Sony terus mengembangkan salah satu produknya yaitu kamera digital Sony seri TX. Cyber-shot DSC TX30 (MSRP $349.99) adalah percobaan ketiga dari Sony untuk mengembangkan dengan ide-ide yang lebih bagus ke dalam kamera yang secara keseluruhan sudah bagus. Kembali ke 2011, Sony menyadari bahwa ada permintaan untuk kamera yang kuat untuk digunakan dalam segala medan petualangan seperti scuba diving atau memanjat gunung, namun cukup tahan dengan air yang tumpah atau terjatuh ke lantai tanpa rusak. Jika kamera seperti ini bisa nampak lebih gaya, tentunya akan menjadi lebih baik.
Dan begitu juga saat TX10 diperkenalkan. Merupakan prototype menarik, namun kinerja dan terutama kegunaannya masih terbilang buruk. Pada 2012, hadirlah TX20 yang merupakan pengembangan seri TX, namun sayangnya TX20 mempertahankan antarmuka layar sentuh dari TX10, dan begitu agak menjengkelkan ketika akan menjepret. Setahun kemudian Sony terus melakukan riset dan pengembangan yang serius terhadap kamera seri ini, dan hadirlah kamera digital Sony TX30.
Design dan Handing
Sony TX30 setidaknya punya desain yang atraktif. Faktanya, itulah alasan satu-satunya seri ini terus dijual. Kamera ini adalah seri ketiga dalam beberapa tahun ini, jadi seseorang pasti membelinya. Tampilan pada bagian belakang dari kamera ini didominasi seluruhnya oleh tampilan layar sentuh 3.3 inchi OLED. Panel depan, seperti semua model-model TX, dibedakan oleh tutup lensa dorong, yang bergerak ke atas dan ke bawah saat kamera dimatikan atau dihidupkan. Tutupnya pas dengan seluruh badan letika pada posisi mati, memberikan kesan kamera ini terlihat sangat padat.
Secara keseluruhan kamera digital Sony ini terlihat sangat Trendy. Didukung dengan hadirnya berbagai macam warna yang menarik. Sony menambahkan beberapa tekstur kasar pada permukaan seperti TX20, tetapi TX30 masih terasa licin, terutama ketika basah. Antarmuka yang seluruhnya layar sentuh adalah masalah yang lebih besar.
Sistem menunya lambat, desain yang tidak terlalu baik diperburuk lagi dengan kekurangan dari ketepatan dan kecenderungan akan kesalahan membaca input. Layar sentuh ini memang sedikit lebih responsif dari seri sebelumnya, namun menggunakan TX30 secara efisien akan membutuhkan banyak latihan. Sony dengan bijak memberi anda pilihan untuk mengkustomisasi bar sebelah kiri dengan empat pengaturan yang sering digunakan, namun menyesuaikan pengaturan lain akan menghabiskan banyak waktu Anda.
Yang mungkin terburuk dari semuanya, karena seluruh panel belakang sensitif akan sentuhan, membuat tidak ada ruang untuk meletakkan jari-jari Anda dengan mantap. Ada dua kemungkinan dari hal ini yang dapat Anda lakukan yaitu dengan menempatkan ibu jari Anda dengan nyaman pada layar tetepi beresiko dengan tidak sengaja menyentuh layar sentuh yang membuat fokus akan berubah, atau cari tempat lain dan beresiko pegangan anda tidak akan Aman. Meskipun begitu kamera Sony ini merupakan hal yang bagus karena kamera ini kuat, karena Anda mungkin akan menjatuhkannya terus-terusan.
Performance
Perubahan besar dari kamera Sony TX30 ini adalah pada desain, bukan kinerjanya. Namun nyatanya, kamera ini bisa digunakan untuk menangkap satu atau dua foto yang lumayan, terutama jika Anda hanya berencana menggunakannya untuk jepretan sehari-hari. Namun jangan lupakan bahwa harga kamera ini $350, dan masih ada beberapa kekurangan pada kualitas gambar yang biasanya ada pada kamera dengan harga setengahnya.
