Review Kamera Fujifilm FinePix HS50EXR - Kamera Yang Menyerupai DSLR
Fujifilm memperluas rentang fokalnya tetapi menurunkan control fisik pada kamera seri HS terbaru. Akankah penggunanya menghargai keputusan tersebut? Seri superzoom Fujifilm HS biasanya menarik bagi fotografer antusias karena dua alas an: kamera ini menyerupai DSLR, dan memiliki control yang lebih baik selain kualitas gambar dibandingkan kamera lain di kelasnya. Pada uji lab yang kami lakukan, kamera ini tidak pernah mencapai tingkat tertinggi di kelas superzoom, tetapi mereka memiliki pengguna yang setia.
Kami harus menghabiskan beberapa waktu dengan produk terbaru, HS50EXR. Fujifilm membuat beberapa penyesuaian pada **Kamera Fuji Finepix** untuk mengikuti tren pasar, tetapi kami tidak yakin bahwa basis penggemar akan menghargai mereka.
Fujifilm memperluas rentang fokalnya tetapi [menurunkan control fisik](http://www.plimbi.com/article/9859/user-account-control-uac-windows-vista-dan-windows-7 "Mengenal Fungsi User Account Control (UAC) Pada Windows Vista dan Windows 7") pada kamera seri HS terbaru. Akankah penggunanya menghargai keputusan tersebut? Seri superzoom Fujifilm HS biasanya menarik bagi fotografer antusias karena dua alasan: kamera ini menyerupai DSLR, dan memiliki control yang lebih baik selain kualitas gambar dibandingkan kamera lain di kelasnya. Pada uji lab yang kami lakukan, kamera ini tidak pernah mencapai tingkat tertinggi di kelas superzoom, tetapi mereka memiliki pengguna yang setia.
Kami harus menghabiskan beberapa waktu dengan produk terbaru, HS50EXR. Fujifilm membuat beberapa penyesuaian pada [**Kamera Fujifilm Finepix**](http://www.plimbi.com/review/56062/kamera-fujifilm-finepix "Review Kamera Fujifilm FinePix HS50EXR - Kamera Yang Menyerupai DSLR") untuk mengikuti tren pasar, tetapi kami tidak yakin bahwa basis penggemar akan menghargai mereka.
**Desain & Fitur**
Saat ini, hal yang lebih besar merupakan hal yang lebih baik, sehingga Fujifilm menggunakan lensa zoom 42x (24-1000 mm) pada HS50EXR, meningkat dari lensa 30x yang digunakan pada generasi sebelumnya. Fitur yang paling menarik masih tetap pada lensa yang dapat diputar untuk pembesaran dan cincin fokus yang halus, dengan tekstur yang bergerigi. Ini adalah hal terdekat dengan DSLR yang dapat Anda rasakan pada superzoom.
Perubahan besar lainnya adalah LCD yang dapat diputar. Ini adalahfitur yang luar biasa untuk video dan fotografi dengan sudut pengambilan yang sulit. Namun, sebagai konsekuensinya, badan kamera tidak lagi memiliki ruang untuk hotkeys seperti yang dimiliki oleh HS30EXR dan pendahulunya. Ini adalah pilihan desain [yang membuat kamera](http://www.plimbi.com/article/10438/panasonic-lumix-dmc-lx7-kamera "Panasonic Lumix DMC LX7- Kamera Panasonic Prosumer Terbaru") ini berbeda, dan hal lain yang membuat kamera ini lebih menyerupai DSLR.
Sensornya juga diperbarui, meskipun masih CMOS EXR ½ inci 16 megapiksel (versi II, saat ini). Pemotretan berlanjut didukung pada kamera ini hingga 11 fps, sebaik video 1080/60p. Seperti beberapa Fuji seri X kelas atas, HS50EXR menggunaan sistem fokus otomatis dengan pendeteksian ‘contrast and phase’ - sesuatu yang harus mengembangkan kecepatan dan akurasi AF.
**Kegunaan**
Seri HS telah menjadi superzoom yang paling nyaman dan dan memiliki tampilan fisik yang terbaik untuk beberapa generasi. Kami telah melakukan beberapa pemotretan yang cukup meluas dengan HS30EXR dan terutama HS20EXR di masa lalu, dan HS50EXR terasa seperti itu chip lain dari blok yang sama.
Zoom manual yang halus memungkinkan kontrol yang lebih baik dibandingkan pengaturan zoom elektronik seperti pada kebanyakan superzoom lainnya. Walaupun cincin lensa pada model sebelumnya merupakan fitur yang baik, kamera tersebut sulit untuk menggunakan fokus manual yang andal - selalu sulit dengan jendela bidik elektronik. Akan tetapi, Fuji menerapkan fokus yang lebih baik pada HS50EXR sehingga fokus manual akan berguna. Kami telah menguji hal tersebut, tidak ada masalah. Kinerja fokusnya seperti kamera seri X terbaru, meskipun tidak cukup [halus seperti Sony NEX.](http://www.plimbi.com/review/32/sony-ericsson-xperia-x10 "Sony Ericsson Xperia X10")
Terdapat banyak pilihan pemotretan pada kamera ini, mungkin salah satu pilihan terbanyak di kelas superzoom. Mode pemotretan EXR membuka kunci beberapa pengambilan foto alternatif dan teknik pengolahan; pada kamera EXR yang lebih tua, mereka telah meunjang kualitas gambar dalam beberapa situasi. HS50EXR juga dapat menghasilkan RAW, dan memungkinkan tingkatan kontrol atas pilihan pengolahan JPEG seperti pengurangan noise dan ketajaman.
Ketika kami menggunakan HS50EXR, kita merindukan jajaran hotkeys di sebelah kiri. Sebagai gantinya, Fujifilm menambahkan menu Q dari kamera seri X - pada dasarnya merupakan panel kontrol dengan segala pengaturan yang penting di satu tempat. Hal ini sedikit kurang nyaman dibandingkan seperangkat tombol fisik. Akan tetapi, fotografer tampaknya akan lebih nyaman dengan menu yang ‘berat’ berkat peningkatan kamera compact. Anda mungkin berbeda.
**Kesimpulan**
HS50EXR adalah bukti bahwa kelas superzoom terus melakukan diversifikasi. Kebanyakan dari mereka berusaha untuk mencapai batas tertinggi yang tetap masuk akal dalam hal tingkat pembesaran, termasuk Canon SX50 HS; angka yang besar selalu terlihat luar biasa di lembar spesifikasi. Produk lainnya, seperti Panasonic FZ200, fokus pada perangkat yang lebih halus seperti konstan, aperture yang cerah, dan control yang menyerupai DSLR - yang adapat membuat fotografer antusias menjadi lebih tertarik. Kedua pendekatan tersebut memiliki manfaat. Kedua kamera tersebut merupakan kamera nomor 1 dan 2 pada kelas superzoom.
HS50EXR harus menjadi superzoom yang baik - 1000mm telephoto sangat mengesankan, dan kami kami telah melihat Canon dan Nikon juga telah melakukan hal serupa. Merupakan sedikit[ kejutan melihat Fujifilm ](http://www.plimbi.com/article/10468/kamera-digital-terbaik-Fujifilm-FinePix-XP150 "Fujifilm FinePix XP150 - Kamera Digital Terbaik Untuk Bertualang")menjauh dari pendekatan antusias-sentris. Ini bukan perubahan besar-besaran dibandingkan pendahulunya, dan lensanya yang bergerigi membuat kamera ini memiliki desain yang atraktif di kalangan superzoom.
Kualitas gambar juga mampu memuaskan kami. Menu Q membuat pengguna mudah melupakan control fisik yang sudah tidak terdapat pada kamera ini.
[HAM]
About The Author
999
Administrator
Plimbi Editor
Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel