Inilah Proses Kematian Ponsel BlackBerry

20 Mar 2013 13:00 4402 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Ada satu masa di mana setiap pengusaha, mahasiswa, hingga orang-orang biasa memiliki ponsel yang bernama BlackBerry. Pada masa itu, hampir setiap lima menit mereka membuka ponsel tersebut, entah untuk membuka email, membuka sosial media, dan lainnya. BlackBerry menjadi layaknya seorang Darth Vader yang menjadi penguasa dunia ini.

Ada satu masa di mana setiap pengusaha, mahasiswa, hingga orang-orang biasa memiliki ponsel yang bernama BlackBerry. Pada masa itu, hampir setiap lima menit mereka membuka ponsel tersebut, entah untuk membuka email, membuka sosial media, dan lainnya. BlackBerry menjadi layaknya seorang Darth Vader yang menjadi penguasa dunia ini. Sayangnya, masa-masa itu kini telah berlalu dan BlackBerry sekarang menjadi layaknya seorang pilot pesawat yang sudah kehabisan bahan bakar dan menunggu waktu kematiannya. Kenapa bisa begitu?

Banyak faktor yang mengacaukan pesta pora BlackBerry tersebut, terutama kehadiran iPhone dan Android. Kehadiran dua sistem operasi tersebut cukup mengagetkan BlackBerry, namun sayangnya BlackBerry tidak bisa memberikan inovasi yang mutakhir untuk menyaingi keduanya. Sekarang, BlackBerry mencoba untuk meraih kembali kejayaan dengan mengeluarkan BlacBerry 10. Akan tetapi jika BlackBerry 10 tersebut gagal, maka kematian sudah ada di depan mata. Berikut Paseban akan mengulas alur kehidupan BlackBerry dari awal kelahiran hingga saat-saat krisisnya seperti sekarang ini.

1999

Inilah awal mula ponsel BlackBerry muncul ke pasaran dengan perangkat andalannya yaitu BlackBerry 850. Dengan dukungan email, jaringan data wireless, dan juga keyboard Qwerty, perangkat ini benar-benar memberikan terobosan baru dalam dunia mobile. Peluncuran BlackBerry 850 ini membuat pendapatan perusahaan BlackBerry yang pada saat itu masih bernama RIM meroket sebesar 80% ke angka $85 juta.

2004

Pengguna BlackBerry semakin hari semakin bertambah hingga pada tahun 2004 menembus angka satu juta pengguna. Hal tersebut tentu saja semakin meningkatkan pendapatan BlackBerry yang menembus angka hingga $350 juta.

2007

Pada tahun 2007 BlackBerry telah memiliki pengguna hingga sekitar 10 juta, dan saat itu RIM menjadi perusahaan di Kanada yang paling menguntungkan. Dengan keyboard Qwerty-nya BlackBerry seakan menjadi perangkat yang sangat ekslusif sehingga semenjak itu banyak produsen yang membuat ponsel dengan keyboard Qwerty.

Di tahun yang sama, Apple meluncurkan sebuah smartphone yang diberi nama iPhone pada bulan Juni. Majalah Time menobatkan iPhone sebagai sebuah penemuan terbaik di tahun itu dan smartphone tersebut juga digadang-gadang akan mengalahkan ketenaran BlackBerry.

2008

Pada bulan Oktober tahun 2008, Google meluncurkan sebuah sistem operasi open source untuk smartphone yang diberi nama Android.

Kemunculan dua buah ponsel pesaing tersebut membuat para pengguna BlackBerry menuntut RIM agar mampu mengeluarkan ponsel yang serupa. Sayangnya, RIM hanya mampu membuat sebuah perangkat ‘pas-pasan’ yaitu BlackBerry Storm. BlackBerry Storm merupakan perangkat BlackBerry pertama yang memiliki touchscreen dan tidak disertai dengan keyboard Qwerty. Perangkat tersebut sering mendapat julukan sebagai iPhone-nya RIM. Walaupun mampu terjual sebanyak satu juta unik di tahun pertamanya, namun jumlah tersebut kalah jauh jika dibandingkan dengan iPhone yang mampu terjual hingga satu juta unit dalam waktu 3 bulan saja.

Semenjak saat itu, harga saham RIM terus menurun dan BlackBerry menjadi smartphone kelas 2 jika dibandingkan dengan iPhone dan Android.

2010

Pada tahun 2010 BlackBerry mencoba bangkit dengan meluncurkan BlackBerry Torch. Ponsel touchscreen yang dilengkapi dengan keyboard Qwerty tersebut mampu terjual sebanyak 100 ribu unit di minggu pertama peluncurannya. Sayangnya, jumlah tersebut kalah jauh jika dibandingkan dengan iPhone 4S yang terjual sebanyak 1 juta unit di minggu pertamanya. Pada tahun 2010 juga iPhone mampu menyalip jumlah pengguna BlackBerry yang semakin menurun.

2011

Pada musim semi 2011, tanda-tanda kehancuran BlackBerry mulai Nampak ketika mereka mem-PHK sebanyak 10% dari total karyawannya. Lebih parahnya lagi, infrastruktur RIM harus mengalami kerusakan sehingga semua pengguna BlackBerry di seluruh dunia tidak bisa mengakses email, internet, dan juga instant messaging selama tiga hari berturut-turut di bulan oktober. Dan puncaknya adalah ketika co-CEO BlackBerry memutuskan untuk hanya digaji sebesar 1 dollar setiap bulannya semenjak bulan Desember 2011.

2012

Walaupun telah melakukan banyak perombakan internal, namun tetap saja RIM gagal untuk bangkit. Kesalahan utama yang mereka lakukan tentu saja adalah ketidakmampuan untuk melakukan inovasi pada ponsel yang mereka ciptakan. Di akhir tahun 2012, RIM memutuskan untuk mengganti nama perusahaannya menjadi BlackBerry dan mengumumkan untuk meluncurkan BlackBerry 10 di tahun 2013.

BlackBerry 10 benar-benar akan menjadi pertaruhan yang sangat besar. Jika mengalami kegagalan, maka mungkin kita tidak akan pernah melihat lagi produk BlackBerry di masa yang akan datang. [GAN]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel