HTC Desire VC vs SmartFren Andromax-I, Duel Android ICS Dual On CDMA GSM

27 Mar 2013 14:00 5839 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kali ini Paseban akan membandingkan dua ponsel yang mungkin untuk sebagian orang akan merasa sedikit aneh. Jika dari aspek harga, banderol keduanya memang bak bumi dan langit, sebab HTC Desire VC dipatok dua kali lipat dari Smartfren Andromax-I (2,6 juta vs 1,2 juta). Berikut reviewnya.

Kali ini Paseban akan membandingkan dua ponsel yang mungkin untuk sebagian orang akan merasa sedikit aneh. Jika dari aspek harga, banderol keduanya memang bak bumi dan langit, sebab HTC Desire VC dipatok dua kali lipat dari Smartfren Andromax-I (2,6 juta vs 1,2 juta). Namun coba perhatikan fitur dan spesifikasi teknis keduanya. Pada bidang antarmuka, Desire VC dan Andromax-I mengusung spesifikasi layar yang sama, 4 inch dengan resolusi 480 x 800 piksel. Begitu juga dengan perangkat lunak, di mana keduanya membenamkan OS Android 4.0 ICS. Simak ulasan perbandingan lengkap antara keduanya berikut ini.

Desain

Dalam hal desain, tak diragukan lagi, HTC Desire VC lebih baik. Ponsel asal Taiwan ini unggul setidaknya dalam hal estetika yang terlihat lebih cantik dan bahan casing yang lebih premium. Cukup kontras ketika dijejerkan dengan Andromax-I yang dibalut bahan plastik berteknik doff. Jumlah port dan konektivitas imbang, keduanya menyediakan lubang microUSB, tombol power, audio jack 3.5 mm serta tombol volume. Tak ada tombol shutter kamera, perbedaan terjadi pada deretan tombol haptic. Di sini Andromax-I lebih banyak, dengan haptic Menu, Home, Back, dan Search. Sementara Desire VC hanya menghadirkan Back, Home, dan Multitasking. Kendati demikian, Paseban tidak mendapatkan perbedaan besar selisih tersebut.

Layar

HTC Desire VC dan Smartfren Andromax-I sama-sama menawarkan layar 4 inch dengan resolusi 480 x 800 piksel. Keduanya mendukung accelerometer, proximity, dan sensor cahaya. Untuk fungsi multitouch, Desire VC bisa menerima sampai 4 titik sentuh, sedang Andromax-I sampai 5 titik, perbedaan yang signifikasi terletak pada jenis kaca yang dipakai. Jika berbicara soal ini, layar Super LCD yang dibesut Desire VC secara telak mengungguli IPC LCD milik Andromax-I. Hamparan kaca Desire VC yang tipis tampak lebih tajam dan lebih terang, reproduksi warna juga lebih natural dan hidup.

Kamera

Di bidang fotografi, Desire VC dan Andromax-I mengayakan kamera berkekuatan 5MP, hanya Andromax-I memiliki kamera depan 1.3MP, sementara lampu kilat hanya ditemukan pada Desire VC. Keduanya diperkaya dengan teknik autofokus dan touchfocus, fungsi geo-tagging juga ditemukan pada keduanya, namun untuk face and smile dectection dan fitur makro hanya ada pada Desire VC. Adapun Andromax-I unggul dengan panorama-nya.

Pengetesan proses penguncian titik fokus dan shutter-lag berlangsung imbang, keduanya tergolong cepat sekitar 1-2 detik. Foto-foto hasil jepretan memperlihatkan jika keduanya memiliki plus minus masing-masing, gambar-gambar dari Desire VC tampak lebih hidup tetapi masih lebih banyak meninggalkan noise. Begitu juga dengan Andromax-I, meski terlihat lebih natural dengan hue yang lebih terkontrol, warna yang didapat tidak setajam Desire VC.

Performa

Pada aspek hardware Andromax-I yang dibanderol lebih murah justru sudah ditopang oleh prosesor dualcore 1 GHz, padahal Desire VC yang harganya dua kali lebih mahal namun masih berstatus singlecore 1 GHz. Keduanya memakai chipset dari Qualcomm, Desire VC menggunakan MSM7227A sedangkan Andromax-I sudah mengadopsi MSM8625 terbaru. Sistem kontrol grafis pun Andromax-I lebih tinggi dengan Andreno 203 (Desire VC masih Andreno 200). Mana yang lebih baik? Walau sama-sama berteknologi 45 nm, MSM8625 yang lebih segar jelas lebih baik. Selain kinerja yang memang terasa lebih gesit, hasil uji beberapa aplikasi benchmark pun Andromax-I membuktikan lebih digdaya. Berikut hasil lengkapnya.

Performa

Setiap peserta menggunakan sistem operasi Android 4.0 ICS, hanya saja versi Andromax-I lebih baru yaitu v4.0.4 sedangkan Desire VC menggunakan Android v4.0.3, saat ini belum ada informasi apakah keduanya akan mendapatkan pembaruan ke versi terbaru atau tidak. Bicara soal antarmuka, HTC Sense UI milik Desire VC jelas lebih kaya ketimbang interface Android ICS standar Andromax-I, tak hanya pada tampilan visual, sistem integrasi antar aplikasi pun Desire VC lebih luas dan mendalam. Untuk aplikasi, karena setiap peserta disokong oleh layanan Google mobile service, maka ada lebih 650 ribu aplikasi yang bisa dinikmati pada kedua ponsel ini. Untuk aplikasi bawaan, Desire VC lebih menguntungkan, berkat fasilitas Car (mode antarmuka berkendara) dan aplikasi *document editor Polaris, Paseban rasa dua aplikasi tersebut lebih berguna ketimbang layanan-layanan Smartfren yang disiapkan Andromax-I.

Kedua smartphone menawarkan dua unit slot SIM card, yaitu GSM dan CDMA. Keduanya mendukung mode dual-on, sehingga dua kartu yang dipasang dapat aktif secara bersamaan. Pengguna dapat membongkar pasang kartu, hanya saja khusus untuk slot CDMA di Andromax-I, dikunci ke nomor Smartfren, sementara itu hanya slot CDMA yang mendukung jaringan 3G (Evdo Rev.A), karena slot GSM hanya mendukung EDGE. Fungsi dual SIM ini dimenangkan Desire VC, karena slot CDMA yang tidak di-lock.

Fitur pencari lokasi pada Desire VC dan Andomax-i didukung oleh sistem GPS built-in, juga Asissted GPS. Keduanya dilengkapi peta Google Maps dan sejumlah fasilitas pencari lokasi lainnya dari Google. Secara teori, pemilik keduanya dapat menemukan titik lokasi tanpak bantuan sinyal operator (offline), namun faktanya hanya Desire VC yang dapat melakukannya. Sebab ponsel ini ditopang oleh peta offline, HTC Location meski untuk mendapatkannya pengguna harus mengunduhnya secara terpisah (160 MB).

Audio

Untuk kategori hiburan musik, perbedaan paling menyolok ter jadi pada aplikasi, baik itu music player maupun radio FM. Dalam hal ini Desire VC kembali unggul, tak hanya cantik secara visual fitur-fiturnya pun jauh lebih lengkap. Sebut saja integrasi dengan SoundHund, update album art serta fasilitas sharing yang tersambung dengan berbagai jenis layanan jejaring sosial. Di sisi lain Andromax-I masih tampil sederhana dengan khas Android.

Guna mendorong kualitas suara, Desire VC mengAndalkan Beats Audio, sedangkan Andromax-I menyediakan sistem equalizer, plus bass booster dan 3D effect. Melalui earphone independen dari Senheisser, semburan lagu dari Desire VC terdengar lebih halus dan terkontrol meski output dari Andromax-I juga masih tergolong baik. Lagu-lagu yang dimuntahkan loud speaker juga lebih berpihak pada Desire VC karena noise lebih teredam. Radio FM, keduanya memakai antena eksternal, sehingga untuk menikmatinya earphone wajib dipasang. Fitur-fiturnya tak jauh berbeda, yakni auto scan, manual scan, dan playlist. FM recorder hanya ditemukan pada Andromax-I.

Kesimpulan

Dari sisi harga, memang keduanya sangat berbeda jauh, Desire VC yang dibanderol Rp 2,6 juta sangat jauh dengan banderol harga SmartFren Andromax-I di kisaran Rp 1,2 juta. Perbedaan harga yang hampir dua kali lipat tentunya merupakan perbedaan yang sangat signifikan, namun bila Anda mencari ponsel Android dengan harga murah namun spesifikasi yang lumayan, maka SmartFren Andromax-I merupakan pilihan yang sangat tepat, mengingat spesifikasi yang ditawarkan masih mampu dibandingkan dengan ponsel sekelas Desire VC yang merupakan ponsel mid end.

Tapi, nama besar HTC tentunya bukan hanya sebuah nama besar tanpa arti dan kekuatan. Kemampuan serta fitur yang mumpuni sudah disematkan ke dalam HTC Desire VC untuk meningkatkan performa serta kualitas dari ponsel itu sendiri. Berbagai fitur seperti audio dan layar menjadi salah satu bagian yang sangat diperhatikan oleh HTC. Jadi untuk Anda yang mengincar kualitas spesifik, maka Desire VC lebih unggul dibandingkan dengan SmartFren Andromax-I. [IRW]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel