Review Game RTS Tom Clancy’s EndWar Bertema Perang Dunia 3

26 Apr 2013 14:00 3307 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Menggemari game *real time strategy*? Anda harus mencoba Tom Clancy-™s EndWar, sebuah game rancangan Ubisoft Shanghai dan tersedia bagi berbagai platform dan konsol game modern. Yang membuatnya menarik adalah mengenai plot cerita, *setting* latar belakang serta *gameplay* yang menantang. Seberapa menariknya game ini? Berikut reviewnya.

Menggemari game real time strategy? Anda harus mencoba Tom Clancy’s EndWar, sebuah game rancangan Ubisoft Shanghai dan tersedia bagi berbagai platform dan konsol game modern. Yang membuatnya menarik adalah mengenai plot cerita, setting latar belakang serta gameplay yang menantang. Seberapa menariknya game ini? Berikut reviewnya.

Ubisoft selaku pengembang merilis game ini pertama kali pada bulan November 2008 di Eropa dan Amerika utara, kemudian perilisan terakhir bulan Februari 2009. Untuk memainkannya tidak perlu memerlukan satu platform khusus, karena game ini tersedia untuk PlayStation 3, PlayStation Portable, Microsoft Windows, Xbox 360, Nintendo DS serta iOS. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tom Clancy’s EndWar adalah game bergenre real time strategy (tactics) dan tersedia dalam mode single player serta multiplayer.

Tom Clancy’s di-setting pada masa perang dunia 3 yang melibatkan berbagai negara besar dunia serta ketegangan akan permasalahan nuklir. Cerita berawal dari sebuah serangan nuklir dari kelompok teroris berbahaya yang terjadi di Arab Saudi pada tahun 2016, dalam serangan keji itu menewaskan kurang lebih 6 juta orang dan melumpuhkan pasokan minyak dari Timur Tengah yang akhirnya menyeret dunia dalam krisis energi belum pernah terjadi sebelumnya. Tahun berikutnya pasca serangan teroris tersebut, Amerika Serikat dan Uni Eropa menandatangani perjanjian bersejarah SLAMS (Space-Land-Air Missile Shield), perjanjian ini adalah persetujuan kedua negara untuk bekerja sama mengembangkan teknologi sistem interlocking anti-ballistic missile.

Proyek SLAMS selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan, hasilnya memuaskan. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengetes SLAMS dan teknologi ini mampu menghancurkan misil nuklir dengan sempura. Bahkan dikatakan dengan tingkat keberhasilan 100%. Dengan harga minyak mentah $800 US per barel saat itu karena persediaan yang menipis, negara-negara anggota Uni Eropa dipaksa untuk mengkonsolidasikan kekuasaan politik, ekonomi, dan militer untuk membentuk bersatu Eropa superstate, Federasi Eropa (EF) yang memiliki populasi yang lebih besar dan produk domestik bruto juga lebih banyak dari Amerika. Ketimpangan terjadi ketika negara-negara lemah di Eropa Timur tidak dapat bergabung dengan Federasi Eropa (EF), hal ini yang membuat banyak negara akhirnya diambil alih oleh Rusia.

Rusia akhirnya menjadi nomor baru satu dunia sebagai pemasok gas alam dan minyak mentah, Negara ini menikmati keuntungan ekonomi besar-besaran sebagai akibat dari krisis energi di seluruh dunia. Kekayaan yang baru dihabiskan untuk modernisasi militer Rusia menciptakan sistem pertahanan rudal sendiri untuk melebihi teknologi musuhnya dan memanfaatkan kekuatan baru untuk berpengaruh bagi dunia internasional. Dalam hal ini, kerajaan Inggris menolak untuk bersatu dalam federasi Eropa, hanya saja tetap menjaga hubungan ekonomi dan diplomatiknya dengan anggota European Federation.

Amerika Serikat sebagai kekuatan lain mengumumkan rencananya untuk misi Freedom Star, sebuah megaproyek stasiun luar angkasa NASA dan US Air Force Space Command. Megaproyek ini akan terdiri sebagai proyek sipil, seperti laboratorium riset guna mencari energi alternatif pengganti minyak bumi dengan kemampuan militer. Pengembangan juga meliputi sistem defensif untuk melindungi laboratorium dari serangan rudal anti-satelit serta barak yang cukup untuk 3 pasukan angkatan udara yang bisa diluncurkan ke area manapun di bumi dengan waktu hanya 90 menit. Dunia internasional menanggapi proyek Amerika Serikat ini dengan dingin dan negative, dalam pertengahan proyek besar itu terjadi serangan teroris yang bersamaan saat peluncuran modul ke-4 di Kennedy Space Centre. Investigasi dilakukan oleh agen intelijen Amerika Serikat dan peristiwa ini membuat Amerika Serikat, EF dan RF saling mencurigai. Pada tahun 2020 dimulailah perang dalam game Tom Clancy’s EndWar dan Anda berada di tengah-tengah konflik internasional antara 3 pihak superpower dunia.

