphone kamu adalah pelayan yang siap melayani kamu. Kamu bisa dengan mudah menyuruh smartphone kamu untuk menunjukan jalan ke rumah teman kamu, membaca kabar terbaru, mengirimkan foto ke teman di media sosial, atau membaca e-mail penting. Tapi, kamu akan merasa berbeda setelah melihat gambar berikut ini. Gambar ini diambil dari akun fanspage Facebook Art People Gallery.
Dari gambar tersebut, sangat jelas bahwa ternyata smartphone pada kenyataannya lebih berkuasa dari penggunannya. Berdasarkan gambar tersebut, bisa disimpulkan seperti ini.
Â
- Kamu terbantu dengan smartphone karena terus memberimu kabar dengan cepat tapi nyatanya, smartpone lebih butuh daya dan kamu kelabakan jika tidak menemukan listrik di sekitar kamu.
- Kamu merasa terbantu karena kamu bisa tahu kabar dunia lebih cepat lewat internet. Tapi, nyatanya, smartphone kamu membutuhkan sinyal Wi-fi kuat untuk melakukan itu. Ini membuat smartphone seolah-olah menyuruh kamu untuk mencari sinyal yang kuat. Atau paling tidak, kamu harus membeli paket data internet dengan jaringan super kencang. Kamu harus bisa memenuhi keinginan smartphone agar memiliki jaringan yang bagus bagaimanapun caranya.
- Awalnya, mungkin kamu merasa terbantu karena e-mail bisa mudah dibaca dimana saja. Tetapi tanpa kamu sadari, kamu akan jadi “budak†smartphone ketika perangkat pintar ini memberitahukan e-mail terbaru. Bahkan, jika kamu menonaktifkan pemberitahuan e-mail, kamu akan terus cek e-mail tiap haris meskipun kadang isi e-mail tersebut bukan hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
- Smartphone mengharuskan kamu untuk menjawab panggilan masuk. Kamu mungkin bisa menolak panggilan tetapi kadang kamu juga merasa bahwa kamu terus mengecek smartphone kamu untuk melihat panggilan penting yang tidak terjawab atau tidak saat kamu sibuk. Ini menunjukan bahwa smartphone-lah yang lebih berkuasa.
- Kamu sering aktif di media sosial dan senang memberitahukan banyak orang tentang kegiatan kamu. Kamu berada di satu tempat, kamu merasa perlu untuk memberitahukan teman kamu lewat media sosial. Nah, terkadang ketika kamu tidak melakukan ini, kamu akan merasa aneh. Mengingat sudah jadi kebiasaan, kamu seolah harus memberitahukan banyak orang tentang keberadaan kamu.
Harus Lebih Pintar
Poin-poin tersebut hanyalah gambaran besar saja. Masih banyak aktivitas lainnya yang menunjukan bahwa saat ini smartphone tampak lebih menguasai dibanding penggunanya. Contoh lainnya adalah pengguna yang sering melihat smartphone sebelum atau sesudah tidur. Mungkin, termasuk kamu. Karena itulah, sebenarnya, pengguna harusnya lebih pintar dari smartphone. Bagaimana caranya? Tentu dengan cara mengontrol diri terhadap smartphone, mengurangi aktivitas yang tidak perlu, dan bisa dicoba pada hari libur untuk tidak menyalakan smartphone sama sekali.
Demikianlah sedikit gambaran tentang fakta bahwa smartphone ternyata punya kuasa lebih terhadap penggunanya tanpa disadari. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu selaku pengguna smartphone, dapat mengendalikan penggunaan smartphone dan tahu batas-batas. Jadikalah kamu yang tetap memegang kendali sepenuhnya terhadap diri kamu sendiri, bukan ketergantungan pada perangkat pintar buatan manusia.
