Barcelona bukanlah tim yang instan, mereka melewati berbagai transisi dan juga jatuh bangun. Jatuh bangun Barca tidak terlepas dari manajer yang memimpin klub tersebut dan sudah mewarnai perkembangan Barca sejak didirikan pada tahun 1899 oleh Joan Gamper.
Manajer memang orang yang bertanggung jawab atas kesuksesan tim, tetapi kesuksesan ini memiliki faktor yang lebih dari itu.
Kepengurusan suatu klub juga berpengaruh besar pada kesuksesan tim karena merekalah yang membuat kebijakan yang harus dipatuhi manajer.
Karena alasan ini, walau manajer pernah sukses memimpin salah satu klub dan kembali lagi setelah sempat hengkang tetapi dengan presiden klub yang berbeda bisa saja dia gagal.
Barcelona mengalami hal di atas, turun naik prestasi klub, gonta-ganti manajer dan presiden klub hingga menjadi klub yang seperti kita lihat saat ini.
Sejarah besar klub ini membuat mereka kuat dan menjadi salah satu klub sepak bola Eropa tersukses, dan ini tidak terlepas dari 5 manajer yang paling berpengaruh untuk Catalan ini.
1.Johan Cruyff
Cyruff dinggap manajer tersukses Barcelona sepanjang massa. Dalam waktu lima tahun (1989 hingga 1994).
Kepemimpinan Cruyff membuat Barca dijuluki The Dream Team yang memenangkan empat gelar La Liga, tiga Super Cups (, satu European Cup (sebelum diganti nama menjadi Liga Champions) dan satu Copa del Rey.
Sayangnya dia belum pernah meraih treble selama lima tahun memimpin Barca dan walau jumlah trofinya kalah dari Pep Guardiola dia dianggap paling berpengaruh karena membawa filosofi total football ke Barca.
Bukan hanya itu, dia memimpin Barcelona ketika mereka minim prestasi selama dua tahun di bawah kepemimpinan Luis Aragones (1987-1988), dan Carles Rexach yang dipecat sebelum satu tahun bertugas. Jadi, bisa dibilang Cruyff membenahi Barca dengan sangat baik.
Filosof total football yang berasal dari Belanda ini sukses diterapkan sehingga Barca mulai mendominasi sepak bola Eropa dan sampai saat ini filosofi ini menjadi referensi manajer berikutnya untuk diterapkan pada filosofi mereka masing-masing.
Kesuksesan ini juga tidak terlepas dari pemain-pemain yang dia bawa seperti Pep Guardiola, José Mari Bakero, Txiki Begiristain, Ion Andoni Goikoetxea, Ronald Koeman, Michael Laudrup, Romário, Gheorghe Hagi, dan Hristo Stoichkov.
Kesehatan Cruyff menurun di tahun 1991, dia harus operasi jantung karena kebiasaan merokonya.
Di saat yang bersamaan tekanan untuk menang terus meningkat dan dia dipecat pada akhir musim 1996 setelah gagal mendapat gelar bergengsi selama dua tahun.