Saat ini terdapat 3D TV LED LG terbaru G2, televisi kedua yang menyediakan Google TV setelah satu setengah tahun yang lalu Sony merilis NSX-46GT1. G2 merupakan televisi 3D LED edge-lit, tersedia dengan ukuran 47 inch dan 55 inch. G2 memiliki tampilan-pengguna yang merupakan hasil perpaduan antara ciri khas LG dan Google TV.
Panel televisi ini terbuat dari aluminium yang mungkin bukan yang tertipis yang pernah ada dan terlihat kurang enak di mata, dudukannya membuat televisi ini terlalu menjorok. Namun, televisi ini memiliki LED backlighting, bentuk yang ramping dan berukuran 1.4 inch pada titik terdalamnya. 3D TV LED LG ini berukuran 55 inch memiliki berat 48.3 pound tanpa dudukan, TV ini juga dilengkapi dengan enam pasang kacamata 3D pasif, beberapa kabel dan motion remote keluaran baru. Remote tersebut berhasil mencuri perhatian terutama karena kelengkapan tombolnya.
Fitur
Dalam hal konektivitas, G2 seperti televisi papan atas. Anda akan mendapatkan empat input HDMI, tiga input USB, port LAN, wireless adapter internet, A/V input, dan output optical digital audio. G2 juga tetap menyajikan fitur non-Google-TV yaitu kemampuan 3D pasif, dual-core processor, dan ISF-level picture calibration control. Televisi ini memiliki frame rate Trumotion 120Hz, di mana frame rate aslinya sebesar 60Hz dan disimulasikan sebesar 120Hz dengan menggunakan smoothing technology.
Lalu terdapat juga Magic Motion remote, tombol QWERTY di bagian belakang dan beberapa tombol kontrol tambahan. Fitur utama televisi ini tentu saja integrasi dengan Google TV yang membuat televisi Anda memiliki fungsi sebagai komputer dengan menawarkan Chrome Web browser, akses ke Google Play dan memanfaatkan mesin pencari Google untuk mendapatkan konten dari berbagai platform hanya dengan sekali klik. Dengan G2, LG menggabungkan tampilan smart-television dengan user interface Google TV untuk menciptakan tampilan baru yang terlihat mirip dengan menu pada LG namun bekerja seperti produk Google.
Jika Anda mudah frustrasi dengan pengaturan yang panjang, ini bukanlah televisi yang cocok untuk Anda miliki, meskipun dapat dipelajari dengan cepat. Anda harus memasukkan informasi alamat, kode pos, penyedia kabel atau satelit, jenis kabel atau satellite box yang digunakan, dan password WiFi. Semua informasi tersebut dimasukkan menggunakan remote, oleh karena itu perangkat remote harus terpasang terlebih dahulu pada televisi ini. Setelah selesai melakukan semua hal tersebut, Anda pun dapat mulai menonton televisi.
Selanjutya, Wizard setup tidak akan meminta Anda untuk memasukkan informasi login untuk Netflix, Amazon Instant Video atau layanan langganan lainnya. Jadi, jika Anda ingin Google TV menemukan episode Law and Order pada Netflix ketika Anda mencarinya, Anda harus memasukkan aplikasinya dan melakukan beberapa pengaturan sebelum Anda dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk menonton.
Kinerja
Sayangnya, Google TV sudah terlanjur memiliki citra yang buruk di kalangan media, namun dengan perubahan dan perbaikan yang tepat rasanya Google TV memiliki potensi yang sebenarnya. Apakah Google TV melakukan perubahan? Tentu. Tampilan user interface sendiri adalah sesuatu perbaikan besar di mana produsen smart-television lainnya berusaha melakukan hal yang sama pada saat ini. Hal ini lebih baik daripada Smart Hub dari Samsung dan lebih baik dari stock interface dari LG. Dan fitur pencarian bekerja jauh lebih baik pada saat ini karena Google TV tidak lagi beroperasi secara eksklusif melalui web browser. Google TV sekarang merupakan ‘keran aplikasi’ untuk berbagai konten, jika suatu aplikasi menyediakan apa yang Anda inginkan (misalnya Netflix), maka TV Google akan meluncurkan aplikasi tersebut dan mulai memainkan apa yang Anda inginkan sampai ke episode tertentu.
G2 mendapatkan sambutan hangat dari para pemerhatinya, mereka memberikan komentar positif terhadap kualitas gambar. G2 memiliki gambar yang timbul dan mungkin akan berjalan dengan baik di lantai showroom, tetapi setelah mencoba televisi ini selama beberapa hari kekurangannya menjadi semakin jelas.
Kegagalan pertama adalah pada tingkat kehitaman, warna hitam cenderung berwarna keabuan terutama di tepi layar. Masalah lain yang muncul adalah ketidakseragaman pada layar yang signifikan, beberapa teknologi peredupan lokal sepertinya tidak bekerja pada produk ini. Warna yang ditampilkan juga sedikit berlebihan, layar terlalu mencolok dengan warna-warna cerah yang membuat mata menjadi lelah setelah beberapa saat. Bahkan beberapa penyesuaian terukur dengan Spyder4TV HD colorimeter tidak mampu mengurangi kelebihan warna pada G2.
Singkatnya, kualitas gambar pada G2 tidak mewakili keunggulan yang harapkan dari LG, sulit rasanya untuk mengatakan kualitas gambar G2 biasa-biasa saja. Namun, itulah kenyataannya. Untuk uang yang di keluarkan, LG LM6700 lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa memasukkan Google TV membuat televisi ini mengorbankan desainnya yang berdampak negatif terhadap kualitas gambar.
Kesimpulan
Seandainya 3D TV LED LG terbaru G2 mampu membuat kualitas gambar dan Google TV menjadi sedikit lebih membaik, mungkin banyak yang tertarik dengan perangkat ini, namun kelemahan pada kinerja televisi telah membuat sebagian orang mengurungkan niatnya untuk membeli.
Mungkin fitur pencarian pada Google TV bisa diakui karena mampu melakukan kerja yang luar biasa untuk menemukan konten yang ingin ditonton ketika tidak tahu di mana harus menemukan konten tersebut. Selain itu user interface-nya juga cukup baik, namun jika dengan masuknya Google TV akan menghilangkan teknologi peredupan lokal yang menangani sebagian besar keluhan, sulit untuk terlalu bersemangat dengan televisi ini mengingat LG 55LM6700 memiliki harga yang sama dan dilengkapi dengan fitur peredupan lokal yang menguntungkan. Akan tetapi, jika Anda tetap menginginkan Google TV yang ditanamkan pada televisi Anda, G2 adalah yang terbaik yang tersedia saat ini. [HAM]