Tidak lama lagi, lebaran Idul Fitri 2015 akan tiba. Seperti tahun-tahun sebelumnya, â€ritual†tahunan mudik jelang lebaran, pastinya tak terhindarkan lagi bagi sebagian masyarakat urban perkotaan. Mudik sudah menjadi kohesi sosial dan kultural antara masyarakat perkotaan dan tempat asal-muasal mereka.
Tak pelak jutaan kaum urban perkotaan di kota-kota besar seperti Jakarta rela bersusah payah menyemut di jalan raya, dengan berbagai moda angkutan kendaraan untuk mudik. Dengan satu tekad bisa bersilaturahmi dan saling memaafkan dengan sanak- saudara pada hari yang Fitri di kampung halaman.
Mudik untuk ber-Lebaran…, begitulah istilah yang memang sudah beken di kalangan kaum urban. Sudah menjadi tradisi, menjelang hari Lebaran, orang mulai sibuk melakukan persiapan ke kampung halaman. Tak pelak jika hari belakangan ini, kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan sekitarnya, mulai terlihat riuh oleh kesibukan kaum urban yang berencana mudik ke tanah kelahiran.
Bagi Anda yang berencana mudik dengan kendaraan pribadi, tentu harus dipersiapkan jauh-jauh hari supaya perjalanan mudik nanti nyaman. Berikut beberapa tips yang yang bisa Anda lakukan untuk bekal perjalanan mudik dengan aman dan nyaman.
Pastikan Kondisi Mobil Prima
Hal yang sangat penting sebelum Anda melakukan perjalanan, terlebih lagi jika akan menempuh perjalanan jauh, harus dipastikan bahwa kondisi mobil benar-benar prima. Mumpung masih ada waktu, sebaiknya cek kondisi mobil ke bengkel resmi atau yang biasa menjadi langganan service.
Bagian mobil yang penting untuk diperiksa antara lain kondisi rem sebagai bagian vital dalam kendaraan harus diperiksa agar dapat berfungsi dengan baik. Kemudian periksalah kondisi ban, apakah masih layak untuk perjalanan jauh. Begitu juga ukuran tekanan ban. Selain itu yang tak kalah penting, pastikan kondisi lampu kendaraan Anda berfungsi dengan baik, karena lampu sangat penting pada malam hari atau bila harus melewati daerah gelap.
Hal lain yan harus diperhatikan air radiator, air accu, sistem kelistrikan pastikan dalam kondisi siap. Jangan lupa periksa juga oli mesin, power steering, dan minyak rem, serta karet-karet mobil hingga fan belt. Begitu juga wiper harus aman karena sangat membantu perjalanan Anda jika terjadi turun hujan. Intinya segera perbaiki atau ganti jika memang sudah saatnya diganti.
 Persiapkan kondisi fisik dan kesiapan mental.
Jika tiba saatnya untuk berangkat mudik, pastikan kesiapan fisik harus benar-benar sehat dan juga yang tak kalah penting kesiaan mental. Karena mudik dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan, tentu kemacetan di jalan raya, sudah pasti tak terhindarkan. Dalam kondisi seperti ini, mental dan emosi harus tetap dijaga.
Bawa persiapan untuk perlengkapan kendaraan.
Jangan lupa untuk membawa perlengkapan untuk kenyamanan perjalanan. Seperti dongkrak, periksa ban serep, alat-alat kunci secukupnya untuk jaga-jaga bila diperlukan. Tidak ketinggalan, segitiga pengaman, senter, juga surat kelengkapan kendaraan Anda.
 Always Safety drive (mengutamakan keselamatan)
Di tengah arus kemacetan dan keramaian lalu lintas, saat mengemudi harus tetap dalam kondisi emosi terkendali. Gunakan selalu sabuk keselamatan saat berkendara. Tetap santai, sabar dengan mentaati rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan. Dalam hal ini peran pengemudi memang sangatlah vital, karena bertanggung jawab penuh atas penumpang yang berada di dalamnya.
Pastikan kondisi driver tetap prima. Jika mengantuk, jangan sekali-kali mencoba mengemudi, dan sebaliknya saat mengemudi jangan sampai mengantuk. Sebaiknya, dibuat pengaturan agar yang menyetir setiap 5 jam istirahat sejenak atau ada pengganti. Menurut data, sebagian besar kecelakaan disebabkan karena pengemudi yang mengantuk. Maka hal ini akan berguna, baik untuk kondisi fisik pengemudi sendiri agar dapat menikmati liburan dengan kondisi sehat dan yang terpenting karena ini menyangkut keselamatan seluruh penumpang.
 Jaga jarak aman saat perjalanan

Di saat mudik, biasanya semua ingin cepat-cepat sampai tujuan, sehingga mereka kerap mengabaikan jarak aman saat berkendara di jalan padat. Padahal ini bisa membahayakan, apalagi dalam kondisi jalanan padat. Supaya aman, tetap harus bisa Jaga jarak aman mobil Anda dengan mobil lain agar dapat mengindari kecelakaan beruntun. Memang jarak aman bukan berarti dipatok dari hitungan meter, tetapi bisa diperhitungkan selisih waktu untuk respons pengemudi bisa menginjak rem dengan nyaman. Ingat respon manusia lebih lambat dibandingkan reaksi mekanik pengereman.Â
 Pegang kemudi dengan kedua tangan saat menyetir.

Kadangkala kita lalai mengemudi dengan satu tangan sementara tangan yang lain melakukan aktivitas lain. Padahal dengan kondisi sigap dua tangan, akan sangat penting untuk menjaga kontrol, konsentrasi, kenyamanan, dan kesigapan saat terjadi hal darurat selama mengemudi.
Perhatikan bobot muatan mobil.
Jangan membawa penumpang hingga melebihi kapasitas, ini bisa membahayakan. Oleh-oleh ataupun titipan sanak saudara untuk sanak keluarga di kampung halaman, boleh. Tetapi jangan berlebih tanpa sadar memberikan kontribusi beban lebih pada kendaraan Anda. Semakin banyak beban, berarti makin berat kerja mesin dan akan menguras bahan bakar. Atur barang bawaan Anda, agar bobot berlebih sebisa mungkin terkurangi.
 Hindari menggunakan alat komunikasi saat mengemudi. Selain mengganggu kenyamanan, penggunaan alat komunikasi ketika menyetir dapat mengganggu konsentrasi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Jadi sebaiknya, minimalisir penggunaan alat telekomunikasi ketika berkendara. Namun bila sangat diperlukan, sebaiknya berhentui dulu atau meminta bantuan orang sekitar untuk mengangkatnya.
Â