Tanggap terhadap tren ponsel ponsel pintar high end yang terus berkembang ke arah layar full HD, HTC meluncurkan ponsel yang memiliki kualitas yang menyamai full HDTV yaitu LCD3 beresolusi 1080p. HTC Butterfly sendiri merupakan versi global dari HTC J Butterfly yang beredar di Jepang. Tidak hanya revolusi dalam hal layar, namun spesifikasi tinggi yang disematkan terhadap ponsel inipun menjadi kelebihan dan kekuatan yang menjadi unggulan untuk ponsel kupu kupu ini. Penasaran? Berikut reviewnya.
Desain
Mengambil konsep layar lapang, desain tipis dan ringan mambuat HTC Butterfly sangat nyaman untuk digenggam. Namun lebarnya layar membuat para pengguna terutama orang Asia akan kesulitan untuk mengetik dengan satu tangan. Tampilan casing yang mengkilap dengan coating glossy memberikan ponsel ini kesan premium nan mewah. Sekilas, ponsel ini mirip dengan HTC One X. Pada bagian depan terdapat earpiece, kamera depan dan LED. Di bawah layarnya ada 3 tombol haptic, yaitu back, home, dan recent apps. Di bagian belakang ada indicator LED yang menyala merah saat ponsel di-charge, kamera, LED flash, serta logo HTC dan Beats Audio. Sayangnya, ponsel ini menggunakan sistem unremovable battery, atau baterai ponsel tidak dapat dilepas. Sehingga back cover dari ponsel ini tidak dapat dilepas. Ini menyebabkan pada bagian pinggir dapat ditemukan slot slot microSD dan micro SIM. Selain itu, ada tombol volume di bagian kanan.
Layar
HTC Butterfly memiliki penampang visual berukuran 5 inci dengan tipe Super LCD3 resolusi 1920 x 1080 piksel Full HD. Dilapisi dengan Corning Gorilla Glass 2, membuat layar ponsel ini cukup kokoh. Ponsel ini sendiri merupakan ponsel pertama yang menawarkan layar full HD 1080 x 1920 piksel, 5 inci. Tidak hanya itu, kerapatan piksel pada ponsel ini cukup tinggi dibandingkan dengan ponsel high end lainnya. Seperti pada Samsung Galaxy SIII yang hanya memiliki 720 x 1280 piksel, 4.8 inci. Pada bagian tepi layar, ponsel ini memiliki karakteristik mencembung, sehingga menghindari resiko mengumpulnya debu di bagian pinggir karena sapuan tangan. Desain layar terbilang cukup memuaskan karena mempertimbangkan banyak aspek yang terkadang terlewatkan oleh ponsel yang sudah beredar saat ini.
Performa
Menggunakan Jelly Bean dan HTC Sense 4+ membuat perpindahan halaman ke halaman lainnya terasa sangat smooth. Pada mode lockscreen, akan muncul ikon half circle di bagian bawah layar Anda. Ponsel ini juga menyediakan 7 model lockscreen yaitu Wallpaper, Productivity, Photo Album, People, Stocks, Music dan Without Lockscreen. Pada homescreen, Anda akan menemukan 7 halaman dengan efek transisi 3D yang sangat menggoda.
Pada bagian audio, pemutar musik dilengkapi dengan album art yang dapat dimuat secara full screen. Kategorisasi berdasarkan artis, album, lagu, playlist, genre, dan folder membuat kenyamanan pendengar musik semakin dimanjakan. Fitur shuffle dan queue pun menjadi salah satu perhatian khusus, karena masih jarang fitur ini disematkan pada sebuah ponsel. Kehadiran Beats Audio membuat output audio via headset sangat nyaring dengan kualitas bass yang sangat baik.
Ponsel ini berbasis Android versi 4.1 atau Jelly Bean dengan prosesor Qualcomm Snapdragon S4 Krait dan quad core 1.5 GHz dan Adreno 350 GPU. Untuk mendukung kinerjanya, ponsel ini dilengkapi dengan space memory 2GB RAM dan internal memory 16 GB dan tambahan microSD yang mendukung hingga 32 GB.
Kamera
Pada bagian kamera, resolusi kamera masih menggunakan standar ponsel pintar yang sudah beredar, yaitu 8MP dengan kamera sekunder 2.1 MP. Beragam fitur dan pengaturan sudah disematkan pada ponsel ini. Kualitas foto tentunya tidak perlu diragukan lagi, hasil yang natural dan tajam berbagai objek outdoor menjadikan kamera HTC Butterfly memang memiliki kelas premium.
Kesimpulan
HTC mengandalkan kualitas layar dengan resolusi terbesar saat ini untuk sebuah ponsel. Berbagai spesifikasi dan fitur mumpuni pun ikut disematkan di dalam ponsel ini. Tentunya ini merupakan bekal yang sangat cukup untuk bersaing di pasar ponsel pintar high end. Sayangnya ponsel ini sendiri belum diketahui kapan secara resmi masuk ke Indonesia. Beberapa penjual sudah mulai menjual ponsel ini, namun dalam kondisi BM atau tidak resmi dan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi yaitu sekitar Rp 7,5 juta. [IRW]