Life Goes On, Game Dengan Tantangan yang Mematikan

4 Oct 2014 13:00 3142 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Tentu ini bukan game yang asing bagi kita, ada Pikmin hingga Patapon yang mengusung tema seperti ini. Menempatkan Anda di posisi yang sangat membahayakan demi sebuah kebaikan. Life Goes On membawa kita ketingkatan yang lebih baru, bukan hanya untuk menerima tantangan berat tetapi juga meminta Anda agar pahlawan kecil Anda menyelesaikan tantangan-tantangan yang mematikan.

Anda akan menjumpai banyak rintangan mematikan pada game ini. Di game Life Goes On Anda akan dihadapkan dengan pisau yang berputar, tongkat berduri dan muntahan api yang bervariasi. Hero di game ini adalah kesatria kecil pemberani yang mengorbankan dirinya masuk ke petualangan mematikan sampai dia bisa mendapatkan piala berkilau di akhir level.

 

Tentu ini bukan game yang asing bagi kita, ada Pikmin hingga Patapon yang mengusung tema seperti ini. Menempatkan Anda di posisi yang sangat membahayakan demi sebuah kebaikan. Life Goes On membawa kita ke tingkatan yang lebih baru, bukan hanya untuk menerima tantangan berat tetapi juga meminta Anda agar pahlawan kecil Anda menyelesaikan tantangan-tantangan yang mematikan.

 

Sesaat setelah Anda menjalankan game, kesatria pertama Anda tertusuk pada tempat tidur paku, mayatnya dijadikan seperti batu loncatan untuk pahlawan yang baru muncul. Awal yang agak membingungkan karena di game ini kita dibekali kemampuan untuk terus mempertahankan diri dari aral rintang sepanjang game. Tetapi, bunuh diri juga akan menjadi sifta Anda bila jalan tercepat menuju keberhasilan dengan mengorbankan mayat hero Anda agar bisa melewati rintangan.

 

Teka-teki di Life Goes On mempermudah Anda masuk kedalamnya, mungkin menugaskan Anda untuk lompat ke pedang yang berputar. Setelah Anda mati maka mayat hero Anda akan menjadi alat bantu untuk melewati rintangan tersebut. Pintar sekali bukan? Bahkan suatu saat Anda perlu menyusun mayat seperti kayu bakar untuk dapat melewati rintangan yang dihadapkan kepada Anda. Selain itu, Anda juga perlu mengorbankan hero-hero lainnya untuk mati di gergaji pisau, lereng, danau lava atau monster kecil yang perlu mainan untuk membuatnya sibuk. Ada juga hal menyenangkan lainnya, menembakkan senjata canon secara tepat dengan pelurunya tubuh hero lainnya untuk menjadi perangkap yang mematikan.

 

Sengaja membunuh atau memutilasi mayat-mayat hero tetapi menyelesaikan stage Life Goes On tidak sesederhana itu. Kepintaran Anda memanfaatkan mayat dan mencari jalan keluar sangat diperlukan. Hal yang perlu menjadi pertimbangan Anda adalah titik spwan hero. Di sini titik spwn hero adalah tongkat yang ujungnya bersinar warna biru. Anda juga harus tepat menempatkan mayat yang Anda jadikan sebagai batu loncatan Anda. Anda juga harus berhati-hati meloncati mayat tersebut karena ada kemungkinan mayat akan bergesar karena ulah Anda.

 

Game akan melacak berapa hero yang Anda korbankan setiap level. Ini yang akan dijadikan penilaian berapa skor Anda. Untungnya tidak ada batasan nyawa pada game Life Goes On. Tetapi tujuan untuk mendapatkan skor tinggi akan membuat Anda sangat mempertimbangkan berapa kali harus mengorbankan diri.

 

 

Ini sangat menyenangkan walau beberapa teka-teki di daur ulang kembali pada level-level tertentu. Namun, game ini tetap seimbang dengan cara memperharui cara penyelesaian tantangannya. Kontrolnya yang hanya terdiri dari dua input juga sangat responsif dan ditail dari kebanyakan platform lainnya.

 

Aset terbesar game ini adalah rasa sadis yang berhumor. Penyajiannya cantik lengkap dengan pencahayaan dari lilin, bayangan dan trik-trik kemudian dikemas dalam konsep yang sadis. Setiap kesatria memiliki nama seperti  Cautious, Maiden, Pauline, Cromwell yang dengan mudah akan tercoret setelah mereka mati. Sentuhan aneh lainnya adalah kesatria yang masih hidup yang mendorong mayat teman-temannya dengan grobak setelah setiap level selesai. Kemudian muncul pesan-pesan seperti “Pattern Recognition Precludes Victory” dan “Messiest Victory Since Lemmings” menemani akhir setiap stage Anda.

 

System requirements

Tidak perlu spek PC yang wah, dengan prosesor Celeron E1500 Dual-Core 2.2 GHz atau Athlon 64 X2 Dual-Core 4800+ Anda sudah bisa memainkan game ini. Di tambah GPU GeForce 7600 GT 256MB atau Radeon HD 5450 256MB dan RAM 2GB Anda sudah bisa menikmati game ini.

Atau bila ingin maksimal game akan berjalan mulus pada Core i3-560 3.3 GHz atau Phenom 8250 Triple-Core, GPU GeForce GT 520 Gigabyte 1GB Edition atau Radeon HD 5450 Sapphire 1GB DDR3 Edtion dan RAM 4GB. Game ini bahkan bisa dimainkan pada Windows XP dengan DX 9. Games ini hanya butuh tempat sebesar 150MB pada hardisk PC Anda. [RIC]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel