http://www.plimbi.com - Sampai sekarang, band yang populer di era 90-an masih eksis di belantika musik Indonesia. Sejumlah hits andalan seperti Cantik Tapi Menyakitkan, Yang Aku Cinta, Pengakuan Cinta, dan Pagi Merah juga masih sering diputar di berbagai kafe dan radio-radio tanah air. Selain masih aktif di panggung musik Indonesia, setiap personil grup band Java Jive juga mempunyai kesibukan masing-masing.
Seperti sang gitaris, Capung, yang sampai saat ini menjadi produser dari berbagai band besar di industri musik Indonesia, seperti Noah dan D’Masiv, disamping menciptakan lagu untuk album grup yang membesarkan namanya, Java Jive.
Di sela-sela kesibukannya, kami tim Plimbi memiliki sebuah kesempatan untuk mewawancarai sang musisi yang beberapa bulan sebelumnya meluncurkan buku “101 Rahasia Sukses Dunia Rekaman†mengenai pengalamannya dalam menggunakan gadget dan operator seluler di Indonesia.
Â
Buku 101 Rahasia Sukses dunia rekaman yang di tulis oleh Capung Java Jive
Â
Capung sendiri menceritakan gadget pertama yang dimilikinya adalah Motorola flip, digunakan pada tahun 90-an dimana saat itu era operator CDMA sedang tumbuh begitu pesat dan digunakan oleh banyak orang. Gadget pertamanya tersebut juga dinilai Capung sangat mumpuni untuk dibawa saat tur-turr dan sangat menunjang semua mobilitasnya.
Â
Baca juga :
          Bisakah Kita Hidup Bahagia Tanpa Gadget dan Internet? Keluarga Ini Membuktikannya
          Bersiaplah untuk Kehadiran Smartphone Android Bermerek Google
Â
Ia juga membeberkan sedikit fakta bahwa dirinya termasuk orang yang jarang berganti gadget dan suatu saat pernah menggunakan lebih dari satu gadget namun ternyata cukup merepotkan. Untuk kriteria gadget yang ia gunakan adalah harus memudahkan komunikasi dan wajib memiliki aplikasi yang dapat merekam suara, agar memudahkan saat menemukan sebuah ide lagu.
Saat ini, Capung menggunakan satu gadget dan nomor saja yaitu iPhone 5 dan Kartu Halo dari Telkomsel sebagai teman untuk beraktivitasnya. Sedangkan untuk budget pemakaian pulsa biasanya mencapai Rp 500 ribu setiap bulan untuk layanan data dan telepon. Capung sendiri memiliki kesan tersendiri untuk operator Telkomsel yaitu layanan after sales yang cenderung kurang informatif.
Di dalam iPhone 5 yang digunakannya, Capung memasang berbagai aplikasi seperti Google Maps, aplikasi video dan musik seperti YouTube, SoundCloud serta aplikasi jejaring sosial Path, Twitter dan Facebook. Sementara aplikasi yang paling penting dan dapat menunjang pekerjaan adalah aplikasi voice note yang dapat dipakai untuk merekam ide untuk lagu terbarunya.
Selain berbagi pengalaman mengenai gadget dan operator seluler yang sekarang digunakannya, Capung pun membagikan kesan terhadap dunia teknologi mobile saat ini. Capung mengatakan bahwa perkembangan teknologi dan internet khususnya di Indonesia cenderung membunuh income para musisi terutama dari sisi pembajakan karya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya laman download musik yang begitu mudah di akses semua orang. Disamping sisi negatif dari dunia teknologi dan internet, Capung juga mengakui bahwa promosi melalui online bisa sangat cepat diterima semua lapisan masyarakat, terlebih saat ini semua orang sudah memiliki akun jejaring sosial.
Tak lupa, Capung juga membagikan tips dan trick mengenai penggunaan gadget pada tim Plimbi. Menurutnya, pilihlah gadget yang mudah untuk dibawa kemanapun pergi, mempunyai performa yang kuat dan mudah diakses terutama untuk hal yang simple seperti untuk bersosialisasi, merekam ide-ide dasar dan menunjang untuk selalu update dalam banyak hal termasuk informasi terbaru.
Tips dari Capung diatas dirasa sangatlah cocok untuk diaplikasikan oleh semua musisi dan pelaku industri kreatif dimana gadget haruslah memudahkan penggunanya dan efisien dalam membantu banyak hal, terutama pekerjaan. Well, hatur nuhun Kang Capung sudah berbagi cerita bersama tim Plimbi dan kami tunggu lagu-lagu terbarunya bersama Java Jive dan gebrakan bersama band-band besar di Indonesia! [ARD]
