Root Pada Android, Perlukah?

31 Dec 2012 16:00 4204 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Salah satu hal yang paling utama atau sekedar hanya ingin tahu, banyak pengguna Android bebicara tentang *rooting*. Pada kesempatan kali ini, Paseban akan mencoba untuk membahas tentang proses root pada Android. Apakah proses *rooting* harus dilakukan? Apa keuntungannya?
Perangkat Android sudah bisa dibilang menjamur dimana-mana, dengan banyaknya produsen handphone dan *mobile* terkenal bekerja sama dengan sistem operasi besutan [Google](http://www.plimbi.com/news/10425/aplikasi-google "Aplikasi Google Search untuk iOS Dapatkan Fitur Perintah Suara Terbaru") ini, nama Android kian melesat mengalahkan competitor-kompetitornya. Perkembangan Android pun kini tidak bisa dianggap sepele dan harus diakui berkembang dengan sangat cepat. Salah satu hal yang paling utama atau sekedar hanya ingin tahu, banyak pengguna Android bebicara tentang *rooting*. Pada kesempatan kali ini, [Paseban](http://www.plimbi.com "Paseban Berita dan Informasi Teknologi") akan mencoba untuk membahas tentang proses [**root pada Android**](http://www.plimbi.com/review/16651/root-pada-android "Root Pada Android, Perlukah?"). Apakah proses *rooting* harus dilakukan? Apa keuntungannya? Proses root pada Android ini adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan kinerja perangkat Android. Banyak orang mengatakan bahwa *rooting* tidak harus dilakukan karena sistem Android yang semakin canggih ataupun virus yang dapat merusak perangkat Android Anda. Selain banyak orang yang menyebutkan bahwa proses [*rooting*](http://www.plimbi.com/article/2249/hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-rooting-android "Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Rooting Android") tidak perlu dilakukan, banyak pula pengguna lain yang mengatakan bahwa proses *rooting* perlu dilakukan karena ada beberapa aplikasi yang tergolong penting yang hanya bisa dijalankan bila perangkat Android Anda sudah berhasi di-root. Sayangnya, proses root ini diharamkan oleh beberapa produsen Android dengan menghanguskan garansi yang ada jika melakukannya. Root pada Android sering disamakan dengan akses Administrator pada Windows maupun *jailbreak* pada perangkat iOS. *Rooting* pada perangkat Android merupakan sebuah proses untuk mendapatkan akses penuh pada root partisi sistem yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan sebuah akses untuk mengontrol partisi tersebut. Sebenarnya, apa alasan yang masuk akal untuk melakukan proses root? Paseban telah merangkum beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Anda untuk melakukan proses root atau tidak. Pertama adalah aplikasi anti maling atau disebut dengan Anti Theft. Software ini merupakan software yang sangat penting dan harus ada pada perangkat Android Anda. Lalu apa hubungan software ini dengan proses rooting Android? Sebenarnya software ini tidak memerlukan *rooting* untuk menginstallnya ke dalam perangkat Android, namun aplikasi ini biasanya melakukan beberapa modifikasi sehingga dapat berjalan dengan fungsi penuhnya. Selanjutnya adalah aplikasi *backup* data. Dengan melakukan root, Anda dapat menginstall sebuah *recovery* yang membuat partisi boot pada Android yang mampu melaksanakan fungsinya sesuai dengan namanya. Ada beberapa recovery yang sudah terkenal dan banyak digunakan oleh pengguna Android lainnya, yaitu CWM atau ClockWork Mod. Pada aplikasi ini, Anda dapat mem-*backup* data yang menurut Anda penting. Jadi, saat sistem rusak akibat *malware* dan tidak dapat melakukan *booting*, Anda tinggal melakukan restorasi dari [*backup*](http://www.plimbi.com/article/2664/pkgbackup "Cara Setting Aplikasi PKGBackup untuk iPhone") tersebut. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan menggunakan aplikasi seperti Titanium Backup. Dengan aplikasi ini, Anda pun dapat melakukan *backup* aplikasi bersama data Anda. Misalkan saja Anda menginstal game dan memiliki *save game*. Dengan aplikasi ini, tentu Anda dapat melakukan restorasi game tersebut beserta *save game*-nya. Selanjutnya adalah melakukan *Overclocking* dan *UnderVolting*. Proses root memungkinkan Anda untuk melakukan *Overclocking* dan *UnderVolting*, jika perangkat Android Anda tidak atau belum di *rooting*, maka perangkat Android tidak bisa melakukan kegiatan keduanya. Namun jika Anda beranggapan bahwa setelah perangkat Android telah di-*rooting* dan Anda dapat melakukan *Overclock* secara langsung, Anda salah. Untuk melakukan *OverClock*, Anda harus menginstall kernel yang sudah terkostumisasi sebelumnya, untuk memungkinkan semua itu terjadi, Anda harus melakukan root dan menginstall ulang sebuah *recovery record* ke dalam proses. *OverClocking* pada Android berguna untuk meningkatkan kinerja sistem Android secara keseluruhan, sedangkan untuk *UnderVolting*, Anda dapat memperpanjang siklus pemakaian baterai pada perangkat Android Anda. Kesimpulannya adalah, proses root harus dilakukan jika Anda seorang pengguna yang selalu menginginkan kinerja Android yang sangat lengkap dan full, namun jika Anda seorang yang hanya memakai saja dan tidak terlalu peduli dengan hal-hal seperti *OverClocking*, dan masih mau menyimpan garansi yang sudah didapat, *rooting* tidak perlu dilakukan. [JON]
Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel