Hasanbahtiar.com - Cilacap - Cilacap menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih untuk mengikuti penilaian kota tangguh di kawasan Asia Pasifik, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Martono.ÂÂ
"Terkait dengan hal itu, tim UNISDR (United Office for Disaster Risk Reduction) menyelenggarakan kegiatan penilaian kota tangguh di Kabupaten Cilacap atas rekomendasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.ÂÂ
Ia mengatakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam penilaian kota tangguh adalah kajian risiko Cilacap sebagai wilayah rawan bencana.ÂÂ
Selain itu, kata dia, kesiapan aparat Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam upaya pengurangan risiko bencana.
"Kegiatan ini juga akan didukung oleh Uni Eropa serta akan ada rencana aksi berupa proyek dengan didasari alat berupa penilaian kesiapan 10 sektor dalam penanggulangan bencana," katanya.
Lebih lanjut, Martono mengatakan sebelum melakukan penilaian, delegasi UNISDR yang dipimpin Tejas dari India beraudiensi dengan Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman di Ruang Kerja Wabup Cilacap pada hari Senin (28/5).
Menurut dia, beberapa hal yang dibahas dalam audiensi tersebut di antaranya UNISDR memberikan dukungan secara substansi dan teknis serta didukung oleh Pemkab Cilacap untuk mewujudkan Cilacap sebagai kota tangguh.
"Manfaat yang diperoleh bagi daerah berupa UNISDR berpeluang untuk membawa lembaga donor dan investor untuk pembangunan Cilacap menuju kota tangguh," katanya.
Sementara itu, Wabup Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan terima kasih karena Cilacap mendapat kesempatan untuk mengikuti penilaian kota tangguh di kawasan Asia-Pasifik.
Ia mengatakan berdasarkan indeks risiko bencana, Cilacap menempati peringkat pertama di Provinsi Jawa Tengah.
"Penilaian kota tangguh memiliki korelasi dengan cita-cita Bupati Cilacap, yakni menjadikan 'Cilacap to be Singapura of Java' sehingga perlu diantisipasi oleh semua pihak, salah satunya adalah daya tarik investor berupa jaminan keamanan dari ancaman bencana. Oleh karena itu, perlu ada 'link' sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) dengan Industri yang ada di Cilacap," katanya.
Ia mengatakan saat audiensi dengan UNISDR, lembaga itu mengharap kehadiran Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam acara "Asia Ministrial Conference on Disaster Risk Reduction (AMCDRR) pada tanggal 3-6 Juli 2018 di Mongolia.
Dalam pertemuan setingkat menteri dari 20 negara di Asia-Pasifik itu, kata dia, Bupati Cilacap diminta untuk memaparkan tentang ketangguhan Cilacap dalam menghadapi bencana pada forum tersebut.
Cilacap wakili Indonesia untuk kota tangguh Asia Pasifik
Cilacap wakili Indonesia untuk kota tangguh Asia Pasifik