Sebagai pemain Anda dapat memainkan 3 faksi, yaitu Russian Spetsnaz Guard Brigade, European Federations Enforcers Corps serta United States' Joint Strike Force. Sebenarnya ada faksi ke-4, yakni NPC. Namun Anda tidak bisa memainkannya karena faksi ke-4 ini adalah kaum pemberontak. Setiap faksi memiliki ciri khas, keunggulan dan kelemahannya, berikut ini profil singkatnya:

  • European Federations Enforcers Corps: Terdiri dari pasukan elite veteran kontra-teroris dari seluruh negara Eropa maju. Tim ini utamanya terampil dalam perang kota, namun unit mereka memiliki sedikit kendaraan lapis baja. Mereka juga unggul dalam peperangan elektronik serta perang energi dan senjata microwave. Barisan mereka terutama banyak yang berasal dari anggota Counter-terorist unit Rainbow. Senjata pemungkas tim ini adalah WMD (senjata pemusnah massal) yang merupakan Tactical High Energy Laser.

  • Russian Spetsnaz Guard Brigade: Terdiri dari banyak veteran yang sering menangani konflik regional Rusia, tim ini mengkhususkan diri dalam senjata berat dan heavy armor. Kelompok veteran Rainbow beberapa dari Eropa Timur djadikan sebagai komandan Batalyon. Senjata pemungkas tim ini adalah WMD, Fuel-Air Missile atau Vacuum bomb serta banyak alat lain untuk unitnya seperti tank, senjata penyembur api, serta senjata artileri dan tempur yang menggunakan senjata bahan bakar udara.

  • United States' Joint Strike Force: Dipimpin oleh Ghost Recon dan merupakan Unit Ekspedisi Marinir saat ini, tim ini dibangun dengan unit-unit kecil dan terdiri dari prajurit elit dari semua cabang militer AS. Mereka juga mengkhususkan diri dalam teknologi pesawat siluman dan robotika, seperti Unmanned Aerial Vehicles serta Automated Sentry Drones. Senjata pamungkasnya adalah WMD, Kinetic Strike.

Pada permainannya, game ini memiliki fitur sudut pandang yang lebih bebas serta fitur resources yang akan dibuat beda. Ada tipe Attrition di mana Anda sebagai pemain harus menghabisi musuh dan Siege yakni mengurung musuh serta Sabotage yaitu menyabotase musuh. Selain itu, resources bisa diraih dengan merebut posisi strategis musuh, nantinya resources tersebut kemudian bisa digunakan untuk membeli unit-unit baru. Salah satu tampilan menarik lainnya, dalam game ini Anda tidak ada lagi kamera bird's eye-view yang khas terdapat pada game genre real time strategy. Anda bisa memantau lebih dekat kegiatan apa saja yang dilakukan prajurit-prajurit.

Perlu diperhatikan pula, ada Voice Command sebagai perintah suara untuk memerintah tindakan pasukan. Beberapa contohnya seperti Create group, All units attack, namun sampai saat ini diketahui hanya ada dalam bahasa Inggris, Italia, Jerman dan Perancis. Selain Anda memainkan karakter sendiri, Anda juga bisa memakai pasukan yang sama dari 1 battle ke battle lainnya. Dengan demikian, maka pasukan Anda yang tidak mati dalam 1 battle akan memeperoleh point experience yang lebih efektif untuk battle selanjutnya. Untuk memainkan game ini, Anda bisa mendapatkan pada link Amazon.com. Dalam link tersebut tersedia lengkap file game untuk berbagai platform, di antaranya adalah Xbox 360 seharga USD 12.39, PlayStation 3 seharga USD15.50, PC Download seharga 7.63, Nintendo DS seharga USD 11.03 serta PSP seharga USD7.59. Trailer selengkapnya bisa Anda lihat pada situs resmi Ubisoft. [ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel