Sony melakukan terobosan yang serius dengan camcorder Sony NEX-VG900 terbaru pertama di dunia dengan sensor gambar Full Frame. Memanfaatkan sistem lensa E-mount yang dapat diganti dan dilengkapi dengan adaptor lensa A-mount, VG900 adalah camcorder andalan baru di jajaran handycam dari Sony dengan lensa yang dapat diganti. Fakta bahwa camcorder gagal menyajikan rekaman video 4K dan pertanyaan seputar manfaat menggunakan sensor Full Frame 24 MP untuk merekam video 1920 × 1080 cenderung menciptakan keraguan tentang VG900. Akan tetapi, kemampuan Sony untuk menggabungkan sensor Full Frame ke dalam camcorder seharga $3.299 masih merupakan prestasi yang patut dicatat.
NEX-VG900 sudah tersedia pada bulan November 2012 dengan harga $3.299 (body only). Camcorder ini dilengkapi dengan adaptor lensa A-mount (LA-EA3) dan diumumkan dalam hubungannya dengan lensa zoom 18-200mm yang baru dari Sony dan camcorder dengan lensa NEX-VG30 yang dapat diganti.
Lensa & Sistem Penciptaan Gambar
Sensor CMOS Full Frame keluaran baru pada NEX-VG900 adalah cerita besar di sini. Chip Full Frame 23.3MP pada VG900 berarti camcorder memiliki sensor dengan ukuran dua kali CMOS APS HD yang ditemukan pada NEX-VG20, dan kira-kira 45 kali lebih besar dari chip 1/2.88 inci yang ditemukan padai high-end consumer handycam dari Sony, seperti HDR-PJ710V. Ini juga merupakan camcorder pertama dari Sony yang menyediakan sensor Full Frame. Jelas, ini adalah kesepakatan besar.
Walaupun sensor gambar cukup besar dan memiliki piksel yang cukup untuk mengakomodasi rekaman video 4K, Sony NEX-VG900 hanya mampu melakukan perekaman maksimal pada Full HD 1920 × 1080 (seperti kabanyakan camcorder HD). Peringatan lain adalah untuk mengambil keuntungan penuh dari sensor Full Frame pada V900, Anda harus menggunakan sebuah lensa A-mount dengan adaptor lensa A-mount yang disediakan (LA-EA3 adapter). Penggunaan lensa E-mount pada VG900 akan menghasilkan camcorder yang memulai mode APS-C yang hanya menggunakan sebagian dari sensor gambar.
Media
Tidak ada memori internal ditemukan pada NEX-VG900, namun camcorder menggunakan slot kartu memori SD tradisional (juga cocok dengan kartu SDHC dan SDXC). Slot kartu juga bekerja dengan kartu memory stick PRO Duo dari Sony yang memperluas fleksibilitas media.
Mode Otomatis
Meskipun dengan harga $3000+, NEX-VG900 masih merupakan handycam Sony. Dengan demikian, camcorder ini memiliki banyak fitur yang diarahkan pada videografer pemula di samping kontrol standar manual. Pengaturan exposure dan fokus dapat diatur otomatis, dan mekanisme fokus otomatis pada camcorder ini secepat dan seakurat NEX-VG20. Sistem fokus otomas yang tenang merupakan salah satu keuntungan yang signifikan dari VG900 dibandingkan Full Frame DSLR video seperti Canon 5D Mark III atau Nikon D800. Pengaturan video baik otomatis maupun manual, berada di garis depan pada NEX-VG900. Jadi, tidak seperti video DSLR, Anda tidak harus menyeberang melalui ratusan pengaturan foto untuk menemukan fungsi video yang Anda cari.
Pembesaran
Pada camcorder NEX-VG20, sempat kehilangan tuas zoom yang mudah diakses dengan ujung jari dan pembesaran pada VG20 itu hanya disesuaikan pada lensa. Sebuah tuas zoom baru berada di sisi kanan camcorder, di tempat yang sempurna bagi Anda untuk mengakses dengan jari telunjuk selama melakukan rekaman. Apa yang membuat fitur ini mungkin terjadi? Lensa power zoom baru dari Sony, lensa ini memiliki motor zoom di dalamnya, sehingga ketika terhubung ke VG900 Anda dapat mengontrol zoom dengan tuas camcorder. Anda juga masih dapat menggunakan cincin zoom kuno pada lensa, tapi tuas zoom yang mudah diakses memiliki keuntungan yang lebih banyak.
Camcorder ini memiliki enam pilihan zoom yang berbeda yang dapat dipilih pada sistem menu, dan jika Anda tidak memiliki lensa power zoom yang melekat pada camcorder, tuas zoom masih akan berfungsi dengan zoom digital. Satu peringatan, lensa power zoom dari Sony merupakan lensa E-Mount pada saat ini. Menggunakan lensa power zoom berarti Anda tidak akan dapat mengambil keuntungan dari sensor Full Frame pada VG900. Sensor akan menggunakan mode APS-C, seperti halnya bila ada lensa E-Mount melekat pada camcorder.
Fokus
Fokus manual, tentu saja tersedia pada NEX-VG900 tetapi kualitas fokus tergantung pada lensa yang dipasang. Anda dapat menggunakan cincin fokus pada lensa untuk mengatur fokus secara manual, dan terdapat tombol khusus di sebelah kiri untuk beralih antara fokus manual dan otomatis. Seperti yang dikatakan sebelumnya, fokus otomatis pada VG900 adalah salah satu atribut camcorder terbaik (dengan lensa kit). Proses pemfokusannya cukup cepat, tenang, dan lebih tepat dibandingkan sistem yang telah dilihat dari pesaing.
Pencahayaan
Untuk menyesuaikan exposure, VG900 memiliki tiga tombol khusus untuk kontrol aperture, shutter speed, dan ISO. Tombol tersebut juga terdapat pada NEX-VG20, tetapi Sony dengan cerdas memindahkan tombol tersebut ke luar rongga LCD, hal ini membuat tombol tersebut tersedia bagi pengguna tanpa harus membuka panel LCD.
Walaupun demikian, yang tidak diperbaiki oleh Sony adalah tombol di sebelah kiri untuk menyesuaikan exposure. Tombol tersebut tidak besar, sehingga Anda akan kesulitan untuk mendapatkan kontrol yang tepat. Sekali lagi, sama halnya dengan fokus, kontrol exposure yang tersedia bagi Anda di NEX-VG900 tergantung pada lensa yang Anda pasang. Beberapa lensa tidak akan bekerja dengan exposure otomatis (terutama jika Anda menggunakan lensa lama dengan adaptor), dan beberapa akan meminta Anda untuk mengubah aperture dengan memutar cincin aperture pada lensa itu sendiri. Namun, masalah ini tidak akan Anda temui pada salah satu lensa E-mount dari Sony.
Untuk pengaturan ISO, terlihat serangkaian tombol yang memungkinkan Anda memilih salah satu dari tiga pilihan ISO dengan cepat. Ini adalah jenis yang Anda lihat di camcorder pro, dan videografer akan sering mengatur ISO ke tiga tingkatan yang berbeda: (1) untuk kondisi terang, cahaya luar ruangan, (2) untuk cahaya rendah menengah atau cahaya campuran, dan (3) untuk kondisi cahaya rendah.
Kontrol Manual Lainnya
Sony menyampaikan mengenai beberapa efek gambar yang baru pada NEX-VG900, tapi Paseban ragu bahwa hal tersebut akan menarik bagi banyak orang. Tidak ada daftar efek yang baru, tapi mudah-mudahan efek tersebut bukan sekedar efek digital dasar. VG900 sarat dengan semua kontrol dan fitur yang terdapat pada camcorder NEX-VG20, di dalam area rongga LCD terdapat tombol khusus untuk zebra pattern, peaking, pilihan white balance, dan kontrol exposure otomatis. Kontrol yang lebih banyak dapat di temukan di sistem menu.
Pegangan
Pada dasarnya, pegangan pada NEX-VG900 sangat mirip dengan NEX-VG20. Ukuran dan bentuk dari dua camcorder tersebut cukup mirip, tetapi beberapa perubahan yang dibuat oleh Sony membuat VG900 lebih mudah digenggam. Memindahkan tombol kontrol manual ke luar rongga LCD adalah keputusan yang sangat baik, dan hal ini pasti menyenangkan orang-orang yang lebih memilih untuk menggunakan jendela bidik elektronik (bukan LCD) ketika merekam video.
Lalu terdapat penambahan tuas pengatur zoom pada NEX-VG900 yang juga merupakan fitur baru pada pembaruan NEX-VG30. Fitur baru ini meningkatkan secara drastis kemudahan ketika Anda memegang VG900 untuk merekam video, tapi hanya membantu jika Anda menggunakan lensa power zoom baru dari Sony yang memiliki motor zoom. Lensa power zoom 18-200mm tersedia sebagai lensa kit pada VG900, dan ketika terpasang lensa tersebut memiliki fungsi yang tidak berbeda dibandingkan dengan lensa zoom pada handycam tradisional. Enam kecepatan zoom berbeda yang tersedia pada camcorder memberikan Anda kontrol dan pilihan yang lebih banyak atas cara melakukan zoom dengan VG900.
Perubahan desain utama untuk NEX-VG900 adalah sensor Full Frame. Untuk mengakomodasi sensor yang lebih besar, VG900 memang memiliki penambahan bobot dibandingkan VG20. Sensor ini juga dilengkapi dengan adaptor lensa A-mount (LA-EA3) yang memungkinkan camcorder menggunakan lebih banyak jenis lensa. Hal ini juga berarti bahwa bobot VG900 akan bertambah lagi jika Anda ingin memanfaatkan sensor Full Frame (sebuah lensa A-mount dan adaptor memungkinkan Anda mengoptimalkan sensornya).
Kesimpulan
Camcorder Sony NEX-VG900 adalah prestasi mengesankan dalam hal teknologi dan desain, tetapi camcorder ini sendiri menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Karena NEX-VG900 terbatas pada perekaman 1920 × 1080, berapa banyak sensor Full Frame akan meningkatkan kualitas video dengan resolusi 24MP? Apakah model ini hanya batu loncatan untuk sebuah handycam 4K ddi masa depan yang akan memanfaatkan secara penuh sensor Full Frame?
Bagaimana dengan mode perekaman dan kompresi AVCHD? Apakah pengguna professional yang menghabiskan $3299 untuk sebuah camcorder akan puas dengan bitrate 28Mbps? Penambahan tuas zoom yang bekerja dengan lensa kit power zoom serta perubahan posisi tombol kontrol manual sungguh tepat, perbaikan yang membuat videographer dapat menggenggam NEX-VG900 dengan lebih baik ketika merekam video. Mudah-mudahan produk Sony berikutnya akan meningkatkan roda kontrol yang digunakan untuk menyesuaikan exposure.
Terlepas dari semua pertanyaan di atas, NEX-VG900 masih merupakan prestasi yang menarik untuk Sony. Sensor yang lebih besar pasti berdampak pada pengaturan sensitivitas, noise, dan depth of field - tiga unsur pada video yang sangat penting bagi profesional. Karena kurangnya kemampuan merekam 4K, Paseban tidak yakin NEX-VG900 akan menang memenangkan perhatian lebih banyak orang. Akan tetapi harga $3299 (body only) yang ditawarkan tentu cukup kompetitif dibandingkan dengan camcorder lain yang lensanya dapat diganti. Dugaan dan harapan Sony akan terus memberi penekanan pada handycam NEX-nya. [HAM]