5. Louis van Gaal
Van Gaal menggantikan Sir Bobby Robson yang hanya bertahan satu tahun karena gagal mempersembahkan trofi La Liga atau Liga Champions.
Di tahun pertamanya (1997-1998), dia sukses memberikan trofi La Liga dan Copa Del Rey namun di musim keduanya dia hanya memenangkan La Liga.
Walau dia sukses di Barcelona hubungannya dengan media Spanyol buruk yang membuatnya banyak mendapat kritikan. Dia mengakui sulit menerapkan filosifinya ke Barcelona karena berbeda budaya.
Karena van Gaal banyak memfokuskan pada pertahanan dan kurang bermain atraktif banyak pemain yang tidak sejalan dengan dia termasuk Rivaldo. Van Gaal bersikeras Rivaldo bermain di wing kiri, tetapi pemain asal Brasil tersebut ingin bermain sebagai penyerang tengah.
Van Gaal akhirnya meninggalkan Catalan pada 20 Mei 2000 setelah gelar La Liganya direbut Deportivo de La Coruña. Dan di tahun terakhirnya, dia juga tidak memberikan trofi apa pun.
Van Gaal kemudian kembali ditunjuk sebagai bos di Camp Nou setelah Llorenc Serra (2000-2001) dan Carles Rexach (2001-2002) gagal memberikan satu trofi pun. Sayangnya van Gaal juga gagal seperti mereka dan dipecat sebelum satu tahun bekerja. Dia kemudian digantikan Redomir Antic yang juga gagal memberikan trofi.
Bila dilihat dari manajer-manajer berpengaruh di Barca ini mereka semua adalah mantan pemain Blaugrana. Ini adalah prinsip Barca yang memang memberikan kepercayaan kepada mantan-mantan pemainnya untuk menjadi bos di Camp Nou.
Satu lagi yang memang tidak boleh dilupakan fans dan semua yang terkait dengan Barcelona adalah pendirinya, Joan Gamper yang merupakan pemain sekaligus manajer. Saat itu belum dikenal manajer, namun dialah yang mengumpulkan pemain-pemain untuk Barcelona. Di masanya dari 1902 hingga 1917 dia cukup sukses dengan mempersembahkan 3 Copa del Rey, Copa Macaya, Copa Barcelona dan 7 Championat den Catalunya.