2. Pep Guardiola
Pep Guardiola memulai karier kepelatihannya setelah pensiun di klub Meksiko, Dorados de Sinaloa, tetapi di sini dia merangkap menjadi pemain. Sambil bersekolah manajer sepak bola di Puebla dia mengakhiri karier sepak bolanya pada tahun 2006.
Tak menunggu lama, Guardiola langsung mendapat kepercayaan melatih Barcelona B pada Juni 2007, dia sukses membenahi Barcelona B yang acak kadut sebelum kedatangannya.
Dia kemudian mengajukan diri untuk melatih tim senior kepada Presiden Barcelona, Joan Laporta. Walau sempat ragu, Laporte kemudian memberikannya kesempatan menggantikan Frank Rijkaard yang juga dianggap sukses melatih Barcelona.
Kepercayaan Laporta dibayar lunas Pep. Selama memimpin Barca empat tahun, Pep menyumbangkan 14 gelar termasuk treble winner pada musim 2008-2009 yang merupakan musim pertama Pep.
Musim tersebut Barcelona bukan hanya treble, namun juga merupakan musim tersukses dengan memenangkan enam kompetisi dalam satu musim.
Pep merombak Barcelona secara signifikan, dia melepas Ronaldinho, Deco, Samuel Eto'o, dan beberapa pemainnya Barcelona di musim pertama.
Dia membeli Dani Alves, Seydou Keita, Martin Cecares, Gerard Pique, dan Alexander Helb serta beberapa pemain lainnya demi menerapkan tiki-taka yang sukses membawa mereka mendominasi sepak bola Eropa.
Dengan pemain-pemain pilihannya Pep menerapkan filosofi yang kita kenal dengan tiki-taka. Filosofi ini menjadi fenomenal karena menawarkan gaya sepak bola yang menarik dan sukses menaklukkan lawan-lawannya.
Di masa Pep jugalah dengan tiki-takanya Barcelona menang lima kali El Clasico yang merupakan kemenangan terbanyak dibanding manajer lainnya. Guardiola kemudian mengundurkan diri pada tahun 2012 setelah dia hanya memenangkan Copa del Rey.