Waspadalah bahwa kamera Sony TX30 tidak cukup mampu menangkap foto dengan tingkat noise yang masih diterima. Bahkan pada sensivitas minimum, nilai noise kamera masih setinggi dari apa yang mungkin Anda harapkan dari ISO 400 atau 800 dalam sebuah kamera pada rentang ini. Karena cahaya kilat TX30nya lemah, kamera ini menjadi pilihan yang kurang tepat untuk fotografi dalam keadaan rendah cahaya.
TX30 punya akurasi warna yang bagus. Tetapi ternyata kamera Sony TX30 diselimuti oleh saturasi yang terlalu berlebihan, dan tidak ada cara lain untuk memperbaikinya melalui dalam kamera. Anda mungkin tidak peduli dengan ketidakakuratan warna biru dan hijau, namun objek manusia akan nampak jauh lebih kemerah-merahan daripada kenyataannya.
Fitur
Sejalan dengan pengakuan Sony, kamera Sony TX30 mampu melakukan perekaman 10 frame per detik, namun untuk membuatnya berhasil anda harus menaikkan Shutter Speed ke 1/250 atau lebih cepat. Tanpa kendali manual lainnya, itu berarti Anda juga harus menaikkan sensivitas ISO. Bahkan jika memakai “Burst Mode” hanya bekerja setengah dari yang seharusnya, 5 fps juga masih terlihat bagus. Sayangnya, hal ini memicu pause yang lama setelah selesai perekaman, karena tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyimpan hasil rekaman tersebut ke microSD Anda.
Mode Background Defocus pada kamera Sony TX30 ini tampaknya agak sedikit memaksa, mungkin karena saat ini pasar kamera tangguh menjadi lebih popular ke arah view layar kamera yang lebih besar dan fotografi makro yang lebih baik. Sayangnya, meskipun TX30 bisa fokus pada subjek yang sangat dekat, tetapi setiap “bokeh” tidak lebih menarik daripada apa yang bisa Anda tambahkan dengan efek Photoshop. Jika Anda melihat gambar lain, Sony merupakan beberapa yang terbaik. Mode ilustrasinya begitu meyakinkan. Kamera Sony juga dikenal dengan kinerja videonya, dan TX30 pantas mendapatkan pujian. Ini bukanlah alat yang mengecewakan, namun klip 1080/60i nya yang halus dan tajam.
Kesimpulan
Keseluruhan dari kamera Sony ini adalah baik, dengan ide Sony yang kreatif menciptakan kamera seri petualangan yang sangat Trendy ketika Anda bawa untuk mengambil setiap gambar pada petualangan Anda. Namun, pertimbangannya adalah terletak pada sistem kontrol dari kamera ini. Dengan tidak dilengkapi satu tombol pun selain tombol Shutter, tentunya Anda akan kesulitan jika harus mengatur kamera hanya dengan layar sentuh. Ditambah lagi layar sentuh yang kurang responsif pada gerakannya. Jika Anda membawanya dalam perjalanan petualangan Anda tentunya akan terasa agak aneh jika harus menggunakan layar sentuh disaat Anda butuh kamera yang cepat untuk dioperasikan. Karena bagaimanapun juga akan terasa lebih cepat jika menggunakan tombol daripada layar sentuh ketika Anda berada di lingkungan alam terbuka ketika berpetualang.
Kelebihan dari kamera ini adalah body kamera ini yang tahan terhadap air dan tahan banting. Ini cocok untuk Anda yang ingin membawa kamera ini untuk berpetualang di alam terbuka. Dengan peluang kamera Anda terjatuh yang cukup besar, Anda pun tidak perlu khawatir kamera Anda akan rusak ketika terjatuh. Anda juga tidak perlu khawatir jika kamera Anda jatuh ke dalam air atau terkena air hujan. Bahkan jika Anda ingin mengambil gambar saat Anda menyelam dalam air, kamera inipun dapat Anda gunakan. Hanya saja mungkin Anda akan kesusahan untuk mengoperasikan layar sentuh pada saat di dalam air.
Untuk keseluruhan gambar yang dihasilkan dari kamera ini adalah cukup baik namun tidak terlalu istimewa. Namun dari beberapa kekurangan yang telah disebutkan, jika Anda seorang petualang, kamera Sony dengan harga sekitar 3,4 juta rupiah ini cocok menjadi asisten Ada untuk mengabadikan momen-momen petualangan. Anda hanya harus terbiasa dalam menggunakannya. [HAM]