Lenovo dan LG terbilang masih belum terlalu terkenal di pasar Indonesia dalam bidang ponsel. Lenovo yang lebih terkenal dengan produk notebooknya dan LG yang terkenal produk elektronik non-ponselnya terbilang masih kalah pamor dengan Samsung dan Apple yang juga memiliki produk lain selain ponsel. Memang benar bahwa Samsung dan Apple saat ini mendominasi pasar ponsel dengan produk milik mereka.
Namun, ini tidak berarti bahwa Lenovo dan LG dapat diremehkan begitu saja. Terbukti bahwa justru Google mempercayakan produk Nexus 4 mereka kepada LG. LG Nexus 4 sendiri diperkirakan akan dibanderol dengan harga sekitar 6 juta rupiah di Indonesia nanti. Sambil menunggu ulasan detail mengenai LG Nexus 4, Paseban akan menyuguhkan ulasan mengenai Lenovo P700i dan LG Optimus L9 yang keduanya merupakan handphone android ice cream sandwich yang cukup layak diperhitungkan:
Desain
Body dari P700i agak berat, 162g. Cover belakangnya memakai bahan plastik bermotif kulit jeruk. Hanya sisi kanan yang ada tombol, volume dan shutter kamera. Melakukan screenshoot tekan power (di sisi atas) sekaligus tombol pengecil suara (minus). Sebagai ponsel dual SIMcard, penempatan SIM dibuat bertumpuk slot microSD. SIM 1, akses jaringannya 2G dan 3G, SIM 2 hanya 2G (EDGE). Kameranya tidak ditemani oleh LED flah, namun di bagian depan ada kamera kedua. Jika melihat milik Lenovo P700i, tidak berbeda dari ponsel Android ICS pada umumnya, karena memang bukan UI milik Lenovo semisal TouchWiz milik Samsung. Di Lenovo sendiri dilengkapi 3 layar homescreen, dapat dikustomisasi tentunya. Berbagai pengaturan bisa dilakukan di sini termasuk mengintegrasikannya ke jejaring sosial, semisal Facebook secara realtime.
Berbentuk kotak memanjang, ponsel L9 terlihat kaku dan kurang stylish di eksterior. Kesan ala yang bisa langsung dicermati. Berukuran 4.7 inci layarnya terlihat tajam dan jernih. Melihat menu dari beragam sudut pandang tetap optimal. Anda tidak perlu kuatir mengoprasikannya sekalipun si bawah terik cahaya matahari, karena menunya tetap terlihat jalas. Minim tombol. Sama dengan ponsel Abdroid kebanyakan yang hanya mengandalkan papan kaca sebagai lahan eksekusi fitur. Hanya tombol home saja yang terdapat pada bagian muka. Selebihnya merupakan tombol haptic. Tombol lain yang bisa dijumpai ada di bagian muka. Selebihnya merupakan tombol haptic. Tombol lain yang bisa dijumpai ada di bagian tepi. Uniknya, tombol power ditaruh pada bagian kanan bukan di kepala. Dan pada posisi tepi kiri dibuat kapling untuk tombol volume. Padahal, biasanya posisi tombol volume di kanan untuk menaik turunkan suara dengan ibu jari.
Multimedia
Dengan resolusi kamera 5MP, memungkinkan P700i punya kualitas serupa dengan Lenovo S650, apalagi dirakit dalam satu pabrikan. Melihat dari hasil kamera milik P700i, semua tergantung cahaya. Sejauh pengujian di siang hari dan ruangan dengan cahaya bagus hasilnya memuaskan. Sebaliknya malam hari kualitas gambar seadanya karena tidak ada lampu kilat.
Cerdiklah dalam penggunaannya, terutama mengatur pengaturan kamera. Berbagai pengaturan tersedia dan terbilang lengkap. Mulai dari efek, scene mode, exposure, brigtness dan lain-lain. Smartphone ini bisa sudah disertai dengan burst shoot hingga 16 kali pengambilan gambar dalam sekali tekan. Sudah ada fitur panoramanya namun tidak bisa disebut juga 3D. Sementara untuk kamera depannya bisa digunakan untuk video call namun hanya SIM satu saja. Pemutar musik bawaan Android ICS standar saja seperti pada umumnya. Dilengkapi Equalizer dan kita dapat mengatur agar pemutar musiknya mati sendiri, jadi kalau ketiduran bukan masalah. Lenovo P700i disertai aplikasi 'Play Musik' yang punya tampilan lebih baik dari bawaan Android. Suaranya terbilang bagus namun tidak disertai teknologi Dolby seperti layaknya S560.
Sedangkan LG Optimus L9 tidak memiliki shutter kamera secara khusus. Anda harus melakukan jepretan dengan menyentuh layar kapasitifnya. Tinggal tentukan saja titik fokus dimana Anda akan menajamkan objek. Lalu lensa akan membidik dengan cermat titik tersebut. Lalu akan merekamnya menjadi still image. Selain menyentuh layar kapasitif, LG menawarkan cara memotret yang berbeda. Caranya, cukup dengan menggunakan perintah suara, objek yang akan difoto sudah bisa terekam.
Hasil foto yang di hasilkan kamera Optimus L9 tergolong tajam. Mengabadikan foto di dalam ruang, bisa di terjamahkan dengan prima oleh lensanya. Menggunakan flash bodi secara otomatis cukup membantu untuk menerangi objak di lingkungan yang minim cahaya. Di tempat terpisah pada kondisi outdoor, gambar yang dihasilkan lebih tajam dengan warna yang cukup matang.
Kinerja
Lenovo menanamkan Prosesor MTK 6577 yang merupakan karya dari MediaTek. Sebuah perusahaan produsen semi konduktor fables asal Taiwan. Sengaja dihadirkan sebagai platfrom untuk ponsel dua core di bawah Rp2 jutaan. Sebelumnya IMO S88 Discovery memang sudah memakainya. Tapi rasanya tidak asik membandingkannya tanpa memegang unit keduanya. Chipset MTK6577 menawarkan prosesor dual core 1Ghz Cortex A9 milik ARM dan diklaim dapat berjalan di Android Jelly Bean (belum ada info P700i upgrade Jelly Bean). Mampu mengdongkrak kinerja kamera hingga resolusi 8MP. Dapat memutar video Full HD dan layar HD 720p.
Kesimpulan
Soal kinerja Optimus L9 tidak perlu disangsikan lagi. Untuk ukuran kelas menagah ponsel dengan bandrol tiga juta perak ini cukup mumpuni. Saat diajak bermain games dengan grafis tinggi tetap bisa berjalan lancar, tanpa ada lag muncul. Memutar video Youtube bisa berjalan dengan baik, streaming video berkualitas tinggi bisa diputar dengan ketajaman yang prima.
Hasil uji lain ketika dipaksa melakukan beragam aktivitas secara bersamaan. L9 tetap bisa berjalan mulus. Meskipun aplikasi yang dibuka tergolong dalam sekala berat. Sementara di baterai kekuatan 2150 mAh cukup untuk aktivitas online seharian penuh dalam pemakaian normal. Dari hasil uji Software AnTuTu, Quadrant, Neocore, dan NenaMark hasilnya positif. Dari hasil Quadrant hasilnya 3257 berada di atas Samsung galaxy Nexus. Untuk lebih lengkap lihat tabel. [IRW]