Smart Planetarium merupakan aplikasi astronomi terbaru di Nokia Store. Memang aplikasi untuk Symbian sendiri tidak terlalu ramai dibandingkan dengan Android dan iOS, namun belum tentu sepinya peredaran aplikasi di Symbian bukan berarti bahwa tidak ada aplikasi terbaik yang bisa Anda dapatkan untuk perangkat Symbian Anda, salah satunya adalah Smart Planetarium yang akan membantu Anda dalam melihat pergerakan bintang di angkasa luas guna menambah pengetahuan.
Kinerja grafis aplikasi astronomi ini sedikit lamban dan tidak mencerminkan keramahan. Namun, ketika mempelajari dengan detail aplikasi ini dan mempertimbangkan fitur aplikasi ini, sebenarnya aplikasi ini memberikan gambaran yang sangat berbeda dibandingkan dengan aplikasi lain.
Ketika Anda pertama kali membuka Smart Planetarium, Anda akan disambut dengan peta bintang dari langit lengkap dengan rasi bintang, garis khatulistiwa (termasuk kompas), dan bahkan garis ekliptika (garis yang menandakan matahari muncul untuk melintasi angkasa). elemen user interface satu-satunya adalah zoom kontrol (tidak ada pinch to zoom) dan tombol ESC yang menunjukkan toolbar. Bar tersebut hanya memiliki opsi keluar dan ikon menu walaupun tidak ada ikon gaya toolbar. Nokia Belle di antara pilihan menu yang tersedia adalah untuk mengganti mode untuk pola ekliptika dan konstelasi, selain grid azimut.
Mengetuk pada setiap objek di langit akan membawa sebuah tabel teks berwarna kuning yang memberikan statistik vital astronom apapun yang mungkin ingin diketahui, misalnya besarannya, jenis spektral, koordinat dan sebagainya. Selanjutnya, objek tertentu yang menarik di lingkungan tata surya akan memiliki layar khusus untuk menampilkan animasi fitur dinamis, gerakan dari empat satelit terbesar Jupiter, dan fase Bulan, Venus dan Merkurius. Animasi ini dapat dijalankan bolak-balik melalui slider atau dapat ditingkatkan secara bertahap melalui waktu yang ditetapkan melalui tombol pada layar.
Sayangnya, tidak ada modus pencarian sehingga membutuhkan eksplorasi pengguna untuk menarik, zooming, tapping dan untuk mengidentifikasinya. Meskipun kehadirannya tidak segera jelas, ada juga pandangan augmented reality. Fitur ini tidak terlalu jelas karena tampaknya dinonaktifkan, dan untuk melihat sudut yang menunjuk ke arah cakrawala, tidak akan diaktifkan sampai Anda menunjuk ke atas ponsel ke arah atas atau langit. Ini benar-benar masuk akal, itu membuat cara yang halus untuk untuk mengubah augmented reality dan menonaktifkannya.
Selain menetapkan koordinat pandang Anda yang didasarkan pada waktu saat ini, data dan koordinat GPS, Anda juga memungkinkan untuk mengisi lokasi, tanggal dan waktu secara manual. Hal ini sangat berguna untuk menilai lokasi obyek di langit pada masa perjalanan observasi.
Secara keseluruhan, Smart Planetarium merupakan aplikasi astronomi yang cukup komprehensif, namun aplikasi ini kehilangan beberapa fitur kunci, seperti obyek Messier, dan mode merah untuk membantu night vision alami seseorang. Seperti disebutkan di atas, kurangnya alat pencarian membuat sesuatu yang lebih dari browsing yang kasual agak rumit. Dibandingkan dengan aplikasi lain seperti Stellarium Mobile dan Star Chart, grafis dari Smart Planetarium, terlihat jelas kosong. Entah apa yang dimaksud oleh pengembang dari aplikasi ini untuk menciptakan aplikasi baru atau pendamping dari pengamatan bintang yang serius. Sebagian besar pilihan akan menunjuk ke yang terakhir, tetapi dalam kasus bahwa kurangnya modus pandang malam adalah tanda serius terhadap hal itu. Aplikasi ini sendiri dihargai dengan harga Rp 5.000 yang mampu menjadi pesaing bagi beberapa aplikasi serupa lainnya. [PY]
