Dalam setiap paket pembelian kamera DSLR Nikon kelas entry level dan beberapa mid level mungkin Anda lebih sering mendapatkan lensa kit 18-55mm. Meski bukan kategori lensa yang buruk, namun tetap saja kinerja lensa dengan batasan focal length demikian dianggap kurang memuaskan. Kabar baiknya ada alternatif lain lensa kit dengan kualitas lebih baik dibanding 18-55mm, yakni lensa Nikon 18-105mm. Seperti apa lensa ini dan seberapa hebat kemampuannya?
Lensa Nikon 18-105mm atau lengkapnya AF-S DX Nikkor (Nikon) 18-105mm f/3.5-5.6G ED VR merupakan salah satu lensa kit keluaran Nikkor, salah satu cabang perusahaan Nikon yang memproduksi lensa. Jika dilihat dari namanya saja kita sudah tahu bahwa lensa tersebut memiliki kemampuan dan fitur lebih baik dibandingkan lensa kit untuk seri entry level dan mid level 18-55mm. Ya, antara 105mm dan 55mm, perbandingan focal length kedua lensa ini hampir mencapai satu kali lipatnya. Memang sudah ada lensa kit Nikon yang memiliki focal length lebih panjang, yakni 18-135mm, namun lensa ini sudah lama tidak diproduksi oleh Nikon.
Kala itu, Nikon 18-135mm dijual satu paket dengan Nikon D80, jadi sudah dipastikan bahwa lensa Nikon 18-105mm merupakan lensa kit terbaik yang dimiliki perusahaan Jepang ini. Banyak yang menganggap bahwa lensa ini kemampuannya sangat baik, serta didukung dengan harga yang cukup ekonomis.
Nikon 18-105mm DX menjadi lensa kit yang pertama kali dijual satu paket dengan DSLR Nikon D90 keluaran tahun 2008, namun saat ini Nikon juga sudah menyematkan lensa ini pada seri D7000 dan D7100. Selain dijual satu paket dengan beberapa seri DSLR Nikon tersebut, Anda juga bisa membelinya secara khusus untuk dipasangkan dengan DSLR Nikon seri lain, baik yang tersedia fitur autofokus pada body maupun yang tidak ada karena lensa ini sudah berteknologi AF-S.
Kemungkinan lensa ini memang sengaja dirancang untuk fotografer dari berbagai tingkatan, mulai dari pemula, amatir atau bahkan profesional sekalipun. Namun beberapa orang menyatakan bahwa batasan focal length 105mm dianggap sangat tanggung karena lebih baik langsung upgrade ke lensa ukuran 200mm.
Jika dilihat dari desain dan tampilannya, Nikon 18-105mm ini sepintas hampir serupa dengan lensa 18-135mm dengan ukuran yang cukup kecil meski mempunyai diameter filter mencapai 67mm. Sedangkan untuk beratnya, lensa ini terasa pas, tidak ringan seperti 18-55mm dan juga tidak terlalu berat juga seperti 24-70mm. Anda tidak perlu mearasa khawatir akan beban berat yang ditopang, terutama saat pemotretan traveling.
Dalam pemakaiannya, untuk posisi lensa dalam focal length 18mm (wide) sepertinya terlihat tidak ada bagian dari lensa yang menonjol. Namun saat Anda melakukan perbesaran atau zooming, maka body lensa akan terlihat memanjang. Untuk posisi terpanjang body lensa berada pada posisi focal length 105mm yang maksimal. Untuk model desainnya, masih terlihat sama dengan lensa Nikon 18-55mm. Contohnya, pada bagian kiri terdapat dua tuas selektor yaitu tuas manual/auto fokus (M/A) dan tuas untuk on/off VR (Vibrator Reduction/Stabilizer). Yang berbeda hanya panjang body lensa dan ukuran focal length.
Untuk kinerjanya, sebenarnya hanya terkonsentrasi pada dua fitur saja yakni kecepatan motor fokus AF-S ditambah performa lebih stabilizer VR. Sayangnya, banyak kritikus menganggap bahwa lensa Nikon 18-105 ini masih memakai motor kelas murah karena harga jualnya yang sangat terjangkau. Namun Anda jangan kecewa dulu, karena motor AF-S pada lensa ini kecepatan penguncian fokus di lensa ini tergolong relatif cukup cepat. Diperkirakan bisa sekitar setengah detik dalam pemotretan subjek yang ideal.
Kabar buruknya, kinerja mulai menurun saat dipakai pada kondisi minim cahaya atau mungkin apabila kamera mencoba mengunci fokus pada objek foto yang kontrasnya kurang. Lalu bagaimana dengan stabilizer-nya? Lumayan, namun tidak luar biasa, hal ini dikarenakan Nikon tidak menyematkan sistem teknologi VR II yang dianggap mampu bekerja hingga 4 stop. Pihak Nikon menyatakan bahwa lensa 18-105mm ini baru menggunakan teknologi VR yang hanya mampu bekerja 3 stop.
Pada ketajaman gambar yang dihasilkan, nampakya sama dengan lensa kit 18-55mm di mana ketajaman tergantung pada focal length rendah. Dalam posisi demikian lensa mampu memberikan bukaan yang besarnya maksimal f3.5. ketajaman mulai berkurang saat Anda menggunakan focal length terpanjang, 105mm. Kelemahan lainnya adalah kurang maksimalnya lensa ini untuk pemotretan makro. Lensa 18-105mm ini mempunyai rasio reproduksi makro 1:5, serta minimum focus distance hanya sejauh 45 cm. Anda tidak akan menemukan tuas selektor macro pada lensa Nikon ini. Hal ini justru semakin memperjelas bahwa Nikon 18-105mm memang tidak dirancang untuk keperluan fotografi makro.
Nikon 18-105mm nampaknya sangat pas bagi Anda yang ingin meng-upgrade lensa 18-55mm. Selain itu, lensa ini cukup baik untuk fotografi portrait, landscape dan kebutuhan pemotretan umum. Jika Anda sering melakukan fotografi makro dan fotografi dengan kebutuhan lebih lainnya, kurang pas jika menggunakan lensa ini, lebih baik jika upgrade langsung ke lensa ukuran 200mm lebih. Harga baru lensa ini masih berkisar Rp 3 jutaan untuk yang baru, sedangkan second bisa diperoleh dengan harga Rp 2 jutaan.