Paseban pernah membahas aplikasi Google Sky Map. Kini dengan perkembangan di dunia teknologi mobile dan hadirnya Augmented Reality, sebuah aplikasi berfungsi sama seperti Google Sky Map namun memiliki tampilan yang lebih nyata telah hadir. The Invisible universe bisa menjadi planetarium yang lebih nyata di Android Anda.
The Invisible Universe berfungsi sama Pada Google Sky Map di mana dengan menggunakan GPS untuk mengetahui letak pengguna, pengguna dapat mengetahui dimana letak obyek luar angkasa dari tempat dia berdiri. Bedanya adalah Google Sky Map menggunakan layer gambar biasa, yang pada Google Maps disebut tampilan "Terrain."Â Sedangkan The invisible universe menggunakan layer foto dari luar angkasa yang sebenarnya, membuat aplikasi ini lebih nyata. Dan yang lebih lagi dari aplikasi besutan Xperia Studio ini adalah ia memiliki 5 layer yang berbeda: Far Infrared, X-Rays, Gama Rays, Ionized Gas, dan Neutral Gas.
Pada layar paling bawah, sebuah garis dengan lima lingkaran, adalah untuk menentukan layer apa yang ingin Anda lihat. Dan pada setiap layer Anda bisa tap "Info"Â untuk mendapatkan penjelasan dari apa yang sedang Anda lihat.
Aplikasi yang diciptakan oleh seorang Astronomer NASA, Dr. Joshua Peek, ini tersedia di Android Market secara gratis. The Invisible Universe memiliki data yang cukup besar, 20 MB, dan hanya kompatibel dengan OS Android versi 2.2 (Froyo) ke atas. Memang pengembang dan penerbit dari aplikasi ini adalah Xperia Studio yang merupakan bagian dari Sony Ericsson, namun aplikasi ini tidak hanya untuk perangkat Android Xperia saja. Paseban telah mencoba aplikasi ini pada Samsung Galaxy Gio dan berjalan sangat lancar.
Berikut Video Demo dari The Invisible Universe yang dijelaskan sendiri oleh sang pencipta Dr. Joshua Peek:
RY